Pertimbangkan Hal Ini Sebelum Meminjamkan Uang kepada Keluarga

Apakah meminjamkan uang untuk keluarga atau saudara yang sedang menghadapi masalah finansial, sudah menjadi keputusan tepat?

Lalu, anggaran apa yang sebaiknya digunakan agar tak mengganggu cash flow keuangan?

Temukan jawabannya di artikel Finansialku berikut ini.

 

Memberi Pinjaman, Kadang Tak Sesuai Harapan

Sobat Finansialku, permasalahan keuangan bisa menimpa siapa saja, termasuk keluarga atau saudara kita. Ketika hal itu terjadi, mungkin Anda tergerak ingin menolong, apalagi jika yang bersangkutan meminta bantuan kepada kita dengan meminjam sejumlah dana.

Biasanya, dana pinjaman itu ditujukan untuk membayar uang sekolah anak-anak, sewa kontrakan, menambah DP rumah, atau melepaskan lilitan utang kepada pihak tertentu. Ada juga yang tidak bijak mengatur keuangan, sehingga gaji habis sebelum waktunya.

Memang, memberi pertolongan kepada sesama apalagi yang notabene masih terikat hubungan keluarga adalah hal baik. Tapi Anda tetap harus waspada, karena jika berkaitan dengan uang bisa dibilang cukup sensitif.

Bukan mustahil, niat baik Anda untuk menolong malah disalahgunakan. Manis di awal tidak menjamin akhirnya demikian, karena omongan orang tidak selalu bisa dipegang.

 

Banyak kasus keluarga atau saudara yang meminjam uang, hanya bermodal janji untuk mengembalikan tapi faktanya tidak sesuai kenyataan. Ada juga yang seperti kura-kura dalam perahu, alias pura-pura tidak tahu kalau dia punya utang yang harus dibayarkan.

Seperti pengalaman salah satu teman saya, Anggi. Beberapa waktu lalu, dia meminjamkan uang kepada sepupunya yang menghadapi kesulitan finansial. Alasannnya karena suaminya di PHK akibat pandemi covid 19 sedangkan kontrakan sudah jatuh tempo dan uang sewanya belum dibayarkan.

[Baca juga: Perbedaan Utang Konsumtif dan Produktif]

Tidak ada alasan untuk Anggi menolak memberikan pinjaman karena janjinya akan dikembalikan di awal bulan menunggu gajian atau uang pesangon suaminya. Selain itu Anggi tak tega jika harus melihat sepupunya keluar dari kontrakan. 

Satu bulan terlewati, belum juga ada kabar. Anggi coba mengingatkan tapi tidak ada jawaban. Sudah berkali-kali menagih, Anggi mulai lelah dan jengah apalagi uang pinjaman itu sebenarnya tabungan yang selama ini susah payah ia kumpulkan. 

Tak ingin merelakan uangnya begitu saja, ia pun menceritakan pengalamannya itu kepada kerabat lainnya dengan harapan bisa menemukan cara untuk mendapatkan uangnya kembali.

Ternyata eh ternyata, sepupunya ini juga punya riwayat utang kepada orang tersebut. Bahkan sampai saat ini belum dibayarkan penuh, karena setiap ditagih ada saja alasan untuk menunda pengembalian uangnya. 

[Baca juga: Mengenal Perbedaan Utang Piutang]

Selidik punya selidik, sepupu Anggi punya catatan kurang baik soal pinjam meminjam uang dan sayangnya Anggi baru mengetahui hal ini. Niat baik Anggi pun ujungnya tak sesuai harapan. Uang tabungannya kini harus dikumpulkan lagi dengan menagih sepupunya untuk melunasi pinjamannya. 

Jadi Sobat Finansialku, sekalipun itu keluarga atau saudara Anda harus berhati-hati ketika akan memberikan bantuan apalagi berkaitan dengan keuangan. Supaya tidak disalahgunakan, sebaiknya pertimbangkan dulu secara matang sebelum mengambil keputusan.

 

Ketahui Hal Ini Sebelum Meminjamkan Uang Kepada Keluarga

Sobat Finansialku, Anda tidak ingin mengalami nasib seperti Anggi, kan? Maka dari itu, sebaiknya Anda jangan gegabah saat akan memberikan pinjaman. Yuk, pertimbangkan beberapa hal-hal berikut ini:

 

Pikirkan Dengan Matang, “Apakah Betul-Betul Bisa Bantu Mereka?”

Sebelum meminjamkan uang, sebaiknya pikirkan lagi apakah Anda benar-benar bisa membantu orang tersebut?

