Mimisan bisa sering terjadi pada seseorang dengan berbagai penyebab. Bagaimana cara menanganinya mengalaminya?
Inilah beberapa info tentang penyebab mimisan dari Finansialku.
Mimisan, Gejala Gangguan Kesehatan yang Sering Disepelekan
Mimisan seringkali terjadi mendadak. Umumnya hanya sementara waktu dan tidak berimplikasi pada sakit yang serius.
Orang yang mengalami kondisi sedemikian biasanya akan mendongak ke atas atau menyumbat bagian hidungnya agar darah tidak terus mengalir.
Akan tetapi, apakah kemudian terjadinya mimisan dapat menjadi indikasi munculnya penyakit serius? Untuk mendapatkan jawaban atas pertanyaan tersebut, yuk langsung saja simak penjelasan lengkapnya di bawah ini.
Dalam istilah medis, mimisan disebut sebagai epistaksis. Yang mana apabila didefinisikan merupakan kondisi yang dialami seseorang dengan munculnya pendarahan pada hidung.
Kendati terkesan menyeramkan, tetapi terjadinya epistaksis tidak selalu merupakan hal yang membahayakan. Langkah awal penanganan pun dapat dilaksanakan sendiri di rumah.
Dapat dikatakan, keadaan pendarahan sedemikian rupa termasuk kejadian yang umum dijumpai.
Dapat terjadi pada anak-anak yang berusia 3 sampai 10 tahun, ibu hamil, penderita kelainan darah, hingga orang yang mengonsumsi obat pengencer darah.
Setiap orang yang mengalami, akan mendapati aliran darah dari hidung yang durasinya berbeda-beda. Ada yang hanya berselang beberapa detik kemudian darah berhenti. Ada pula yang berangsur lama bahkan mencapai 20 menit.
Sekalipun dapat dikategorikan tidak membahayakan, tetapi epistaksis perlu diwaspadai lantaran dapat sebagai pertanda awal munculnya penyakit serius.
[Baca Juga: Masalah Rambut Rontok? Jangan Sepelekan, Bisa Jadi Tanda Penyakit Ini]
Ragam Penyebab Mimisan yang Harus Diwaspadai
Mimisan dapat disebabkan oleh berbagai faktor. Saat anak mengalaminya, sebaiknya Anda jangan panik. Pada penanganan tradisional, dapat dipakai daun sirih sebagai obat tradisional untuk menyumbat aliran darah yang keluar.
Tidak perlu diolah, cukup dengan melipatkan kemudian menyisipkan pada hidung yang mengalami pendarahan, maka akan teratasi.
Namun, kembali perlu diingat bahwa dimungkinkan epistaksis ini dapat menjadi gejala awal munculnya penyakit serius.
Apabila pendarahan di hidung disertai oleh gejala lain, sebaiknya Anda langsung berkonsultasi kepada dokter untuk mendapatkan penanganan terbaik.
Dilansir dari berbagai sumber kredibel, berikut rangkuman informasi mengenai penyebab pendarahan di hidung bisa terjadi.
[Baca Juga: Mengetahui Berbagai Khasiat Bawang Putih untuk Kesehatan]
Keadaan Udara yang Kering
Penyebab mimisan saat tidur diantaranya karena udara yang kering. Karena udara yang kering tersebut, memungkinkan pembuluh darah pecah. Sehingga, pendarahan di hidung tidak bisa dihindarkan.
Saat tidur, biasanya epistaksis pendarahan di hidung ini akan berhenti dengan sendirinya. Sangat dianjurkan untuk memberitahu kepada anak agar tidak panik ketika mengalami mimisan.
Anak bisa langsung diarahkan untuk melakukan kegiatan penanganan yang tepat.
Kebiasaan Mengorek Hidung
Penyebab anak sering mimisan yang lain, yaitu kebiasaan sering mengorek hidung terlalu dalam. Seringkali anak tidak sadar melakukan kebiasaan sedemikian rupa.
Lantaran hidung yang gatal, mengoreknya pun tak terhindarkan. Padahal, apabila terlalu dalam bisa berakibat pada pecahnya pembuluh darah. Kondisi tersebut berimplikasi pada pendarahan di hidung.
Darah akan mengalir, inilah yang disebut epistaksis. Apabila dikarenakan oleh kebiasaan mengorek hidung, maka cenderung tidak berbahaya.
Akan tetapi, sangat dianjurkan untuk membantu anak menghilangkannya agar tidak terjadi pendarahan secara terus menerus.
Kegiatan Membuang Ingus Terlalu Kencang
Penyebab anak mimisan tiba-tiba, bisa karena kegiatan membuang ingus terlalu kencang. Sehingga, menyebabkan pecahnya pembuluh darah. Boleh jadi anak tidak sadar melakukan kegiatan ini.
Lantaran gatal, ingus dibuang terlalu kencang. Ibu bisa membantu anak menyumbat pendarahan yang terjadi dengan memanfaatkan daun sirih.
Cedera Pada Hidung
Cedera pada hidung pun memungkinkan terjadinya epistaksis. Kendati menyebabkan pendarahan, tetapi tidak selalu mengindikasikan gejala penyakit berbahaya tertentu.
Namun, perlu diwaspadai apabila disertai dengan gejala lain. Apabila pendarahan berlangsung parah, juga perlu ditindaklanjuti.
