Perkenalkan Deposito Online dan Cara Hitung Bunga Deposito

Perkenalkan Deposito Online dan Cara Hitung Bunga Deposito

Apa bedanya deposito konvensional dengan deposito online? Bagaimana cara kerja deposito online?

Kali ini Finansialku akan membahas perbedaan deposito konvensional dan deposito online serta cara perhitungan deposito.

 

Rubrik Finansialku

 

Sistem Peluncuran Terbaru, Investasi Deposito Online

Setiap orang memiliki tujuan keuangan yang ingin dicapai dalam kehidupannya dengan sumber pendapatan yang dimiliki. Sumber pendapatan setiap orang berbeda nominalnya dan berbeda juga tujuan keuangan yang ingin dicapai.

Namun, kesamaan dari setiap orang adalah nilai mata uang dari sumber pendapatan tersebut akan termakan oleh nilai inflasi yang berlaku di Indonesia.

Inflasi adalah kecenderungan kenaikan suatu harga dari produk atau jasa seiring berjalannya waktu yang menyebabkan nilai mata uang rupiah menurun.

Dilansir dari Kemenkeu, (02 September 2019), tingkat inflasi di Indonesia dari bulan Januari 2019 – Agustus 2019 mencapai 2.48%.

Oleh karena inflasi yang terjadi setiap waktu, maka orang pada umumnya akan mendiversifikasi pendapatan ke dalam beberapa instrumen investasi agar nilai mata uang tidak tergerus oleh menurunnya nilai mata uang.

Salah satu instrumen investasi yang aman dengan risiko rendah dan pengembalian yang ditetapkan yaitu deposito berjangka yang diterbitkan oleh pihak perbankan.

 

Pengertian Deposito Berjangka Konvensional dan Online

Pada umumnya, deposito berjangka konvensional adalah produk perbankan yang ditawarkan oleh pihak perbankan dengan bunga yang lebih tinggi dari tabungan dan persentase bunga yang telah ditetapkan.

Produk deposito berjangka konvensional yang ditawarkan oleh pihak perbankan memiliki minimum setoran induk dengan jangka waktu yang dapat dipilih yaitu per bulanan, kuartalan, semesteran dan tahunan.

Dengan perjanjian kontrak awal yang telah ditetapkan maka nominal dari deposito tersebut hanya akan bisa dicairkan apabila masa waktu yang telah ditetapkan pada perjanjian telah berakhir dan bunga yang ditetapkan akan diberikan pada masa waktu tersebut.

Produk deposito berjangka konvensional bersifat kepemilikan terhadap pemegang buku tabungan yang tercantum di dalam deposito berjangka tersebut.

[Baca Juga: 5+ Manfaat Simpanan Deposito Berjangka yang Menguntungkan]

 

Berbeda dengan deposito berjangka online dan konvensional, fasilitas online yang dirancang oleh perbankan dapat membuat nasabah merasa aman dan nyaman dengan mendaftarkan waktu yang cepat serta praktis.

Karakteristik dari deposito berjangka online adalah anda tidak perlu datang ke kantor perbankan hanya dengan ketik jari untuk mendaftarkan diri melalui applikasi perbankan dan dapat dilakukan kapan saja.

Kekurangan dari deposito online adalah adanya kejahatan dengan semakin canggihnya teknologi saat ini.

Cyber crime terjadi di mana-mana untuk mendapatkan data nasabah dengan proses mencuri data pribadi nasabah yang dilakukan oleh oknum tak bertanggung jawab dengan kata lain phising.

Modus ini dilakukan oleh seorang yang tak dikenal bertindak dan memperkenalkan diri sebagai staff dari pihak perbankan secara khusus untuk menargetkan nasabah melakukan online payment.

Tindakan phising ini dimulai dari mengirimkan email dengan mengatasnamakan bank dan mencoba mengirimkan alamat website kepada anda yang menekan website tersebut diminta untuk mengisi data.

Jika anda kedapatan email dari oknum tidak bertanggung jawab sebaiknya hindari untuk tidak menekan alamat website tersebut dan segera melaporkan ke pihak perbankan untuk memastikan.

Bagaimana CARA AMPUH Membeli RUMAH PERTAMA?

Download ebook-nya, GRATIS!!!

 

Cara Menghitung Bunga Deposito

Anda mungkin tergiur dengan ajakan bank untuk membuka rekening deposito dengan jangka waktu yang dapat dipilih dan bunga yang lebih tinggi dari tabungan.

Namun, sebelum anda memutuskan untuk membuka rekening deposito ada baiknya Anda perlu untuk mengetahui perhitungan bunga deposito sehingga nantinya Anda tidak kecewa dengan nominal yang telah diekspektasikan.

Perlu diketahui bahwa bunga dari deposito juga dimasukkan ke dalam perhitungan pajak karena dianggap sebagai pendapatan pribadi.

Menurut Peraturan Mentri Keuangan Republik Indonesia No. 212/PMK.03/2018 tentang Pemotongan pajak penghasilan atas bunga deposito dan tabungan serta diskonto sertifikat Bank Indonesia menyatakan bahwa dana deposito mulai dari Rp 7.500.000 akan dikenakan bunga sebesar 20%.

Adapun cara untuk menghitung kisaran pendapatan bunga deposito yang didapatkan adalah:

Bunga deposito = [Jumlah uang simpanan] × [Bunga per tahun] ×  ( [Tenor yang ditentukan] ÷ [Jumlah hari dalam satu tahun] )

Kemudian hasil yang didapatkan dari bunga deposito jika di atas Rp 7.500.000 × (100% – 20%) yang seharusnya didapatkan oleh pemegang deposito.

 

Inilah salah satu alasan mengapa beberapa orang memilih instrumen deposito berjangka sebagai investasi dengan nilai pengembalian yang dapat melebihi inflasi yang terjadi sehingga nilai mata uang tidak menurun.

Selain itu, deposito berjangka memiliki risiko yang rendah sebab ada pihak Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) yang menjamin deposito sampai dengan Rp 2 miliar.

Namun, pemilihan produk investasi di deposito berjangka ini kembali ke kebutuhan setiap orang dan tergantung tujuan keuangan yang ingin dicapai.

 

Selamat, Anda telah selesai membaca artikel mengenai deposito ini semoga akan mendapat sebuah gambaran mengenai instrumen investasi di deposito berjangka.

Mungkin banyak juga teman Anda yang membutuhkan artikel ini jadi jangan lupa untuk selalu share ya Sobat Finansialku!

 

Sumber Referensi:

  • Admin. 2 September 2019. Inflasi Januari-Agustus 2019 Lebih Rendah Dari Inflasi Agustus 2018-Agustus 2019. Kemenkeu.go.id – https://bit.ly/2EHsywn
  • Menteri Keuangan Republik Indonesia. Peraturan Menter! Keuangan Republik Indonesia Nomor 212/PMK.03/2018 Tentang Pemotongan Pajak Penghasilan Atas Bunga Deposito Dan Tabungan Serta Diskonto Sertifikat Bank Indonesia. Jdih.kemenkeu.go.id – https://bit.ly/33fKf01

 

dilema besar