Melansir laman koinworks.com, kebanyakan orang mudah mengiyakan untuk meminjamkan uang apalagi kepada keluarga atau saudara. Tapi sebaiknya pertimbangkan dulu, apakah uang yang akan dipinjamkan adalah dana lebih yang tidak digunakan atau sebaliknya

Hal yang menjadi masalah adalah ketika Anda meminjamkan dana kepada keluarga menggunakan dana darurat atau dana untuk tujuan penting lainnya, misalnya dana pensiun atau dana sekolah anak-anak. 

Sebab, hal ini membahayakan keamanan keuangan Anda sendiri. Apalagi jika pinjaman yang Anda berikan tidak kunjung dilunasi oleh mereka.

 

Jangan Pernah Memutuskan Sendiri

Jika Anda sudah berkeluarga, libatkan pasangan untuk membantu mengambil keputusan. Apalagi soal keuangan memang sebaiknya terbuka satu sama lain.

Membicarakan masalah pinjaman uang dengan pasangan sangat penting, karena hal ini bisa sangat mengganggu cadangan kas yang dimiliki. Jika Anda tidak jujur dan berterus-terang dengan pasangan, masalah ini bisa sangat membebani dan memunculkan permasalahan baru di pernikahan Anda.

[Baca Juga: Ketahui Apa Tujuan Mengelola Keuangan Pribadi Anda]

 

Pinjamkan Sejumlah yang Kita Mampu Berikan Atau Relakan

Memberikan pinjaman kepada mereka yang memerlukan, ibarat bertaruh. Artinya bisa saja uang yang dipinjamkan tidak akan kembali ke tangan Anda. Jadi, jangan meminjamkan uang kepada keluarga secara tunai apabila Anda benar-benar sedang membutuhkannya. 

Supaya tidak dikecewakan dan mengganggu cashflow keuangan maka sangat disarankan, Anda memperlakukan uang pinjaman tersebut sebagai hadiah yang diberikan kepada keluarga.

Dengan cara seperti ini, Anda tidak perlu merasa khawatir lagi saat mereka tidak membayar kembali uang yang dipinjamkan.

banner -yuk bebaskan diri dari jeratan utang pinjaman online (1)

 

Cara Lain, Membantu Tidak Harus Dengan Uang

Siapa bilang membantu harus selalu dengan uang? Gak kok. Jika keluarga atau saudara Anda ingin meminjam uang, bukan berarti Anda harus memberikannya begitu saja. 

Misalnya, seperti yang terjadi pada Anggi. Ketika sepupunya tidak bisa membayar sewa kontrakan, karena suami terkena PHK, sebenarnya ia tidak mengelola keuangan dengan benar. 

Padahal jika sepupunya punya tabungan, seharusnya ia tak perlu meminjam uang karena bisa menggunakan tabungan tersebut untuk memenuhi kebutuhan hidup selama suaminya belum mendapat pekerjaan kembali.

[Baca juga: Hutang Piutang dalam Islam, Apakah Diperbolehkan?]

Jadi Anggi bisa saja membantu mengajarkan sepupunya untuk mengelola keuangan lebih baik lagi, salah satunya dengan menyisihkan pendapatan untuk investasi. Yakinkan bahwa berinvestasi merupakan hal yang sangat penting untuk masa depan dan bisa dilakukan dengan dana yang sangat minim sekali pun, seperti di Reksa Dana.

Nah, sebagai referensi Anda bisa melihat Ebook Finansialku Panduan Berinvestasi Reksa Dana untuk Pemula, download di sini.

Dengan mengenalkan keluarga Anda pada dunia investasi, mereka akan memiliki uang yang terus bertumbuh dan bisa dimanfaatkan untuk berbagai kebutuhan yang diperlukan. Selain itu juga bisa membuat mereka terhindar dari masalah keuangan di masa depan.

Jadi, mereka tidak perlu lagi meminta pinjaman dari Anda dan anggota keluarga tersebut bisa mengatasi masalah keuangan yang dialami.

 

Belajar Berkata Tidak Dengan Cara yang Baik

Tidak ada salahnya menolak permintaan keluarga yang sedang memerlukan bantuan, asalkan Anda melakukan penolakan dengan baik. Apalagi jika saat itu kondisinya memang tidak memungkinkan untuk membantu mereka. 

Supaya tidak membuat perasaannya sakit hati dan merasa tersinggung, sebaiknya Anda terlebih dulu rencanakan apa yang harus dikatakan kepada mereka.

[Baca juga: Punta Utang Tanggungan Keluarga? Berikut Cara Melunasinya]

Itulah beberapa hal yang harus dipertimbangkan sebelum Anda berencana meminjamkan uang kepada keluarga atau saudara. 

Jika semuanya sudah dipikirkan matang dan Anda memutuskan untuk tetap meminjamkan uang, sebaiknya pos keuangan apa yang digunakan supaya tidak mengganggu cashflow keuangan Anda? Yuk, kita bahas.

