Senilai Rp 2 triliun, pabrik biodiesel PT Jhonlin Agro Raya (JAR) milik Haji Isam di Kalimantan Selatan diresmikan Presiden Jokowi.
Baca informasi selengkapnya dalam berita Finansialku berikut.
Haji Isam: Pengusaha Kelas Kakap, Mantan Timses Presiden, Kasus Suap Pajak
Nama Haji Isam alias Samsudin Andri Arsyad tengah menjadi sorotan publik. Haji Isam adalah empu pabrik biodiesel PT Jhonlin Agro Raya (JAR) di Kalimantan Selatan yang baru saja diresmikan oleh Presiden Jokowi.
Jokowi menyebut, inisiatif Jhonlin Group membangun pabrik biodiesel adalah langkah hilirisasi komoditas mentah yang harus didorong.
Johlin Group melakukan hilirisasi atas komoditas minyak sawit mentah atau Crude Palm Oil (CPO). Jokowi berharap perusahaan lain mengikuti langkah PT Jhonlin, perusahaan Haji Isam untuk melakukan hilirisasi.
“Saya berharap ada perusahaan lain mulai hilirisasikan dan industrialisasikan CPO. Entah jadi minyak goreng, kosmetik, atau jadi barang setengah jadi dan barang jadi lainnya. Saya hargai yang dilakukan PT Jhonlin Group yang mengubah CPO jadi Biodiesel 30. Ini memberikan nilai tambah besar,” ujar Jokowi mengutip dari Kontan.co.id.
Sementara itu, Direktur PT Jhonlin Agro Raya Zafrinal Lubis mengatakan pabrik ini siap memproduksi biodiesel pada Oktober ini.
Menelan biaya investasi Rp 2 triliun, dana invesatasi ini untuk pembangunan pabrik beserta prasarana pabrik dengan biaya investasi sebesar Rp 1 triliun dan Rp 1 triliun sisanya untuk pembangunan jety atau pelabuhan.
Pabrik biodiesel ini menempati lahan seluas 6 hektare dan akan memproduksi biodiesel serta minyak goreng dengan kapasitas produksi 60 ton per jam. Dengan kapasitas produksi dibutuhkan pasokan 1.600 ton per hari Tandan Buah Segar (TBS) sawit.
Pasokan sawit akan diperoleh dari petani sekitar dan sisanya dipasok dari luar daerah, berupa minyak sawit mentah.
[Baca juga: Belajar Bangun Bisnis Dari 3 Pengusaha Muda Ini!]
Pada acara peresmian pabrik tersebut tampak Haji Isam duduk di barisan tamu kehormatan, di samping Presiden Jokowi. Bahkan, namanya turut disebutkan saat Jokowi menyampaikan sambutan.
Bisnis.com mewartakan, Haji Isam juga terlihat menyopiri Presiden Jokowi saat meninjau pabrik Biodiesel tersebut.
Lantas siapa sebenarnya sosok Haji Isam? Melansir dari beberapa sumber berikut informasi tentang dirinya.
Timses Jokowi
Haji Isam adalah tokoh yang tak asing dalam dunia politik maupun bisnis di Indonesia, khususnya di Kalimantan Selatan.
Selain itu, Haji Isam dikenal dekat dengan Presiden Jokowi. Haji Isam pernah menjabat sebagai Wakil Bendahara Kampanye Tim Jokowi – Amin dalam Pilpres 2020.
Sebaliknya, Presiden Joko Widodo juga pernah meresmikian pabrik gula raksasa milik Haji Isam di Bombana, Sulawesi Tenggara.
Merintis Karir dari Nol
Haji Isam lahir pada 1 Januari 1977. Meski membangun usaha di Kalimantan Selatan, Haji Isam bukanlah putra Pulau Borneo. Ia berasal dari Bone, Sulawesi Selatan.
Sebelum sukses menjadi seorang pengusaha, Haji Isam pernah menjadi pekerja perkayuan, tukang tebang, buruh muat, dan sopir angkutan, bahkan pernah menjadi tukang ojek.
Haji Isam memulai usahanya dari nol hingga akhirnya sukses. Ia mengawali terjun ke bisnis batubara nyaris hanya modal dengkul.
Berawal saat ikut di sebuah perusahaan milik seorang pengusaha Batubara keturunan Tionghoa – Surabaya. Pengusaha itulah yang mengenalkannya dengan usaha batu bara.
Usai keluar dari perusahaan tersebut Haji Isam mencoba usaha sendiri. Kini Haji Isam telah membangun kerajaan bisnis lewat PT Jholin Grup yakni PT Jhonlin Baratama, PT Jhonlin Marine and Shipping, dan juga PT Jhonlin Air Transport.
[Baca juga: 5 Prospek Karir Ekonomi Pembangunan yang “Dibayar Tinggi”]
Nama Haji Isam Disebut dalam Kasus Suap Pajak
Haji Isam dikenal sebagai pengusaha kelas kakap atau ‘crazy rich Kalimantan’ yang menggeluti bisnis di berbagai bidang seperti bisnis tambang batubara, bisnis karet, transportasi hingga sawit.
