Posesif adalah salah satu ciri hubungan yang tidak sehat. Kondisi ini membuat pertemanan, pasangan, atau keluarga, jadi ada batasan interaksi tertentu.
Simak pembahasan di bawah untuk mendapat informasi selengkapnya. Selamat membaca…
Summary:
- Seseorang yang memiliki sifat posesif cenderung membuat orang di lingkungannya tidak nyaman dan hubungan yang terjalin menjadi tidak sehat.
- Terdapat beberapa ciri orang posesif dan cara menghadapinya, sehingga secara perlahan orang tersebut bisa menghilangkan sifat negatif ini.
Keinginan Membuat Orang Lain Berada di Bawah Kendali
Manusia sebagai makhluk sosial selalu berhubungan dengan orang lain. Pada satu waktu, bahkan seseorang bisa terlibat dalam beberapa hubungan.
Misalnya lingkungan pertemanan di kantor, teman sekolah, tetangga, keluarga, dan sebagainya.
Tentu saja, ada intensitas dalam suatu hubungan yang seseorang jalani. Seperti dalam pertemanan, akan ada satu atau dua orang yang paling dekat. Begitu pun dalam bertetangga atau keluarga.
Hubungan yang terlalu dekat ini memiliki dua sisi. Salah satunya muncul sifat posesif di salah satu orang.
Posesif adalah sifat yang sering muncul ketika suatu hubungan sudah dekat. Sifat ini sangat mengganggu karena membuat salah satu pihak tidak nyaman.
Lalu, apa ciri-ciri posesif dan cara menghadapinya? Nah, agar tak lagi bingung, simak penjelasannya di bawah ini.
Apa Itu Posesif?
Bagi sejumlah orang, ada yang menganggap posesif sebagai bentuk cinta paling tinggi dari pasangan atau sahabat. Hal tersebut bukan masalah, selama keduanya memang menginginkannya.
Tapi sebetulnya, perlu kamu ketahui bahwa sifat ini adalah salah bentuk mental toxic. Sebelum mengetahui artinya, kamu harus mencatat ini:
“Posesif tidak sama dengan cemburu dan protektif. Sering kali arah perilaku posesif adalah mengontrol penuh dengan melakukan berbagai cara.”
Sikap posesif adalah serangkaian sifat dalam diri seseorang yang merasa memiliki sesuatu. Biasanya ditujukan dalam bentuk keinginan untuk menguasai diri rekannya secara berlebihan.
Misal, ada dua orang berpacaran. Di awal hubungan, keduanya bersikap seperti biasa. Tapi, setelah berlangsung setahun, salah satu pihak mulai membatasi pasangan berinteraksi dengan teman lawan jenisnya.
Mulai dari melarang bepergian, sampai menyadap aplikasi chat-nya. Kondisi demikian adalah tanda bahwa seseorang memiliki sifat negatif ini.
[Baca Juga: Playing Victim Adalah: Arti, Tanda, dan Penyebabnya]
Penyebab Munculnya Posesif
Posesif adalah sifat yang bisa membuat hubungan yang tidak sehat. Maka, sebisa mungkin hindari interaksi dengan orang yang memiliki kepribadian tersebut.
Dalam bahasa slang sekarang, orang-orang dengan “potensi mengancam jiwa” disebut sebagai redflag.
Mengutip studi berjudul “Hubungan Possessiveness dengan Public Display Affection di Instagram pada Remaja”, disebutkan penyebab posesif sebagai berikut:
- Sering mengandalkan orang lain dalam urusannya.
- Keinginan tak berujung yang sulit kita ketahui apa isinya.
- Insecurity yang tinggi. Hal ini berkaitan dengan degradasi harga diri. kondisi jiwa yang rapuh membentuk seseorang menjadi pribadi yang mengontrol hubungan karena begitu takut kehilangan.
- Ketakutan dari alam bawah sadar akan suatu hal.