Anda dapat mengonsultasikannya kepada dokter guna memperoleh penanganan yang paling tepat sesuai prosedur medis.
[Baca Juga: Stop Kompres Cedera Pakai Es, Ini Dampaknya!]
Bentuk Hidung yang Bengkok
Bentuk hidung yang bengkok bisa disebabkan oleh kecelakaan maupun anatomi asli tubuh yang demikian. Bentuk hidung ini cenderung akan lebih besar peluang mengalami pendarahan di hidung.
Apalagi jika dipicu oleh benturan atau ada hal lain yang menyebabkan pembuluh darah pecah. Bisa pula karena yang bersangkutan itu sedang berada di daerah bersuhu dingin yang mengakibatkan pembuluh darah pecah.
Jangan lupa untuk mengobati pendarahan yang terjadi secara tepat supaya tidak terjadi hal lain yang riskan. Jangan sampai justru tidak tepatnya penanganan menyebabkan infeksi berkepanjangan.
Infeksi
Infeksi, risiko yang bisa terjadi pada siapapun. Perkembangan bakteri pemicu infeksi dapat terjadi karena pemakaian benda-benda yang kurang steril. Sehingga, berimplikasi pada pendarahan di hidung.
Sebagai langkah preventif, pencegahan sebelum terjadinya pendarahan dapat dioptimalkan. Yakni, dengan menghindari hal-hal yang bisa mengakibatkan infeksi itu terjadi.
Dengan begitu, nantinya kemungkinan infeksi berlangsung bisa diminimalisir bahkan dihindari.
Alergi
Selain infeksi, alergi juga menjadi faktor pemicu pendarahan di hidung. Mungkin tidak sadar tiba-tiba pendarahan terjadi. Menanggapi persoalan tersebut, jangan langsung panik.
Lakukan pengobatan secara tepat, baik itu tradisional maupun non-tradisional. Asalkan dijalankan sesuai anjuran, maka akan berimplikasi baik terhadap tubuh.
[Baca Juga: Kenali Gejala dan Penyebab Penyakit Asam Lambung, Berikut Dengan Cara Mengatasinya]
Benturan Keras
Terakhir, yang sering dijumpai, terjadi benturan keras di hidung hingga menyebabkan pembuluh darah pecah. Benturan ini bisa terjadi karena anak jatuh, ataupun kegiatan lain yang juga menjadi faktor pemicunya.
Benturan tersebut bisa menyebabkan pecahnya pembuluh darah. Akibatnya, pendarahan pun tidak bisa dihindari. Sebaiknya, menasehati anak untuk selalu berhati-hati saat bermain misalnya.
Dalam hal ini, benturan bisa terjadi kepada siapa saja tidak hanya pada lingkup anak-anak. Sehingga, berhati-hati menjadi aspek yang harus selalu diperhatikan.
Penanganan Terhadap Mimisan
Mimisan dapat diatasi secara tradisional menggunakan daun sirih. Namun, perlu diperhatikan manakala terdapat saat-saat tertentu yang mengharuskan Anda untuk mendatangi dokter.
Ketika pendarahan itu terjadi selama lebih dari 20 menit, maka sangat dianjurkan menemui dokter guna berkonsultasi.
Disamping itu, apabila pendarahan ini disebabkan oleh cedera kepala, dapat mengindikasikan gejala epistaksis posterior yang memerlukan penanganan dokter.
Lalu, jika pendarahan di hidung itu terjadi pada anak di bawah 2 tahun serta lansia, penanganan dokter juga diperlukan.
Diagnosis terhadap kejadian pendarahan di hidung akan dilaksanakan oleh dokter. Yang mana akan dilangsungkan analisa terhadap penyebabnya.
Masuknya benda asing ke dalam hidung dapat menjadi faktor risiko epistaksis terjadi pula. Jika pemeriksaan hidung belum bisa memastikan penyebabnya, maka akan dilakukan tes darah, CT Scan, sampai endoskopi.
Sobat Finansialku, di masa pandemi seperti sekarang ini sangatlah penting menjaga kesehatan kita. Sebab dengan memiliki tubuh yang sehat tentu kita dapat melakukan segala aktivitas dengan baik.
Tapi perlu diingat, kondisi keuanganmu juga harus sehat lho. Sebab hal ini penting dalam menunjang aktivitas finansialmu.
Sobat Finansialku bisa memulainya dengan cara membentuk money habit yang sehat. Seperti apa cara membentuk money habit yang sehat?
Sobat Finansialku bisa mempelajarinya secara gratis dalam audiobook Finansialku di bawah ini.
Meskipun sepele, tentunya mimisan tak selalu disebabkan penyakit ringan. Karenanya, ayo bagikan info kesehatan ini pada keluarga, terima kasih.
Editor: Maria Christianti
Sumber Referensi:
- Andisa Shabrina. 7 Januari 2021. Berbagai Penyebab Mimisan dari yang Ringan Hingga Serius. Hellosehat.com – https://bit.ly/3x8jvKk
- Tjin Willy. 13 Juni 2019. Mimisan. Alodokter.com – https://bit.ly/3l9ehvz
Sumber Gambar:
- Cover – https://bit.ly/37aQG5y
dilema besar