Reksa Dana Pendapatan Tetap, Pilihan Investasi Jangka Menengah

Reksa Dana Pendapatan Tetap, Pilihan Investasi Jangka Menengah

Apa itu reksa dana pendapatan tetap? Yuk ketahui penjelasan lengkap tentang reksa dana pendapatan tetap pada pembahasan berikut. 

 

Kinerja Reksa Dana Pendapatan Tetap

Pasar obligasi melaju secara positif setelah Indeks Infovesta Government Bond naik sebesar 0,10% dan Infovesta Corporate Bond naik 0,06%.

Dengan begitu, kinerja reksa dana pendapatan tetap juga turut mencatatkan imbal hasil yang positif. Bahkan reksa dana pendapatan tetap ini menjadi reksa dana dengan kinerja terbaik di akhir bulan Agustus 2021. 

Walaupun reksa dana pendapatan tetap memiliki imbal hasil yang cukup menarik, namun sayangnya masih banyak orang yang belum mengetahui apa itu reksa dana pendapatan tetap.

Oleh karena itu, kali ini kita akan membahas reksa dana pendapatan tetap dan karakteristiknya agar kamu lebih paham tentang reksa dana pendapatan tetap. 

 

Apa Itu Reksa Dana Pendapatan Tetap?

Reksa dana itu sendiri adalah wadah kumpulan dari dana investor. Dana yang sudah terkumpul tersebut akan diinvestasikan ke berbagai instrumen investasi seperti pasar uang, obligasi, dan saham oleh Manajer Investasi (MI).

Ketahui penjelasan dasar mengenai reksa dana lewat audiobook/podcast gratis Finansialku tentang Reksa Dana bagi Pemula berikut.

banner -mudah cara memilih reksa dana yang tepat

 

Pada umumnya, reksa dana dibagi menjadi 4 jenis yaitu reksa dana pasar uang, reksa dana pendapatan tetap, reksa dana campuran, dan reksa dana saham.

Jadi, reksa dana pendapatan tetap merupakan salah satu jenis reksa dana. Namun, apa itu reksa dana pendapatan tetap?

Reksa dana pendapatan tetap adalah reksa dana yang dikelola dengan instrumen utama yaitu obligasi atau surat utang. Alokasi reksa dana pendapatan minimal 80% di instrumen obligasi atau efek utang, dan sisanya di pasar uang.

Obligasi ini ada yang diterbiitkan oleh pemerintah ataupun oleh perusahaan (korporasi). 

Obligasi merupakan instrumen investasi yang memberikan bunga (kupon) secara tetap. Hal tersebutlah yang membuat reksa dana ini disebut reksa dana pendapatan tetap. 

[Baca Juga: Investor Pemula, Kenali Profil Risiko Sebelum Membeli Reksa Dana]

 

Obligasi atau surat utang juga sebenarnya mirip dengan deposito di bank. Hal yang membedakan obligasi dan deposito adalah waktu sebelum jatuh tempo surat utang tersebut bisa dijual sewaktu-waktu di pasar sekunder obligasi. 

Tujuan dari reksa dana pendapatan tetap adalah untuk menghasilkan tingkat pengembalian yang stabil. Oleh karena itu, reksa dana pendapatan tetap pergerakan dan risikonya lebih stabil jika dibandingkan dengan reksa dana saham yang berfluktuasi. 

 

Karena tidak terlalu banyak fluktuasi (naik-turun), maka reksa dana ini cocok untuk investor yang profil risikonya konservatif atau cenderung menghindari risiko.

Namun, reksa dana ini juga cocok untuk investor yang profil risikonya moderat atau sedang.

Selain itu, reksa dana pendapatan tetap ini cocok untuk tujuan keuangan dengan jangka waktu menengah yakni sekitar 1 – 3 tahun.

Beberapa contoh reksa dana pendapatan tetap adalah Bahana Pendapatan Tetap Makara Prima, BNP Paribas Omega, Manulife Oblikasi Unggulan Kelas A, Syailendra Fixed Income Fund, dan reksa dana lainnya. Kamu dapat membeli reksa dana pendapatan tetap di bank dan/atau Agen Penjual Efek Reksa Dana (APERD).

