Pilihan Investasi Buat Milenial Yang Punya Mental Orang Kaya

Pilihan Investasi Buat Milenial Yang Punya Mental Orang Kaya

Apa saja ya pilihan investasi buat milenial dengan mental orang kaya? Jenis instrumen investasi apa yang cocok?

Simak pembahasan berikut ini dulu sebelum mulai berinvestasi, ok!

 

Rubrik Finansialku

 

Tidak Semua Instrumen Investasi Cocok Bagi Milenial

 

Dewasa ini, generasi milenial memang semakin memiliki kesadaran untuk melakukan pengelolaan keuangan, apalagi di masa pandemi covid-19 ini.

Mereka yang sebagian besar mengumpulkan kekayaan untuk liburan, kini mereka mulai berpikir untuk bisa menabung dan mengalokasikan uang mereka pada keranjang investasi tertentu.

Namun demikian, tidak semua investasi buat milenial dinilai akan cocok dengan karakter generasi milenial. Oleh sebab itu, para milenial perlu mengenali profil risiko diri terhadap investasi sebelum menentukan pilihan investasinya.

 

3 Profil Investor Terhadap Risiko Investasi

Dilansir dari CNN Indonesia, Andy Nugroho seorang Perencana Keuangan dari Mitra Rencana Edukasi (MRE) mengatakan bahwa sebelum seseorang mulai berinvestasi, investor disarankan untuk terlebih dulu memahami profil risiko atau kemampuan mereka menghadapi risiko.

Hal ini penting lantaran setiap investasi pasti mengandung risiko. Andy Nugroho menjelaskan terdapat tiga profil risiko, yaitu tipe konservatif (risk averse), moderat, dan agresif.

  • Tipe pertama adalah para investor dengan tipe konservatif yang memiliki profil risiko rendah yang cenderung menghindari risiko.
  • Tipe kedua, merupakan investor tipe moderat yang memiliki karakteristik siap menerima gejolak investasi dalam jangka pendek.
  • Tipe ketiga adalah investor dengan tipe agresif, yaitu mereka yang siap menerima risiko terburuk dari sebuah investasi.

Di manakah profil kamu sebagai seorang investor terhadap risiko investasi?

Intinya, jika kamu investasi di satu tempat dan kamu tetap enak makan dan enak tidur, artinya kamu memiliki ukuran investasi yang tepat menurut Andy Nugroho.

[Baca Juga: Strategi Paling Ampuh untuk Para Pebisnis Menang Persaingan Dari Sun Tzu Art of War, Filsuf Tiongkok]

 

Alasan Generasi Milenial Harus Berinvestasi

Dilansir dari katadata.co.id, Presiden Direktur PT Manulife Aset Manajemen Indonesia, Legowo Kusumonegoro menyebut ada tiga alasan mengapa anak muda atau generasi milenial harus berinvestasi.

 

#1 Meningkatkan Kekayaan

Alasan pertama mengapa generasi milenial harus berinvestasi adalah untuk meningkatkan kekayaan.

Legowo Kusumonegoro menyarankan agar milenial menggunakan uang mereka untuk membeli aset investasi yang akan terus bekerja.

Sebaliknya, jika tidak berinvestasi maka mereka akan kehilangan kesempatan untuk meningkatkan kekayaan.

 

#2 Mewujudkan Tujuan Keuangan

Menurutnya, dengan berinvestasi maka tujuan keuangan akan tercapai.

Apapun itu dari membeli hunian pertama, kendaraan bermotor seperti mobil atau motor bahkan memulai bisnis serta menyiapkan berbagai kebutuhan dana seperti pernikahan, kebutuhan dana pendidikan anak, hingga dana kebutuhan untuk liburan.

Tahukah kamu bahwa Aplikasi Finansialku adalah salah satu portal keuangan yang mampu menolongmu untuk mencapai tujuan keuanganmu di masa depan?