 

Gunakan Pos Keuangan Ini untuk Membantu Keluarga

Sobat Finansialku, ketika membantu keluarga atau saudara mengatasi masalah keuangan, jangan sampai membuat Anda malah terjebak pada persoalan keuangan baru.

Hal ini biasanya terjadi ketika uang yang dipinjamkan menggunakan pos keuangan yang sebenarnya diperlukan juga oleh Anda. Ketika terjadi keterlambatan pelunasan atau pengembalian, imbasnya cashflow keuangan Anda yang berantakan.

[Baca Juga: Mau Bahagia? Tiru 7 Pola Hidup Sehat Keuangan untuk Masa Kini dan Masa Depan Keluarga Anda]

Menghindari hal ini, untuk memberikan pinjaman kepada keluarga atau saudara, Anda bisa menggunakan pos keuangan berikut ini:

 

Dana Darurat

Sesuai dengan namanya, dana darurat digunakan untuk hal-hal yang sifatnya insidentil dan mendesak. Dana darurat ini penting untuk dimiliki setiap orang, mulai dari yang single, berkeluarga, sampai punya anak. 

[Baca juga: Cara Mempersiapkan Dana Darurat]

Jika Anda masih single, cukup diperlukan minimal 6 kali pengeluaran bulanan. Namun, angka tersebut akan bertambah jika Anda menikah karena beban keuangan pun ikut bertambah, yaitu minimal 9 kali pengeluaran. Sementara untuk yang sudah mempunyai anak setidaknya perlu menyiapkan 12 kali pengeluaran bulanan.

Anda bisa menggunakan dana darurat ini untuk membantu keluarga atau saudara dalam mengatasi masalah keuangannya. 

 

Pos Sosial

Berdasarkan kacamata perencanaan keuangan, ada beberapa pos penting yang harus dimiliki dalam mengelola keuangan, salah satunya pos sosial. Melansir laman kompas.com, Anda bisa menyisihkan sekitar 2,5 persen sampai 10 persen dari gaji bulanan untuk membantu orang di sekeliling Anda.

Walaupun pos ini terkadang tak selalu dibutuhkan setiap bulan, tapi prinsipnya tetap harus disediakan, supaya ketika ada keluarga yang memerlukan bantuan, Anda bisa menggunakan dana yang tersedia di pos sosial ini. Sehingga tidak mengganggu pos keuangan lainnya.

 

Atasi Masalah Keuangan dengan Perencanaan

Sobat Finansialku, jangan selalu menyalahkan keadaan ketika dihadapkan pada masalah keuangan. Sejatinya, apa yang terjadi dalam hidup ini memang tidak sesuai sesuai harapan. 

Kuncinya bukan lagi mencari kesalahan, tapi perbaiki perencanaan. Dengan merencanakan keuangan, bisa menjadi jalan untuk terhindar dari masalah keuangan. 

Sudahkah Anda merencanakan keuangan? Jika sudah, yuk bantu keluarga dan saudara Anda untuk memperbaiki perencanaan keuangan, apalagi untuk mereka yang menghadapi masalah keuangan. 

Saat ini membuat rencana keuangan itu mudah kok, dengan Aplikasi Finansialku semua bisa dilakukan dalam genggaman. Mulai dari merencanakan anggaran, mencatat pengeluaran, membuat rencana keuangan tertentu, sampai mengecek kesehatan keuangan. 

Jika dirasa perlu, Anda juga bisa berkonsultasi dengan Perencana Keuanga Finansialku yang siap membantu untuk mencarikan solusi berbagai permasalahan keuangan. So, tunggu apalagi? Download aplikasinya sekarang juga di Playstore atau Appstore. 

Yuk, atasi masalah keuangan dengan membuat perencanaan keuangan bersama Aplikasi Finansialku. Selamat mencoba…

 

Apakah Anda punya pengalaman tentang meminjamkan uang kepada keluarga? Jika berkenan, silakan share di kolom komentar di bawah ini. 

Semoga informasi yang disampaikan bisa bermanfaat dan bisa membantu Anda untuk mengambil keputusan yang terbaik. Terima kasih.

 

Editor: Nurdevi Noviana

Sumber Referensi:

  • Wahyu Utama. Mau Meminjamkan Uang Kepada Keluarga? Ayo Terapkan 6 Tips Bermanfaat Ini!. Koinworks.com- https://bit.ly/3iIlHTI
  • Redaksi. 18 Juni 2013. 5 Pos Penting Saat Rencanakan Keuangan. Kompas.com- https://bit.ly/2Tw96u6 

 

Artikel Pilihan:

 

dilema besar