Jumlah taksiran sementara kerugian negara di kasus korupsi Asabri ini melampaui kerugian negara dalam skandal korupsi Jiwasraya.
Ketahui selengkapnya dalam artikel Finansialku di bawah ini!
Rubrik Finansialku
Kasus Korupsi Asabri Serupa Jiwasraya
Kasus dugaan korupsi pengelolaan keuangan dan dana investasi PT Asuransi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ASABRI) sedang menjadi sorotan.
Kejaksaaan Agung (Kejagung) menetapkan delapan tersangka dalam kasus Asabri. Sejumlah nama, dari mantan jenderal hingga pentolan perusahaan pengelola aset ikut terseret.
Kejaksaan Agung (Kejagung) menyatakan perhitungan sementara kerugian negara pada kasus PT Asabri (Persero) tembus Rp 23,7 triliun. Saat ini, kerugian negara tengah dihitung Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).
Dengan demikian, jumlah taksiran sementara kerugian negara di kasus korupsi Asabri ini melampaui kerugian negara dalam skandal korupsi Jiwasraya sebesar Rp 16,81 triliun, sebagaimana mengutip dari kompas.com, Senin (08/02).
[Baca Juga: Jiwasraya Belum Selesai, Mencuat Kasus Korupsi di Asuransi Asabri]
Kerugian yang dialami Asabri tersebut terkait dengan penempatan portofolio saham. PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) mencatat, Asabri menginvestasikan dananya di berbagai saham.
Berdasarkan catatan KSEI, Asabri punya portofolio di 14 saham dengan kepemilikan di atas 5 persen, termasuk Hanson Internasional.
Perusahaan properti ini terkait dengan terdakwa kasus Jiwasraya yang juga tersangka di kasus Asabri, Benny Tjokro alias Bentjok.
Saham-saham lain yang sempat dikoleksi Asabri antara lain Bank Yudha Bhakti (BBYB) sebanyak 20,13 persen, Alfa Energi Investama (FIRE) sebanyak 23,60 persen, Hartadinata Abadi (HRTA) sebanyak 5,26 persen, dan Island Concept Indonesia (ICON) sebanyak 5,02 persen.
Kemudian Asabri juga memiliki saham di Inti Agri Resources (IIKP) sebanyak 11,58 persen, Indofarma (INAF) sebanyak 13,92 persen, Hanson Internasional (MYRX) sebanyak 5,40 persen.
Lalu, Pelat Timah Nusantara (NIKL) sebanyak 10,31 persen dan Proma Cakawala Abadi (PCAR) sebanyak 25,14 persen.
Ada pula kepemilikan saham Asabri di Pool Advista Finance (POLA) sebanyak 7,65 persen, Pool Advista Indonesia (POOL) sebanyak 7,43 persen.
Kemudian, PP Property (PPRO) sebanyak 5,33 persen, Sidomulyo (SDMU) sebanyak 18,06 persen dan SMR Utama (SMRU) sebanyak 6,61 persen.
Sebagai akibat keputusan investasi yang tidak prudent dan dilandasi dengan sound business judgement serta tata kelola risiko yang baik, ASABRI harus menderita kerugian yang fantastis.
Seperti yang sudah disinggung di atas, nilai kerugian tersebut jauh lebih besar dari perusahaan asuransi pelat merah lainnya yaitu Jiwasraya yang bernilai Rp 16,8 triliun.
Melansir dari CNBCindonesia.com, penyebab kerugian besar yang diderita oleh kedua perusahaan asuransi BUMN tersebut sama. Investasi di saham-saham gorengan!
Pertama adalah PT Sidomulyo Selaras Tbk. (SDMU). Perusahaan ini bergerak di bidang transportasi dan pengangkutan bahan-bahan berbahaya.
Kepemilikan ASABRI di SDMU mencapai 18,06% atau setara dengan 205 juta lembar saham.
Kedua ada PT Inti Agri Resources Tbk. (IIKP) yang menjual ikan arwana dan terancam didepak dari bursa (delisting).
Saham yang terafiliasi dengan tersangka kasus korupsi Jiwasraya Heru Hidayat ini sebanyak 12,32% sahamnya atau sekitar 4,14 miliar lembar dikuasai oleh ASABRI.
Download Aplikasi Finansialku Sekarang!!
Bagaimana menurutmu, Sobat Finansialku tentang artikel di atas? Kamu bisa berbagi komentar lewat kolom komentar di bawah ini.
Sebarkan informasi ini seluas-luasnya lewat berbagai platform yang tersedia, agar kawan atau sanak-saudaramu tahu apa yang kamu ketahui. Semoga bermanfaat, ya.
Sumber Referensi:
- Muhammad Idris. 05 Febuari 2021. Kesamaan Asabri-Jiwasraya: Limbung Karena Tersangkut Saham Gorengan. Money.kompas.com – https://bit.ly/2LzUaHC
- Admin. 06 Febuari 2021. Ini Deretan Saham Gocap yang Bikin ASABRI Rugi Rp 23 T! Cnbcindonesia.com – https://bit.ly/3aGR6lm
Sumber Gambar:
- 01 – http://bit.ly/3tzyQTz
- 02 – http://bit.ly/2MA5yDT
dilema besar