- Trauma masa lalu. Misalnya seseorang tidak mendapat perhatian atau teman yang baik semasa kecil.
- Trust issue dengan orang lain.
- Terlalu banyak diberikan kasih sayang. Akibatnya, anak-anak kesulitan membina hubungan emosional dengan orang lain.
Seseorang yang dibersihkan dengan cara demikian akan berpikir teman-teman meninggalkannya ketika tidak diajak foto bersama, dan sebagainya.
- Orang tua overprotektif.
[Baca Juga: Toxic Relationship: Sulitnya Mencintai Orang yang ‘Toxic’]
Dampak Posesif
Menurut Fromm, cinta adalah seni. Maka, ketika kamu mencintai seseorang, kamu harus belajar bentuk cinta yang lain.
Tetapi posesif tidak termasuk dalam seni mencintai, karena cenderung membuat salah satu pihak tidak nyaman. Gaya hubungan semacam ini, meski tidak selalu, bisa menimbulkan gangguan kepribadian.
Beberapa dampaknya adalah sebagai berikut:
#1 Dampak Positif
Psikolog Zoya Amirin menuturkan bahwa dalam kadar yang pas, posesif bisa saja memiliki beberapa sisi positif.
Beberapa dampak positifnya menurut Zoya Amirin adalah sebagai berikut, melansir beberapa sumber:
- Menanyakan kabar secara rutin merupakan bentuk kekhawatiran pasangan.
Hal tersebut menandakan bahwa dia ingin memastikan kamu baik-baik saja atau tidak.
- Perilaku menanyakan “sudah makan atau belum” menandakan perhatian pasangan pada hal kecil.
Menurutnya, meski sepele, perlakuan semacam ini bisa menjadi fondasi untuk hubungan.
- Gesture seperti keharusan mencium tangan serta selalu memberi kabar saat beraktivitas adalah cara agar tetap saling mengetahui kondisi masing-masing.
Hal ini memudahkan pelacakan jika terjadi hal yang tak diinginkan.
#2 Dampak Negatif
Posesif yang membabi buta menimbulkan ketidaknyamanan. Selain itu, kecenderungan mengontrol orang lain dapat membuat kondisi yang tidak menyenangkan.
Beberapa dampak negatif sifat ini, sebagai berikut:
- Kecenderungan seseorang untuk mengatur hidupmu akan membuatmu tidak nyaman.
- Hubungan akan memiliki banyak masalah karena banyak hal kecil yang diperdebatkan.
- Kamu berpotensi tidak berkembang karena banyak aktivitasmu yang tidak mendapat dukungan dari pasangan posesif.
Misal, kamu sangat hobi menyanyi. Tetapi, karena dia melihat banyak lawan jenis di tempat les, dia melarangmu mengambil les lagi.
- Keterbatasan gerak akan membentukmu menjadi orang yang kurang percaya diri.
- Banyak drama yang timbul dari hubungan posesif.
[Baca Juga: Ladies, Hati-hati Sindrom Queen Bee! Bisa Rusak Hubungan Kerja]
Ciri-ciri Posesif
Orang-orang yang posesif cenderung manipulatif. Banyak hal yang mereka lakukan dengan dalih cinta, padahal untuk memenuhi hasrat mereka sendiri.
Ciri-ciri posesif adalah sebagai berikut:
#1 Meremehkan Keputusan atau Pola Pikir Pasangan/Orang Terdekatnya
Ciri pertama dalah kecenderungan meremehkan pemikiran orang lain. Bagi mereka, cara pandang, keputusan, dan sikap mereka adalah opsi paling baik.
#2 Mengontrol
Selanjutnya adalah mengontrol orang lain. Mereka bisa saja menentukan cara berpakaian, orang yang boleh kamu jadikan teman, dan sebagainya.
Hal-hal demikian dia lakukan agar kamu jauh dari orang-orang yang benar-benar sayang padamu.