Kamu juga bisa membeli berbagai reksa dana pendapatan tetap di Aplikasi Finansialku pada menu produk keuangan. 

Jadi kamu bisa merencanakan keuanganmu sekaligus beli langsung produk investasinya dalam satu aplikasi yang sama.

Download aplikasi Finansialku sekarang dan dapatkan akses premium gratis selama 30 hari.

Download Aplikasi Finansialku

 

Cara Kerja Reksa Dana Pendapatan Tetap

Walaupun namanya adalah reksa dana pendapatan tetap, namun reksa dana ini tidak memberikan pendapatan yang tetap ya. Ada 2 cara kerja reksa dana pendapatan tetap yang perlu kamu ketahui. 

 

Reinvestasi

Reinvestasi dalam pengelolaan reksa dana berarti semua pendapatan yang didapatkan dari pembayaran bunga deposito, kupon obligasi, akan diinvestasikan kembali oleh Manajer Investasi.

Hal ini menyebabkan nilai NAB (Nilai Aktiva Bersih) akan meningkat. Jadi, investor reksa dana pendapatan tetap akan mendapatkan manfaat dalam bentuk kenaikan NAB nya. 

 

Likuiditas

Dalam peraturan OJK (Otoritas Jasa Keuangan), Manajer Investasi wajib untuk memproses pembayaran dari perintah penarikan investor paling lambat 7 hari bursa setelah perintah diberikan.

Dengan adanya peraturan tersebut maka instrumen pendapatan tetap seperti obligasi yang dimiliki reksa dana harus bisa dijual sewaktu-waktu saat investor melakukan penjualan reksa dananya. 

Oleh karena itu, harga obligasi dalam reksa dana dicatat pada harga pasar wajar yang berlaku. Harga yang dimaksud merupakan harga yang mencerminkan nilai obligasi jika ditransaksikan pada hari tersebut.

Harga obligasi juga bisa naik dan turun setiap hari, tergantung dari situasi dan kondisi. Bahkan, ada masanya ketika obligasi memberikan kupon, harga obligasinya malah turun. 

Jadi walaupun ada pembayaran kupon tapi karena penurunan harga lebih tinggi dibandingkan dengan kupon yang dibayarkan, maka harga reksa dana malah turun. 

[Baca Juga: Liburan Kamu GATOT? Investasikan Dana Liburan Kamu di Reksa Dana Pendapatan Tetap]

 

3 Metode Pembagian Kupon (Bunga) Obligasi

Hasil pembayaran kupon dari obligasi setiap bulan didapatkan dari penerbit surat utang. Lalu, kemanakah hasil kupon tersebut? Berikut 3 metode pembagian kupon untuk pemilik reksa dana pendapatan tetap. 

 

Diperhitungkan ke Dalam NAB 

Pada umumnya, hasil pembayaran kupon dari surat utang yang dimiliki akan menambah jumlah perhitungan NAB reksa dana pendapatan tetap secara otomatis. 

 

Dibayarkan Kepada Pemegang Unit Reksa Dana

Beberapa reksa dana pendapatan tetap juga ada yang hasil pembayaran dari kupon dibayarkan kepada pemilik reksa dana pendapatan tetap secara berkala.

Hal ini tergantung kebijakan manajer investasinya karena tidak semua reksa dana pendapatan tetap membayarkan kupon dari surat utang ke pemegang unit reksa dana. 

 

Diperhitungkan Menambah Jumlah Unit Pemegang Reksa Dana

Reksa dana pendapatan tetap juga ada yang menghitung hasil pembayaran kupon dari surat utang dengan menambah jumlah unit penyertaan yang dimiliki oleh investor reksa dana pendapatan tetap. 

 

Kelebihan Reksa Dana Pendapatan Tetap

Reksa dana memiliki berbagai kelebihan dibanding instrumen investasi lainnya. Berikut beberapa kelebihan dan reksa dana pendapatan tetap yang perlu kamu ketahui. 

 

Modal Investasi Terjangkau

Minimum investasi awal reksa dana pendapatan tetap bisa dimulai dari Rp 10 ribu saja, sangat terjangkau kan? Tentunya dengan modal yang relatif rendah ini bisa menjangkau berbagai kalangan.

