Santer Lagi Dibicarakan Di Tengah Corona, Herd Immunity Adalah?

Santer Lagi Dibicarakan Di Tengah Corona, Herd Immunity Adalah?

Apa itu herd immunity, yang santer lagi dibicarakan setelah Jokowi ajak masyarakatnya berdamai dengan corona?

Ketahui informasi selengkapnya di berita Finansialku di bawah ini!

 

Rubrik Finansialku

 

Jokowi Ajak Masyarakat Berdamai Dengan Corona: Strategi Herd Community?

Kamis (07/05) lalu, dalam sebuah konferensi pers yang disampaikan lewat kanal youtube Sekretariat Presiden, Jokowi menyatakan kalau kondisi terkait penanganan virus corona tidak akan stabil, atau naik turun.

Hal ini tentu disebabkan oleh satu dan lain hal, seperti belum ditemukannya vaksin efektif untuk memerangi virus corona ini.

“Artinya sampai ditemukannya vaksin yang efektif kita harus hidup berdamai dengan Covid untuk beberapa waktu ke depan.” Kata Jokowi dalam konferensi pers tersebut, mengutip kompasiana.com, Rabu (13/05).

Berdamai dengan virus corona, dimaksudkan oleh Presiden RI tersebut sebagai langkah beradaptasi dalam situasi normal yang ‘baru’.

Di mana PSBB tetap dilakukan, tapi ada relaksasi kebijakan yang memungkinkan masyarakat untuk tetap produktif di tengah paparan virus corona.

Setidaknya begitu lah yang diinterpretasikan oleh Bey Machmudin, Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden.

“COVID memang belum ada anti-virusnya, tapi kita bisa mencegah. Artinya jangan menyerah, hidup berdamai dalam penyesuaian kehidupan. Ke sananya yang disebut the new normal tatanan kehidupan baru.” Katanya, dikutip dari laman tirto.id, Senin (11/05).

[Baca Juga: Efek Domino, 63 Karyawan Sampoerna Kecolongan Virus Corona]

 

Sebelum konferensi pers Jokowi Kamis (07/05) kemarin, sebagaimana kita ketahui, meski kebijakan PSBB sudah dilaksanakan, masyarakat seakan acuh dan malah melanggar kebijakan-kebijakan selama PSBB dilaksanakan.

Mungkin, masyarakat sudah mulai bosan, dan dengan sendirinya memasuki fase berdamai dengan virus corona bahkan sebelum Jokowi keluarkan pernyataan itu.

Arti berdamai dengan virus corona sendiri sebenarnya, dinilai oleh beberapa kalangan warganet sebagai kalimat yang ambigu.

Alih-alih mengajak masyarakat untuk mulai berani ‘melawan’ virus corona, kata ini juga terdengar seperti pemerintah angkat bendera putih tanda menyerah.

Bahkan tidak sedikit warganet yang menganggap kalau kalimat tersebut adalah pengumuman kalau Jokowi ubah strategi lawan corona menjadi herd immunity.

 

Apa Itu Herd Immunity?

Melansir laman alodokter.com, istilah Herd Immunity diartikan sebagai kondisi di mana sebagian besar orang dalam suatu kelompok telah memiliki kekebalan terhadap penyakit infeksi tertentu.

Biasanya, mayoritas orang dalam kelompok tersebut yang kebal terhadap penyakit infeksi atau dalam kasus Indonesia saat ini, totalnya mencapai 70-80 persen.

Untuk mendapatkan kekebalan pada 70-80 persen populasi tersebut adalah dengan menggunakan vaksinasi.

Selain vaksinasi, ada pula cara lain yang bisa ditempuh, yaitu secara alami. Di mana beberapa orang dari kelompok tersebut berhasil sembuh dari penyakit infeksi tertentu.

Karena, sebagaimana yang tertera di laman alodokter, setelah seseorang pulih dari suatu infeksi atau virus, tubuhnya secara otomatis akan memiliki antibodi untuk melawan kuman yang suatu saat bisa menyerang lagi.

Dalam kasus virus corona di Indonesia, terlebih ketika presiden Jokowi mengajak masyarakat untuk terbiasa dengan kehidupan normal yang baru, beberapa kalangan masyarakat berasumsi kalau sebenarnya pemerintah sedang mencanangkan strategi ini untuk menangani penyebaran virus corona di Indonesia.

Sebenarnya, strategi ini sempat dijalankan oleh Swedia beberapa waktu lalu, saat negara satu benua lainnya memilih untuk lockdown.

Swedia memilih untuk membiarkan kehidupan sosial dan ekonomi tetap berjalan sebagaimana mestinya, tanpa ada batasan-batasan apapun.

[Baca Juga: Ini Tips Mempertahankan Bisnis Dari Kerugian Imbas Covid-19!]

 

Langkah ini tentu menimbulkan kontroversi. Para ahli ramai-ramai mengomentari langkah riskan yang diambil oleh Swedia ini.

Meski begitu, nyatanya, Swedia malah berhasil menurunkan tingkat kasus paparan di Stockholm hanya dalam hitungan minggu.