#3 Cemburu Berlebihan
Cemburu adalah bumbu dalam sebuah hubungan. Namun, cemburu orang posesif sangat berlebihan.
Jika telah cemburu, mereka bisa mengeluarkan sifat asli dan bisa melakukan hal-hal di luar kendali.
#4 Ketidakstabilan Emosi
Ciri berikutnya adalah emosi yang tidak stabil. Biasanya mereka menyerang menggunakan perasaan sehingga pasangan atau sahabatnya merasa bersalah.
Perilaku ini mengarah ke sifat negatif lain, yakni manipulatif.
#5 Mengancam
Dalam kasus yang lebih serius, pemilik sifat posesif berani menebar ancaman kepada pasangannya.
Hal ini bisa terjadi jika dia tidak mendapat hal yang dia inginkan.
Cara Menghadapi Sifat Posesif
Berikut adalah cara yang bisa kamu lakukan untuk menghadapi orang dengan sifat posesif, berdasarkan artikel hasil peninjauan medis oleh Dokter Tania Savitri:
#1 Mencari Tahu Asal Usul Sifat Posesif Pasangan
Kamu perlu mengetahui apa yang menyebabkan sahabat atau pasangan kamu menjadi posesif.
Jika dia melakukan hal tersebut karena sangat mencintai kamu sehingga takut kamu pergi, katakan bahwa kamu sama cintanya dengan dia.
Kamu tidak akan melakukan hal yang membuat dia sakit. Dengan begitu, dia tidak perlu mengontrol.
#2 Mengatakan Bahwa Kamu Tidak Nyaman dengan Sifatnya
Jika kamu tidak nyaman, utarakan hal tersebut dengan mengajaknya bicara serius. Katakan dengan tegas bahwa kamu bisa mengendalikan diri sendiri, sehingga dia tidak perlu mengatur hidupmu.
Tegaskan juga bahwa kamu tidak bisa terus-menerus melaporkan apa pun kepada dia, harus meminta izin ke mana pun, atau membatasi interaksimu. Kamu berhak melakukan aktivitasmu sebagaimana dia berhak melakukan apa maunya.
#3 Buat Batasan agar Dia Tidak Makin Posesif
Hal ini bisa kamu lakukan agar masing-masing pihak tahu mana batas yang boleh dicampuri dan yang tidak.
Sebab, campur tangan yang berlebihan terhadap hal-hal pribadi akan menimbulkan dampak buruk ke pasangan.
#4 Berikan Pengertian
Setelah kamu mengatakan apa yang mengganjal, kalian berdua bisa saling memberi pengertian.
Agar dia tidak salah paham, kembali katakan bahwa apa yang tadi diungkapkan bukan kode untuk menjauh. Melainkan keinginan agar setiap pihak berhak melakukan kegiatannya masing-masing.
#5 Jangan Marah-marah
Bersabarlah untuk mengatasi masalahmu. Jangan menyampaikan “uneg-uneg” sambil marah-marah karena akan berdampak buruk terhadap hubungan.
[Baca Juga: Jangan Disepelekan, Segera Tangani Emosional Burnout!]
Contoh Sifat Posesif
Beberapa contoh sifat posesif adalah sebagai berikut:
- Melarang pasangan bepergian ke suatu tempat tanpa dirinya.
- Membatasi, memutus kontak, dan merampas hak seseorang untuk berkomunikasi dengan teman yang dianggap akan membawa kerenggangan dalam hubungan romantis atau persahabatan dengan orang posesif.
- Menguntit gawai pasangan. Misalnya dengan melihat seluruh riwayat pesan singkat, menyadap aplikasi, mengikuti pasangan melalui GPS, dan sebagainya.
- Meminta untuk selalu menghubungi tiap saat dengan syarat aneh untuk meyakinkan dirinya.
