Resign saat Pandemi dari Pekerjaan, Keputusan Bijakkah?

Karir Motivasi untuk Resign Resign dari Pekerjaan Resign saat Pandemi Surat ResignLeave a Comment on Resign saat Pandemi dari Pekerjaan, Keputusan Bijakkah?

Resign saat Pandemi dari Pekerjaan, Keputusan Bijakkah?

Apakah resign saat pandemi merupakan langkah yang bijak? Pandemi ini menimbulkan banyak dilema dalam hidup Anda bukan?

 

Rubrik Finansialku

Rubrik Finansialku Lifestyle (rev)

 

Minggat dari Kerjaan

Terkadang tidak semua orang bisa menahan diri untuk tetap bekerja di suatu tempat.

Bisa jadi karena tidak merasa cocok sedari awal dengan pekerjaannya, atau pergantian manajemen yang mengubah suasana kerja yang sebelumnya menyenangkan.

Ada banyak kemungkinan yang terjadi yang membuat seseorang jadi ingin minggat dari kerjaannya saat ini.

Tetapi, jika itu terjadi di tahun-tahun kebelakang mungkin akan terasa lebih mudah membuat keputusan untuk berhenti bekerja.

6-karir-bergaji-tinggi-yang-sesuai-untuk-wanita-1-finansialku

[Baca Juga: Mau Resign Saat Masa Probation Belum Beres? Apa Ada Sanksinya?]

 

Di saat pandemi seperti ini, bisa dikatakan baik perusahaan dan karyawan menemui problema masing-masing, tetapi sebagai seorang karyawan akan terasa dilematis untuk keluar di masa pandemi ini.

Apakah ini keputusan yang bijak atau tidak, sementara waktu terus berjalan.

Kali ini, Finansialku akan coba membuat Anda yakin akan keputusan apapun yang Anda buat, sekalipun saat pandemi. Silahkan disimak!

 

Seberapa Bijak Resign di saat Pandemi?

Akan sulit menimbang bijak tidaknya sebuah keputusan seseorang, terlebih jika berada dalam sebuah kondisi tertentu di mana seperti setiap kemungkinan sama baiknya dan sama ada buruknya.

Tetapi coba perhatikan sebuah nasehat yang berkata “Jika Orang Bijak melihat malapetaka bersembunyilah ia..”.

Nah, bagaimana Anda mengartikannya ada pada situasi dan kondisi Anda saat ini, namun ada beberapa hal yang perlu Anda perhatikan juga.

 

#1 Tidak Ada yang Pasti

Konon tidak ada yang tau masa depan, kita hanya dapat berusaha melakukan yang terbaik saat ini.

Jika Anda mengkhawatirkan masa depan, tidak ada yang pasti dengan masa depan. Apakah akan baik-baik saja atau tidak.

Namun, Anda bisa memastikan apakah Anda sudah memutuskan yang terbaik bagi Anda saat ini.

 

#2 Tujuan Utama Anda

Setiap orang tentu punya dambaannya masing-masing, entah mungkin itu disebut angan-angan, cita-cita, harapan atau ambisi.

Tentu akan sangat menyenangkan jika membuat cita-cita dan harapan Anda sebagai tujuan hidup Anda.

Sebab pandemi ini dapat kita pandang hanya sebuah kendala yang perlu diatasi, karena tidak bisa dihindari lagi.

pilih-karyawan-loyal-berkarir-di-perusahaan-atau-menjadi-kutu-loncat-finansialku

[Baca Juga: Kembali Bekerja Selepas Resign Saat Hamil? Pertimbangkan 5+ Hal Ini]

 

Yang ada adalah bagaimana Anda dapat bermanufer dan tidak kehilangan momentum terlalu jauh dalam mencapai tujuan utama Anda.

Apakah itu, sebuah rumah impian, perhiasan untuk ibu atau istri terkasih, pendidikan terbaik untuk Anak, mobil keren, karir yang cemerlang. Jika

Anda sudah menentukan apa keinginan yang menjadi tujuan Anda, masihkah itu akan tercapai jika Anda resign? Tentukan!

 

#2 101 Rencana

Jika membuat 1001 rencana sepertinya akan terlalu berlebihan, maka tugas Anda hanya membuat 101 rencana saja.

Maksudnya adalah buatlah sebuah rencana dan rencana lainnya hingga rencana lain jika rencana ini dan itu tidak berjalan dengan mulus.

Namun jangan terlalu banyak membuat rencana hingga Anda kebingungan mana rencana terbaik yang akan Anda jalankan.

Saat Anda ingin meraih tujuan hidup, Anda harus memiliki rencana, dan perkirakan apakah rencana itu cukup masuk akal untuk dijalankan. Seperti  Wright Bersaudara, yang menemukan pesawat terbang.

