Menghadapi era serba digital seperti saat ini, apakah investasi reksa dana masih bisa bersaing di tengah serangan investasi aset digital?
Temukan jawabannya di artikel Finansialku kali ini!
Summary:
- Reksa dana adalah investasi tertua yang dinilai mudah, fleksibel, dengan risiko rendah, dan saat ini sudah memiliki berbagai jenis produk.
- Perkembangan dunia digital, membawa inovasi pada dunia investasi dengan hadirnya beberapa bentuk aset digital. Seperti kripto, NFT, dan Metaverse.
- Jika dibandingkan dengan aset digital, reksa dana memiliki beberapa kelebihan yang membuatnya bisa bersaing di era digital.
Reksa Dana di Tengah Era Digital
Reksa dana merupakan salah satu jenis investasi tertua, dimana reksa dana modern sendiri sudah ada sejak tahun 1924.
Tentunya sudah banyak investor yang memilih instrumen ini karena dinilai mudah, fleksibel, dan risiko rendah.
Namun, seiring perkembangan dunia digital, investasi pun mengalami perubahan salah satunya pada jenis asetnya.
Saat ini, ada beragam bentuk aset digital yang bisa dijadikan investasi, dengan kenaikan nilai yang tidak masuk akal.
Lalu, seberapa kuat reksa dana bisa bertahan sebagai pilihan investasi?
Sebelum membahas lebih lanjut, sebaiknya Sobat Finansialku pahami dulu konsep investasi melalui video berikut ini:
Apa yang Dimaksud Aset Digital?
Perkembangan dunia digital memang membawa banyak perubahan pada berbagai aspek kehidupan. Termasuk dalam berinvestasi.
Terbukti, sekitar lima tahun yang lalu cryptocurrency booming di berbagai penjuru dunia. Meski sebenarnya, mata uang digital tersebut sudah ada sekitar 10 tahun lalu.
Kemudian disusul dengan kemunculan Non-Fungible Token atau NFT, sekitar dua tahun lalu.
Tak lama berselang, Facebook pun mengumumkan perubahan namanya menjadi Meta dan membentuk dunia digital atau Metaverse.
Di dalamnya menjual berbagai macam aset layaknya di dunia nyata. Seperti rumah, tanah, dan berbagai usaha dalam bentuk digital.
Setelah ini, entah apa yang akan muncul pada lima atau sepuluh tahun mendatang. Besar kemungkinan aset digital akan digemari oleh investor, karena peningkatan nilainya yang cukup signifikan.
Lalu bagaimana nasib reksa dana?
[Baca Juga: Fakta Penjualan Properti Digital di Metaverse Sentuh Rp 7,19 Triliun]
Kekuatan Reksa Dana
Pesatnya kemunculan aset digital, membuat banyak orang ‘penasaran’ dengan investasi ini.
Namun sepertinya, reksa dana sudah punya tempat khusus di hati para investor. Terlebih sudah melewati berbagai fase dan kondisi perekonomian.
Tentunya, ini menjadi keunggulan reksa dana, dibandingkan jenis investasi aset digital yang tergolong baru.
Terbukti hingga kini, produk investasi ini masih eksis dan semakin banyak jenisnya. Sehingga masih ada kekuatan untuk bisa bertahan lama.
Selain itu, masih ada beberapa faktor yang menjadi kekuatan atau kelebihannya. Apa saja?
#1 Kinerja Sudah Terbukti
Reksa dana sudah ada di Indonesia sejak tahun 1976 dan dibentuk peraturannya pada tahun 1995.
Artinya secara produk dan pengalaman, mampu bertahan melewati berbagai macam kondisi pasar dan perekonomian, hingga saat ini.
Melalui bukti sejarah tersebut, para analis dan fund manager, memiliki banyak data yang bisa dianalisis untuk membuat strategi efektif dalam menghadapi kondisi pasar di masa mendatang.
Sebagai referensi, kamu bisa mengecek kinerja produk reksa dana melalui Artikel Analisis Reksa Dana. Sehingga lebih mudah memilih produk yang tepat dan terbaik sesuai dengan kebutuhanmu.