Mulai dari pelajar, karyawan, pebisnis, ataupun kalangan lainnya. Salah satu contoh reksa dana pendapatan tetap dengan minimum pembelian Rp 10 ribu adalah Manulife Obligasi Unggulan Kelas A.

 

Otomatis Terdiversifikasi

Walaupun modal investasinya terjangkau, tapi reksa dana pendapatan tetap sudah otomatis terdiversifikasi.

Dari dana investor yang terkumpul dalam jumlah besar maka Manajer Investasi bisa melakukan diversifikasi pada produk investasi. Dalam 1 produk reksa dana pendapatan tetap ada berbagai obligasi. Jadi risikonya juga terdiversifikasi

 

Mudah Dikelola

Untuk memilih produk obligasi yang baik untuk dikoleksi membutuhkan pengetahuan dan keahlian khusus. Namun, kamu tidak perlu kuatir karena reksa dana pendapatan tetap dikelola oleh pihak profesional dan berpengalaman, yaitu Manajer Investasi.  

 

Kekurangan Reksa Dana Pendapatan Tetap

Reksa dana pendapatan tetap juga memiliki beberapa kekurangan. Berikut beberapa kekurangan reksa dan pendapatan tetap yang perlu kamu pahami.

 

Risiko Berkurangnya Nilai Unit Penyertaan

Setiap instrumen investasi pasti ada risikonya, termasuk reksa dana pendapatan tetap.

Risiko berkurangnya nilai unit penyertaan pada reksa dana pendapatan tetap ini disebabkan oleh turunannya harga dari obligasi ataupun surat berharga lainnya yang masuk dalam portofolio reksa dana ini.

Penurunan ini dapat diminimalkan dengan menerapkan diversifikasi yang dilakukan oleh Manajer Investasi. 

 

Risiko Likuiditas

Risiko likuiditas merupakan risiko yang berkaitan dengan kesulitan yang dihadapi oleh manajer investasi apabila sebagian besar investor reksa dana melakukan penjualan atas unit reksa dana yang dimiliki.

Kondisi ini bisa membuat manajer investasi kesulitan dalam hal menyediakan uang tunai atas penjualan yang dilakukan investor tersebut.

 

Berinvestasi Reksa Dana Pendapatan Tetap

Reksa dana pendapatan tetap, sebagian besar dana kelolaannya ditempatkan di obligasi atau surat utang. Risiko reksa dana pendapatan tetap ini lebih rendah dari reksa dana saham.

Dengan fluktuasi harga yang tidak terlalu tinggi, maka reksa dana ini cocok untuk investor yang profil risikonya konservatif dan moderat.

Kamu juga bisa menggunakan reksa dana ini untuk tujuan jangka menegah (1 – 3 tahun). Namun, reksa dana ini juga memiliki kelebihan dan kekurangan tersendiri ya. Jadi, kamu bisa menyesuaikannya dengan kebutuhan kamu.

Untuk membantumu memilih reksa dana pendapatan tetap, saksikan video berikut ini.

 

Jadi, apakah kamu berminat investasi di reksa dana pendapatan tetap? Silahkan berikan komentar dan pendapat kamu di kolom yang telah tersedia. Kamu juga dapat membagikan artikel ini kepada teman-teman kamu yang ingin berinvestasi reksa dana pendapatan tetap ya. Semoga artikel ini bermanfaat. Terima kasih. 

 

Editor: Eunice

Sumber Referensi:

  • Abdul Malik. 8 Juli 2021. Benarkah Reksadana Pendapatan Tetap Memberikan Pendapatan Tetap?. Bareksa.com – https://bit.ly/3BIlQyf
  • Bareksa.4 Maret 2019. Reksadana Pendapatan Tetap, Keuntungan dan Risikonya. Bareksa.com – https://bit.ly/3jHecOt
  • Kontan.co.id. 23 Agustus 2021. Reksadana Pendapatan Tetap Jadi Reksadana Dengan Kinerja Paling Baik Sepekan Terakhir. Investasi.kontan.co.id – https://bit.ly/3kTQeyR

dilema besar