Misal, pasangan mengaku sedang di rumah. Untuk meyakinkan diri, dia akan meminta pasangan melakukan hal aneh.
Seperti menaruh sendok di atas kepala lalu mengirimkan foto atau video dengan atribut tersebut padanya.
- Melarang seseorang melakukan hobi karena khawatir bertemu seseorang yang akan merusak hubungan.
- Menunjukkan muka kesal ketika pasangan atau sahabatnya berinteraksi dengan orang lain, terlebih orang yang tidak dia suka.
- Memerintahkan pasangan untuk berpakaian sesuai permintaannya.
- Menebar ancaman jika tidak mendapatkan hal yang dia inginkan.
Menjalani Hubungan yang Sehat
Itulah ulasan mengenai posesif. Selain membuat orang di lingkungannya jadi tidak nyaman, juga bisa berdampak buruk bagi seseorang yang memiliki sifat ini.
Sehingga posesif yang merupakan sifat negatif tentu saja harus dihilangkan. Agar bisa menciptakan suatu hubungan yang sehat.
Eits, bukan cuma hubungan saja yang perlu dibangun secara sehat, melainkan kondisi keuangan kita juga. Apakah keuanganmu dalam kondisi sehat? Atau justru sebaliknya?
Untuk mengetahui jawabannya secara pasti, kamu bisa lakukan pengecekannya dengan fitur Financial Check Up di Aplikasi Finansialku, lho!
Cuma dalam hitungan menit kamu akan dapatkan hasilnya, dan jika ingin konsultasi lebih lanjut seputar keuanganmu, bisa banget!
Langsung hubungi ahlinya, Perencana Keuangan Finansialku, melalui fitur tersebut atau buat janji via WhatsApp, ya. Terima kasih.
Apakah kamu punya pengalaman dengan seorang yang posesif? Yuk, bagikan kisahmu di kolom komentar di bawah ini.
Jangan lupa share artikel berikut kepada teman dan kerabat lainnya, agar mereka bisa mengetahui cara mengatasi sifat posesif. Semoga bermanfaat.
Editor: Ismyuli Tri Retno
Sumber Referensi:
Buku/jurnal:
- Mashita. 2016. Hubungan Possessiveness dengan Public Display Affection di Instagram pada Remaja. Medan: Universitas Medan Area.
Internet:
- Admin. 9 Oktober 2012. Posesif Tidak Selalu Negatif, Ini Dia Manfaatnya. Wolipop.detik.com – https://bit.ly/3c0KW4o
- Almond Butter. 20 Juli 2018. Segera Akhiri, Ini 5 Dampak Negatif Kalau Pacaran Sama Cowok Posesif. Idntimes.com – https://bit.ly/3w6jBEO
- Ayu Rifka Sitoresmi. 15 Juli 2021. Arti Posesif dalam Hubungan Asmara, Kenali Penyebab dan Tanda-Tandanya. Liputan6.com – https://bit.ly/3SWsxq6
- Dwi Lailatul Fajri. 04 April 2022. Pengertian Sifat Posesif, Contoh, dan Cara Menghilangkannya. Katadata.co.id – https://bit.ly/3QtC0DA
- Edelweis Lararenjana. 23 November 2020. Ketahui Apa Itu Posesif, Sebuah Sifat Mengekang dalam Hubungan dan Cara Mengatasinya. Merdeka.com – https://bit.ly/3dqXLVL
- Farah Faradila. Oktober 2021. Ketahui Arti Posesif, Ciri, Penyebab dan Cara Mengatasinya. Gramedia.com – https://bit.ly/3C8QiFb
- Novita Joseph. 26 April 2021. 5 Jurus Jitu Menghadapi Perilaku Pacar yang Posesif. Hellosehat.com – https://bit.ly/3SV1dbq
- Rizal Fadli. 06 Mei 2021. 5 Ciri Pasangan yang Posesif. Halodoc.com – https://bit.ly/3zXc3VO
dilema besar