“Di wilayah-wilayah utama Swedia, di sekitar Stockholm, kita telah mencapai peningkatan dan kita sudah melihat efek herd immunity dan dalam beberapa minggu kita bahkan akan melihat lebih banyak efek lagi. Dan di seluruh negeri, situasinya stabil.” Kata ahli epidemiologi Badan Kesehatan Masyarakat Swedia, Dr. Anders Tegnell, mengutip CNBC International, melalui cnbcindonesia.com, Jumat (24/04).

 

Bagaimana Jika di Indonesia?

Bisa jadi, gagal mengikuti langkah Korea Selatan yang terapkan rapid test, Indonesia akhirnya pindah haluan dengan mencoba ikuti langkah Swedia ini.

Tapi begitu, ini tidak dianjurkan dan cenderung punya risiko yang lebih tinggi untuk timbulkan chaos.

Salah satu ahli yang menentang herd community diterapkan di Indonesia adalah Iqbal Elyazar, seorang ahli epidemiologi dan biostatistik.

Menyadur laman cnnindonesia.com, Selasa (12/05), Iqbal mengatakan kalau penanganan Covid-19 tidak bisa hanya mengandalkan pada imunitas atau kekebalan tubuh semata.

“Masalahnya kita tidak pernah tahu ada orang yang imunitasnya baik atau tidak.” Katanya.

Dia memaparkan kalau sekitar 80 persen kasus positif di Indonesia tidak menimbulkan gejala, 15 persen menimbulkan gejala sedang, sementara 5 persen lainnya menimbulkan gejala berat.

Kelompok 5 persen ini merupakan pasien virus corona COVID-19 yang menunjukkan gejala berat, kebanyakan pasien dengan penyakit bawaan dan berada pada rentang usia di atas 46 tahun.

“Bayangkan 5 persen itu dari 10.000 kasus, itu besar, sangat luar biasa jumlah kematian pada kelompok yang berat ini. Jadi herd immunity itu berisiko karena kita ingin menjaga yang 5 persen tadi. Dengan begitu herd immunity tidak dianjurkan.” Tambahnya.

[Baca Juga: Ibu VS Keuangan: 6 Tips Bertahan di Tengah Pandemi]

 

Senada dengan Iqbal, Dr Panji Hadisoemarto MPH juga mengatakan hal serupa tentang herd immunity di Indonesia.

Mengutip laman kompas.com, Panji mengatakan, jika herd immunity dilakukan selama arus pandemi virus corona masih deras, artinya risiko kesakitan dan kematian yang bisa dihindarkan terlalu tinggi.

“Kalau itu (Herd immunity dilakukan saat virus corona masih menyebar) artinya membiarkan penyakit menyebar. Saya rasa risiko untuk menyebabkan kesakitan dan kematian yang bisa dihindarkan terlalu tinggi.” Kata Panji, sebagaimana dikutip laman kompas.com.

Jadi, selama belum ada herd immunity, dan masyarakat diajak untuk kembali ke kehidupan normal, akan ada kemungkinan outbreak kloter dua dan seterusnya.

“Jadi selama belum ada herd community, kembali ke kehidupan normal pun harus tetap disertai upaya surveilans yang sangat intensif. Upaya pencegahan seperti pakai masker atau distacing tetap harus dijalankan.” Imbuhnya.

 

Apabila herd immunity benar-benar dijalankan, apakah Sobat Finansialku setuju dengan langkah ini? Silakan tuliskan pendapat Sobat Finansialku di kolom komentar, ya!

Sobat Finansialku juga bisa mendiskusikan hal ini bersama rekan dan keluarga, dengan menjadikan artikel Finansialku sebagai acuan. Caranya cukup bagikan artikel ini lewat platform yang tersedia di bawah ini. Terima kasih!

 

Sumber Referensi:

  • Admin. 12 Mei 2020. Herd Immunity Tak Dianjurkan untuk Atasi Corona di Indonesia. Cnnindonesia.com – https://bit.ly/2WSSH0u
  • Admin. 1 April 2020. Herd Immunity, Cara yang Diduga Bisa Menekan Penyebaran COVID-19. Alodokter.com – https://bit.ly/2WqplaG
  • Ellyvon Pranita. 12 Mei 2020. Cegah Penyebaran Covid-19, Bisakah Herd Immunity Diterapkan di Indonesia?. Kompas.com – https://bit.ly/3fPHvL1
  • Admin. 24 April 2020. Apa Itu Herd Immunity & Kenapa Dianggap Bisa Setop Corona?. Cnbcindonesia.com – https://bit.ly/3ctndoo
  • Admin. 24 April 2020. Tak Lockdown, Herd Immunity Jalan Ninja Swedia Lawan Corona?. Cnbcindonesia.com – https://bit.ly/2T0fGpm
  • W. 13 Mei 2020. Berdamai dengan Covid-19, Bukan Berarti Strategi Herd immunity. Kompasiana.com – https://bit.ly/2T0g1s8

 

Sumber Gambar:

  • Herd 01 – https://bit.ly/2Lo1DWr
  • Herd 02 – https://bit.ly/3cxl5fi
  • Herd 03 – https://bit.ly/3fMbCma

 

dilema besar