Pencatatan keuangan melalui Aplikasi Finansialku akan memudahkanmu dalam melakukan pencatatan keuangan harian, mengatur anggaran bulanan, mencatat kebutuhan dana darurat hingga berbagai tujuan keuangan yang menjadi impianmu.

Gunakan kode promo: POTONG50 untuk berlangganan PREMIUM dan berkonsultasi gratis dengan para Konsultan Keuangan Bersertifikat.

 

#3 Menciptakan Gaya Hidup

Legowo Kusumonegoro mengungkapkan bahwa dengan berinvestasi sejak dini, generasi muda memiliki waktu yang cukup untuk belajar dan berproses sehingga tercipta gaya hidup yang sederhana.

Tujuannya bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan hari ini tetapi juga kebutuhan di masa depan.

Menurutnya, semakin panjang jangka waktunya, maka hasil investasi akan semakin optimal. Jadi, sedini mungkin kamu memulai investasi, kamu akan menuai hasil yang semakin optimal di masa depan.

[Baca Juga: Kisah Sukses Hendy Setiono Pendiri Kebab Baba Rafi, 2 Outlet di 2003 Jadi Lebih Dari 1200 Outlet di 2015]

 

Pilihan Investasi Bagi Para Milenial

Ada banyak varian investasi yang bisa menjadi pilihan, namun tidak semuanya cocok, terutama buat kamu para milenial.

Setidaknya, ada 3 instrumen investasi yang dinilai cocok bagi para milenial, apalagi buat kamu yang masih pemula.

Dilansir dari CNBC Indonesia, Firma konsultan Grant Thornton Indonesia menilai kaum milenial memiliki karakteristik yang berbeda dibandingkan dengan investor pada umumnya, terutama dalam hal kapasitas permodalan dan platform untuk mengakses instrumen investasi.

Johanna Gani, Managing Partner Grant Thornton mengungkapkan bahwa ada banyak faktor yang mempengaruhi milenial untuk mulai berinvestasi.

Pertimbangan paling utama biasanya adalah modal yang tidak besar serta kemudahan akses melalui platform yang mereka pakai sehari-hari.

Berikut ini 3 investasi yang dinilai cocok bagi para investor milenial yang bisa masuk dalam daftar pilihanmu. 

 

#1 P2P Lending

Peer to peer lending atau P2P Lending menjadi salah satu pilihan investasi buat milenial yang sangat diminati karena tingkat pengembaliannya bisa mencapai 2 kali lipat atau lebih jika dibandingkan dengan deposito berjangka.

Selain itu, jika terjadi default, risikonya juga akan lebih rendah dengan pengembalian dalam kurun waktu sebulan.

P2P Lending dinilai menjadi salah satu investasi yang bisa jadi salah satu strategi diversifikasi yang baik bahkan dalam P2P Lending tidak ada komitmen jangka panjang.

Praktis dalam transaksinya, ini menjadi salah satu faktor keunggulan dari investasi P2P Lending di mana kamu dapat mengakses melalui aplikasi atau website.

[Baca Juga: 6 Kunci Sukses Cara Mengatur Keuangan Mahasiswa dengan Aplikasi Keuangan Finansialku]

 

#2 Equity Crowdfunding

Dilansir dari CNBC Indonesia, dengan meroketnya popularitas fintech saat ini, investasi crowdfunding telah menjadi alternatif untuk menghimpun dana tanpa perlu IPO.

Meskipun terlihat sama dengan konsep investasi yang sudah ada, namun hal tersebut hanya dilakukan terhadap emiten yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Adapun yang butuh pendanaan bukan hanya perusahaan yang sudah IPO.

Equity crowdfunding menjadi nvestasi buat milenial dan solusi bagi UMKM yang cukup lekat dengan industri kreatif untuk bisa meningkatkan kapasitas produksi agar tumbuh lebih cepat.

 

#3 Emas

Jangan salah! Emas memang investasi yang tergolong konvensional alias kuno, tapi hasilnya masih memuaskan sampai zaman kekinian, lho.