Nama Haji Isam belum lama ini disebut-sebut dalam persidangan, karena dirinya masuk ke dalam kasus korupsi pejabat pajak dan diduga bermain mata dengan pejabat pajak berkaitan dengan nilai pajak perusahaannya.
Melansir dari Bisnis.com, dalam persidangan di Pengadilan Tipikor, Jakarta pada Senin (04/10) yang mengadili terdakwa Angin Prayitno Aji selaku mantan Direktur Pemeriksaan dan Penagihan di Direktorat Jenderal (Ditjen) Pajak dan Dadan Ramdani selaku Kepala Subdirektorat Kerja Sama dan Dukungan Pemeriksaan di Ditjen Pajak.
Sidang tersebut menghadirkan seorang saksi atas nama Yulmanizar sebagai mantan anggota tim pemeriksa pajak di Ditjen Pajak yang dalam kesaksiannya di Berita Acara Perkara no 41 turut menghadirkan nama Haji Isam.
Yulmanizar mengaku sempat bertemu orang bernama Agus Susetyo selaku konsultan pajak PT Jhonlin milik Haji Isam. Disebutkan pertemuan itu meminta agar nilai perhitungan pajak PT Jhonlin dikondisikan pada Rp10 miliar.
Pemilik Jhonlin Group, Haji Isam disebut meminta konsultan pajak Agus Susetyo, untuk mengkondisikan Surat Ketetapan Pajak (SKP) PT Jhonlin Baratama kepada tim pemeriksa pajak Ditjen Pajak Kemenkeu.
Sebelum hal itu terungkap di persidangan, PT Jhonlin Baratama disebut dalam Surat Pemberitahuan Dimulainya Penyidikan (SPDP) dua pejabat pajak yang diduga menerima suap terkait pengurusan pajak.
Adapun, Jhonlin Baratama adalah salah satu lini bisnis milik Jhonlin Group yang bergerak di sektor pertambangan batubara. Nama Jhonlin Group identik dengan ‘Sultan’ Kalimantan, Andi Syamsuddin Arsyad atau yang banyak dikenal sebagai Haji Isam.
[Baca juga: Harga CPO Merosot?? Inilah Strategi Ke Depannya!]
Jhonlin Group juga sempat mendapat perhatian pada tahun lalu, karena namanya masuk dalam FinCEN Files yang didapatkan melalui Konsorsium Jurnalis Investigasi Internasional (The International Consortium of Investigative Journalists/ICIJ) bersama dengan BuzzFeed News dan 108 mitra media lainnya di 88 negara.
Sementara dalam kasus suap pajak, nama Jhonlin Baratama disebutkan secara eksplosit dalam SPDP milik Angin dan Dadan Ramdani. Perusahaan itu melalui konsultan pajaknya ditengarai tengah melakukan penyuapan kepada dua pejabat pajak yang telah ditetapkan sebagai tersangka.
[Baca juga: Inilah 6 Komoditas yang Paling Banyak Dijual Di Pasaran]
Dikutip dari laman resmi Kemenkumham, Jhonlin merupakan salah satu lini bisnis Jhonlin Group. Jhonlin Baratama memiliki modal dasar sebanyak Rp320 miliar dengan modal ditempatkan senilai Rp80 miliar.
Pemegang saham mayoritas Jhonlin Baratama adalah Jhonlin Group 408.000 lembar saham atau senilai Rp40,8 miliar, kemudian Hj Nurhayati sebanyak 359.840 saham atau senilai Rp35,9 miliar dan Haji Samsudin Andi Arsyad alias Haji Isam 32.160 atau senilai Rp3,2 miliar.
Bagaimana menurutmu Sobat Finansialku tentang artikel di atas? Yuk berbagi pendapat atau sampaikan komentar lewat kolom di bawah ini.
Jangan lupa bagikan artikel ini kepada kawan atau keluarga biar mereka juga tahun apa yang kamu ketahui. Terimakasih.
Editor: Ari A. Santosa
Sumber Referensi:
- Titis Nurdiana. 21 Oktober 2021. Jokowi resmikan pabrik biodiesel Haji Isam Rp 2 triliun, ini deretan bisnisnya. Kontan.co.id – https://bit.ly/3B49Pm6
- Akbar Evandio. 22 Oktober 2021. Sosok Haji Isam: Mantan Timses Jokowi, Pemilik Jhonlin Group dan Kasus Pajak. Bisnis.com – https://bit.ly/30P6o6q
- Herdi Alif Al Hikam. 21 Oktober 2021. Ini Sosok Haji Isam yang Pabriknya Rp 2 Triliun Diresmikan Jokowi. Finance.detik.com – https://bit.ly/3njdAPz
- Daryono. 22 Oktober 2021. Sosok Haji Isam, Crazy Rich Kalsel yang Pabriknya Diresmikan Jokowi, Pernah jadi Sopir Angkutan. Tribunnews.com – https://bit.ly/3vB5jdD
dilema besar