Perang Mereda, IHSG Hari Ini 17 Maret 2022 Tembus 7.000

Perang Mereda, IHSG Hari Ini 17 Maret 2022 Tembus 7.000

IHSG Hari Ini 17 Maret 2022 dibuka menguat di 7.016,532 di awal perdagangan. IHSG diperkirakan bakal berada di zona merah dan zona hijau dengan rentang 6.987-7.032.

 

Pembukaan IHSG Hari Ini 17 Maret 2022 Menguat di 7.016,532

Laju Indeks Harga Saham Gabungan – IHSG Hari Ini 17 Maret 2022 (Kamis) bergerak di zona hijau pada awal perdagangan. IHSG diperkirakan bakal berada di zona merah dan zona hijau dengan rentang 6.987-7.032 setelah penutupan IHSG 16 Maret 2022 berada di 6.992,395.

 

 

Pada awal perdagangan, IHSG sempat berada di posisi 6.991,441 (pukul 09:30 WIB).

 

Pada awal-awal perdagangan terdapat 277 saham yang mengalami kenaikan dan 200 saham mengalami penurunan. Selain itu, terdapat 171 saham yang nilainya tidak berubah dan 94 saham tidak ada perdagangan.

 

Per pukul 09:30 WIB, asing sedang aktif membeli beberapa saham seperti PT Bumi Resources Minerals Tbk. (BRMS), PT Bukalapak.com Tbk. (BUKA), PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI).

 

Sedangkan, asing sedang aktif menjual beberapa saham seperti PT Bumi Resources Tbk. (BUMI), PT Energi Mega Persada Tbk. (ENRG), PT Telkom Indonesia Tbk. (TLKM).

 

Top Foreign Buy by Value

Ticker Harga Terakhir (Rupiah) Net Buy (Ribu Rupiah)
BBRI 4.670 19.200.000
BRMS 199 86.041.513
EMTK 2.230 64.520.005
BUKA 278 63.943.774
ASII 6.450 36.687.240
TOWR 1.050 26.646.196
TINS 1.640 22.726.348
NATO 715 13.837.502
ARTO 15.675 12.426.815
BMRI 8.000 12.372.877

 

Top Foreign Buy by Volume

Ticker Harga Terakhir (Rupiah) Net Buy (Ribu Rupiah)
BRMS 200 4345.954
BUKA 278 2211.168
BBRI 4.670 387.753
FREN 81 372.102
EMTK 2.220 264.708
TOWR 1.045 237.293
NATO 715 194.802
TINS 1.645 123.118
AVIA 755 104.235
SCMA 254 100.612

 

Top Foreign Sell by Value

Ticker Harga Terakhir (Rupiah) Net Buy (Ribu Rupiah)
TLKM 4.510 -11.000.000
ITMG 26.325 -34.000.000
ANTM 2.370 -28.000.000
UNVR 3.430 -17.000.000
ICBP 7.550 -13.000.000
HRUM 10.675 -10.000.000
ADMR 1.680 -10.000.000
ADRO 2.760 -8.030.613
PTPP 995 -5.467.093
CTRA 1.065 -4.428.812

 

Top Foreign Sell by Volume

Ticker Harga Terakhir (Rupiah) Net Buy (Ribu Rupiah)
BUMI 53 -502.043
ENRG 148 -250.430
TLKM 4.510 -238.884
ANTM 2.370 -118.261
LPKR 130 -117.481
BIPI 50 -106.543
DMAS 187 -103.075
BGTG 206 -72.092
CARE 530 -70.464
GZCO 142 -69.507

 