#2 Efektif sebagai Dana Darurat
Tingkat risiko paling rendah dan likuiditas yang tinggi, membuat Reksa Dana Pasar Uang (RDPU) sangat tepat dan efektif digunakan sebagai instrumen mempersiapkan dana darurat.
Selain itu, imbal hasilnya pun lebih tinggi daripada tingkat suku bunga deposito bank.
Hal ini menjadi keunggulan berikutnya yang tidak dimiliki aset digital. Sebab, aset digital cenderung lebih fluktuatif dan kurang jelas indikator yang membuat naik turun nilai asetnya.
Jika saat ini Sobat Finansialku sedang mempersiapkan dana darurat, reksa dana bisa menjadi instrumen yang tepat untuk menyimpannya.
Kira-kira berapa dana darurat yang saya perlukan saat ini?
Kamu bisa termukan jawabannya seputar perencanaan dana darurat melalui ebook gratis dari Finansialku Cara Selamatkan Keuangan dari Pengeluaran Dadakan.
#3 Penyebar Risiko yang Efektif
Perlu diketahui bahwa dalam satu produk reksa dana, terdiri dari banyak jenis saham, obligasi atau deposito. Tujuannya untuk mendiversifikasi risiko yang akan muncul.
Misalnya, reksa dana saham yang isi emitennya sejumlah 80 perusahaan dari berbagai sektor.
Maka otomatis risiko yang ada pada produk tersebut sudah dipindahkan ke dalam 80 perusahaan tersebut.
Lalu, jika ada sebagian sektor saham turun, maka perubahan harga produknya tidak langsung turun. Sebab ada sektor di dalamnya yang juga tidak turun.
#4 Instrumen yang Tepat untuk Memulai Investasi
Jika kamu masih awam dengan dunia investasi, reksa dana adalah kunci untuk memulainya.
Dengan pilihan risiko yang paling rendah, seperti RDPU, bisa menjadi pilihan investor pemula agar terhindar dari trauma akan kegagalan investasi.
Bayangkan jika kita memulai investasi di cryptocurrency, yang hari ini harganya naik 20% tapi keesokan harinya bisa turun 50%.
Apakah kita akan percaya lagi dengan investasi?
Nah, untuk Sobat Finansialku yang ingin mengetahui lebih jauh tentang investasi reksa dana, cara memulai investasi, atau mendiversifikasikan investasi, Finansialku punya ebook yang bisa di download secara gratis dengan klik banner berikut ini.
EBOOK GRATIS, Cara Mudah Maksimalkan Untung di Reksa Dana
Reksa Dana: Mampu Bertahan dan Bersaing!
Sobat Finansialku, melihat kelebihan yang tidak dimiliki aset digital, maka reksa dana akan tetap bisa bertahan dan bersaing dengan produk-produk investasi modern.
Bahkan tidak menutup kemungkinan, reksa dana akan berkembang mengikuti zaman. Mungkin saja, kedepannya aset digital masuk dalam produk investasi ini. Who knows?
Sambil menunggu perkembangannya, yuk kembangkan dulu asetmu yang sudah ada! Pastikan, kamu mengerti cara kerja instrumen investasi yang dipilih, ya.
Jika kamu memerlukan bantuan dalam memilih investasi atau mengelola asetmu saat ini, yuk, konsultasikan dengan saya atau perencana keuangan Finansialku lainnya melalui Aplikasi Finansialku atau hubungi WhatsApp 0851 5866 2940 untuk buat janji.
Semoga informasi kali ini bermanfaat. Jangan lupa, bagikan artikel ini kepada teman, keluarga, atau kerabat yang mau memulai investasi. Terima kasih.
Editor: Ismyuli Tri Retno
Sumber Referensi:
- James McWhinney. 29 Januari 2022. A Brief History of the Mutual Fund. Investopedia.com- https://bit.ly/3wKinQI
- Barclay Palmer. 30 November 2021. Mutual Fund: Advantages and Disadvantages. Investopedia.com- https://bit.ly/3qJgK1Q
- Sejarah Reksadana dan Perkembangannya di Indonesia. Xdana.com- https://bit.ly/35jNKWW
- Philipp Sandner. 24 Agustus 2021. Digital Assets: The Future of Capital Market. com- https://bit.ly/3tL6pUS
dilema besar