Mereka mempelajari bagaimana teori aerodinamika bekerja, dimulai terinspirasi dari Lilienthal dengan glidernya, Wright bersaudara mulai membuat rencana-rencana yang terhitung.

Sehingga saatnya mereka berdua yakin percobaan pesawat pertama mereka aman dan dapat ditumpangi.

Begitulah sebuah rencana yang baik akan bekerja.

Tentu Anda telah banyak mendengar dan membaca bahwa sebelum Wright bersaudara membuat manusia dapat melayang di udara, banyak juga para penemu yang mencoba menerbangkan diri mereka namun berakhir tewas akibat percobaan mereka sendiri.

Nah, ada baiknya Anda membuat sebuah rencana yang matang, serta memperlajari dengan seksama untuk langkah pertama yang Anda pijak saat menjalankan rencananya.

 

#3 Bekal yang Bergizi

Pernahkah Anda pergi untuk sekedar memancing atau hendak bertenda diatas gunung.

Untuk menjalankan rencana wisata Anda, pasti ada berbagai perbekalan yang disiapkan. Jika untuk sebuah rencana wisata singkat Anda membuat beberapa perbekalan, bagaimana untuk sebuah rencana hidup Anda?

Anda benar-benar harus memiliki perbekalan yang cukup dan bergizi. Sebab perjalanan ini sesungguhnya Anda tidak tahu medannya akan seperti apa nantinya.

Perbelakan ini dianalogikan sebagai:

 

1. Finansial

Apakah bekal Anda sudah cukup? Apakah umpan Anda bisa diandalkan? Hal ini berkaitan dengan kondisi finansial dan pengembangan diri Anda.

Ketika ingin resign di saat pandemi, Anda harus memiliki perbekalan dari segi finansial. 

Perbekalan finansial sangat diperlukan, adalah baik jika Anda memiliki ketahanan keuangan untuk 6 bulan penghidupan Anda atau lebih tepatnya 6 kali penghasilan Anda.  

Memutuskan resign tanpa back-up plan dari segi finansial di masa seperti ini, bisa dikatakan sebuah kecerobohan.

 

2. Pengembangan Diri

Dalam Harvard Business Review, Ibarra mengungkapkan, ada sejumlah prinsip utama untuk membuat Anda tetap fokus pada sasaran, bahkan selama masa-masa sulit.

Antara lain dengan mengembangkan diri. Ia menekankan, masuk akal jika kita mempersiapkan berbagai rencana, daripada hanya berpegang pada satu hal saja.

Anda dapat mengembangkan keterampilan, pengetahuan, dan membangun jaringan baru.

Menurut Ibarra, lakukanlah hal yang baru dan berinteraksilah dengan orang-orang baru, ini merupakan kesempatan untuk belajar tentang diri Anda, preferensi, dan ketidaksukaan pribadi

 

Alasan Terkuat

Nah, ini dia yang perlu Anda temukan. Jangan-jangan hanya karena iri karir teman ex-kantor Anda kini lebih cemerlang, atau malah khawatir akan terpapar virus jika harus terus menerus berinteraksi dengan orang lain.

Perlu diingat, bahwa alasan yang kuat pun harus didukung dengan cara berpikir realistis.

Penting juga bagi Anda untuk mendiskusikan alasan dan rencana-rencana Anda dengan orang lain.

Berdiskusilah dengan mereka yang Anda percaya dan bisa memberikan masukan bijak.

Ebook Panduan Sukses Atur Gaji Ala KARYAWAN

Download Sekarang, GRATISSS!!!

4 Ebook Panduan Sukses Mengatur Gaji Ala Karyawan

 

Yakin untuk Resign saat Pandemi?

Pandemi Covid-19 telah membuat perubahan bagi hidup banyak orang.

Ada yang menyikapinya dengan berhati-hati ada juga yang begitu gegabah tanpa berpikir panjang.

 

Tentu lewat pembahasan kali ini, membuat Anda lebih berhati-hati dalam membuat keputusan bukan?

Yang pasti Anda tidak perlu menyesali apapun yang telah terjadi, sebab sejatinya Anda hanya dapat melakukan sesuatu untuk masa depan. Semangat!

 

 

Sumber Referensi:

  • Dion. 4 Juni 2020. Lakukan 6 Hal ini Jika Ingin Resign Kerja Saat Pandemi Virus Corona. Avrist.com – https://bit.ly/31U7eN4
  • Novryan. Pertimbangan Resign saat Pandemi. Magazine.job-like.com – https://bit.ly/34WVOu6
  • Admin. Resign saat Corona. Glints.com – https://bit.ly/3lQy8h8

dilema besar

Leave a Reply

Back To Top