Investasi emas dipercaya memiliki kenaikan yang sifnifikan dan diprediksi akan terus naik. Nilai emas itu tidak mudah turun dan tahan terhadap fluktuasi inflasi, apalagi minim risiko, lho.

Selain itu, kini beli emas bisa semakin mudah. sudah ada beberapa e-commerce yang memudahkanmu untuk membeli produk mereka melalui aplikasi.

Tidak hanya untuk membeli, bahkan kamu bisa memantau pergerakan harganya melalui aplikasi yang tersedia.

 

Miliki Strategi Investasi

Survei yang dilakukan oleh Luno, sebuah perusahaan pertukaran aset kripto, menyebut 69% generasi milenial tidak memiliki strategi investasi.

Kebanyakan anak muda memang punya profil risiko yang agresif di mana mereka cenderung ingin mendapatkan imbal hasil yang tinggi dalam waktu yang singkat.

Hal ini membuat mereka memilih jenis investasi dengan risiko yang tinggi walaupun sebetulnya mereka belum paham betul tentang instrumen investasi yang mereka pilih, salah satunya seperti investasi di valuta asing atau forex.

Alhasil, mereka merugi alias gigit jari. Meski kebanyakan anak muda terutama generasi milenial memiliki profil risiko yang agresif, namun mereka perlu memiliki strategi dalam berinvestasi.

Legowo Kusumonegoro menyarankan agar generasi muda menetapkan tujuan keuangannya lebih dulu,misalnya seperti alokasi untuk membeli barang, kebutuhan sehari-hari, tabungan hingga liburan.

Kamu bisa gunakan Aplikasi Finansialku untuk memudahkan pencatatannya ya!

[Baca Juga: 16 Cara Berpikir Positif Saat Menghadapi Tantangan yang Perlu Kita Praktikkan]

 

Selanjutnya, kamu perlu menentukan target atau nilai yang ingin dicapai, lalu tentukan instrument investasi yang sesuai dengan tujuan keuangan dan profil risiko.

Langkah berikutnya adalah pay yourself first. Setelah menerima gaji, alokasikan dana untuk investasi. Setelah itu alokasikan dana untuk membayar utang dan kebutuhan sehari-hari.

Legowo Kusumonegoro juga menekankan perlunya diversifikasi investasi dengan menempatkan investasi kita ke berbagai instrumen investasi, misalnya ada alokasi untuk pasar uang, obligasi, dan saham.

Tujuannya untuk meminimalkan risiko kerugian. Intinya, jangan menunda untuk berinvestasi!

 

Instrument investasi mana yang jadi pilihanmu? Kira-kira investasi yang seperti apa pilihanmu yang sesuai dengan profil risikomu?

Tuliskan komentarmu pada kolom yang tersedia di bawah ini ya!

 

Sumber Referensi:

  • Sakina Rakhma Diah Setiawan. 25 Januari 2020. Tiga Investasi Ini Tepat untuk Milenial, Apa Saja? money.kompas.com – https://bit.ly/2zFyrbb
  • Hari Widowati. 16 November 2019. Lima Langkah Memulai Investasi bagi Milenial. katadata.co.id – https://bit.ly/2TR44p1
  • Yazid Muamar. 29 Januari 2020. Ini Tiga Investasi yang Diprediksi Bakal Diminati Milenial. cnbcindonesia.com – https://bit.ly/2BdX3rZ
  • Ulfa Arieza. 28 Desember 2019. Pilihan Investasi Untuk Pekerja Milenial Dengan Gaji Rp5 Juta. cnbcindonesia.com – https://bit.ly/2TJH3Ez

 

Sumber Gambar:

  • Investasi 1 – https://bit.ly/2zQXNmH
  • Investasi 2 – https://bit.ly/3gQWEft
  • Investasi 3 – https://bit.ly/2Br2T9q
  • Investasi 4 – https://bit.ly/2BAlwIl

dilema besar