Berita IHSG Hari Ini 17 Maret 2022

Saham

  • Indeks saham di Asia pagi ini Kamis (17/3) di buka naik menyusul pergerakan indeks saham utama di Wall Street semalam yang menguat setelah bank sentral AS (Federal Reserve) mengumumkan sikap yang lebih tegas (hawkish stance). 
  • Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat ke zona hijau pagi ini menembus rekor tertinggi 7.000 seiring dengan dorongan dua faktor eksternal, yakni meredanya konflik Rusia-Ukraina dan respon positif pasar atas kenaikan suku bunga Federal Reserve.
  • Kenaikan IHSG dalam jangka pendek masih cukup besar, ditunjang oleh rilis data perekonomian tingkat suku bunga pada hari ini.
  • Investor asing melakukan aksi beli bersih senilai Rp 97,09 miliar di awal perdagangan. Saham PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) menjadi saham yang paling banyak dibeli investor asing pagi ini senilai Rp 53,8 miliar. Harga saham BBCA naik 0,91% menjadi Rp 8.275.

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) juga menjadi saham terbanyak kedua yang dibeli asing senilai Rp 36,1 miliar. Harga saham BBRI naik 0,65% menjadi Rp 4.680.

  • Nilai tukar rupiah berada di level Rp 287 per dolar AS pada Kamis (17/3) pagi. Rupiah naik 24 poin atau 0,17% dari perdagangan sebelumnya, yakni Rp 14.311 per dolar AS.
  • Di pasar komoditas, harga minyak mentah memperpanjang rangkaian penurunan menjadi 5 kali dalam enam hari terakhir seiring menguatnya harapan tercapainya kemajuan dalam pembicaraan damai antara Rusia dan Ukrania.

Selain itu, pasar juga bereaksi atas kenaikan persediaan minyak di AS yang tidak terduga.

  • Harga batu bara terjun bebas hingga bergerak di bawah level US$ 300/ton. Harga batu bara bahkan sangat jauh dari rekor tertingginya yang baru tercatat pada dua pekan lalu di angka US$ 446/ton.

 

Emiten

  • PT Bukit Asam Tbk. (PTBA) menyiapkan belanja modal sebesar Rp 2,9 triliun untuk 2022.
  • PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) membukukan pertumbuhan penjualan sebesar 40% menjadi Rp 38,44 triliun di tahun 2021. Adapun laba bersih tumbuh 62% menjadi Rp 1,86 triliun.
  • PT Sarimelati Kencana Tbk. (PZZA) menyiapkan belanja modal sebesar Rp 300 miliar untuk 2022.
  • PT Adhi Karya (Persero) Tbk. (ADHI) berencana melakukan Penambahan Modal dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PM-HMETD) alias rights issue melalui penerbitan sebanyak-banyaknya 7,12 miliar saham Seri B.
  • Laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk PT Adhi karya Tbk.(ADHI) melonjak sebanyak 130% dari Rp 23,97 miliar menjadi Rp 55,18 miliar pada 2021. Peningkatan tersebut sejalan dengan kenaikan pendapatan perseroan.
  • PT Dharma Polimetal Tbk. (DRMA) berhasil mencetak kinerja cemerlang dan tercermin dari peroleh laba bersih yang tumbuh sebesar Rp 301,14 miliar naik 14,92 kali lipat 

 

Sumber:

Bisnis.com, CNBC Indonesia, Phillip Sekuritas, Indopremier Sekuritas, Mirae Aset Sekuritas, dari berbagai sumber dianggap terpercaya.

 

Disclaimer:

Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca.

 

Ingin investasi saham menguntungkan? Dengarkan audiobook ini di Aplikasi Finansialku!

banner_jangan_asal,_ketahui_ini_dulu_sebelum_investasi_saham

 

Update dari LQ45

Saham-saham yang tergabung dalam LQ45, saat pembukaan berada di zona hijau pada pembukaan di posisi 1.018,179 dengan rentang terendah dan tertinggi adalah 1.010-1.020. Saat perdagangan dimulai, LQ45 berada di posisi 1.011,916 (pukul 09:30 WIB).

 

Pada awal perdagangan saham LQ45 terdapat 22 saham yang mengalami kenaikan dan 16 saham yang mengalami penurunan. Kemudian, terdapat 7 saham yang tidak mengalami perubahan.

 

Symbol Name Last Price Change % Change




















































































































































































 

dilema besar