Penutupan IHSG Hari Ini, 9 Oktober 2020 Menguat di 5.053,663

Penutupan IHSG Hari Ini, 9 Oktober 2020 Menguat di 5.053,663

Laju Indeks Harga Saham Gabungan – IHSG Hari Ini, Jumat, 9 Oktober 2020 bergerak di zona merah pada awal perdagangan. Kemudian IHSG ditutup di zona hijau pada 5.053,663 pada pukul 15.15 WIB.

 

 

Pada penutupan IHSG hari ini, Jumat, 9 Oktober 2020, mengalami kenaikan sebesar 14,52 poin atau 0,28 persen. IHSG berada di posisi tertinggi di 5.057,836 dan berada di titik terendah pada kedudukan 5.029,152.

 

Pada penutupan IHSG hari ini, terdapat 224 saham yang mengalami kenaikan dan 196 saham mengalami penurunan. Selain itu, terdapat 165 saham yang nilainya tidak berubah dan 129 saham tidak ada perdagangan.

 

Pada penutupan hari ini, sektor agrikultur, pertambangan, infrastruktur dan keuangan berada di zona hijau dengan kenaikan yang terbesar diduduki oleh sektor pertambangan sebesar 15,6 poin atau 1,16 persen.

 

Sedangkan, sektor industri dasar, industri lainnya, consumer, properti, perdagangan dan manufaktur berada di zona merah dengan penurunan terbesar diduduki oleh sektor industri dasar sebesar 3,9 poin atau 0,55 persen.

 

Saham-saham yang tergabung pada LQ45, saat penutupan berada di zona hijau pada posisi 771,769. Dengan saham-saham yang mengalami kenaikan sebesar 19 saham dan 18 saham mengalami penurunan. Sedangkan, terdapat 8 saham yang nilainya tidak berubah.

Free Download Ebook Panduan Investasi Saham Untuk Pemula

Ebook Panduan Investasi Saham untuk Pemula Finansialku.jpg

 

Pada penutupan ini, asing yang aktif membeli beberapa saham seperti Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI), PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA), PT Buana Lintas Lautan Tbk (BULL).

 

Saham-saham yang mencetak net sell pada penutupan hari ini adalah PT Matahari Department Store Tbk (LPPF), PT Adaro Energy Tbk (ADRO), Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI).

.

 

Top Foreign Buy by Value

Ticker Harga Terakhir (Rupiah) Net Buy (Ribu Rupiah)
BMRI 5.550 85.215.395
BULL 316 21.991.523
MDKA 1.770 17.789.546
UNVR 8.050 13.894.183
GGRM 44.250 9.386.460
EXCL 2.200 8.791.164
TLKM 2.730 5.136.883
WIKA 1.215 4.836.731
BTPS 3.420 3.342.562
BBTN 1.230 2.996.140

 

Top Foreign Buy by Volume

Ticker Harga Terakhir (Rupiah) Net Buy (Ribu Rupiah)
BULL 316 696.656
BMRI 5.550 154.280
MDKA 1.770 101.039
DMAS 232 53.175
FREN 84 52.509
GLVA 316 50.000
WIKA 1.215 40.305
EXCL 2.200 39.749
ITMA 498 38.000
ASRI 115 29.584

 

Top Foreign Sell by Value

Ticker Harga Terakhir (Rupiah) Net Buy (Ribu Rupiah)
BBRI 3.150 -37.000.000
BBNI 4.640 -33.000.000
BBCA 28.875 -30.000.000
LPPF 960 -18.000.000
ADRO 1.115 -16.000.000
ASII 4.740 -14.000.000
ROTI 1.230 -13.000.000
SMGR 9.375 -12.000.000
INCO 3.690 -8.959.504
TBIG 1.335 -8.763.460

 

Top Foreign Sell by Volume

Ticker Harga Terakhir (Rupiah) Net Buy (Ribu Rupiah)
LPPF 960 -190.426
ADRO 1.115 -146.854
BBRI 3.150 -117.798
ROTI 1.230 -104.449
MNCN 790 -100.388
PWON 382 -81.579
BWPT 95 -81.394
BBNI 4.640 -71.857
LSIP 940 -66.002
TBIG 1.335 -65.644

 

Top gainers IHSG terdiri dari:

  • PT Multi Bintang Indonesia Tbk (MLBI) 4,97%
  • PT Gudang Garam Tbk (GGRM) 0,85%
  • PT Bank Permata Tbk (BNLI) 25,00%

 

Top losers IHSG adalah:

  • PT Asuransi Jiwa Sinarmas MSIG Tbk (LIFE) 6,98%
  • PT Pollux Properti Indonesia Tbk (POLL) 6,73%
  • Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR) 2,84%

 

Top Gainer by Value

Kode Harga Penutupan (Rupiah) Perubahan (Rupiah)
TKIM 13.750 750
PTBA 4.360 120
ASII 7.100 50
WSBP 420 8
GGRM 74.400 750
BDMN 6.250 325
FREN 138 25
IIKP 308 12
SCMA 2.030 20
TOPS 845 5

 

Top Loser by Value

Kode Harga Penutupan (Rupiah) Perubahan (Rupiah)
TLKM 3.910 -340
BBRI 3.080 -10
ADRO 2.090 -185
BMRI 6.725 -75
INKP 19.850 -650
BBNI 7.500 -100
UNVR 44.100 -850
ERAA 3.140 -20
LPPF 9.500 -1475
TRAM 300 -10

 

Kunci sukses investasi saham ala Lo Kheng Hong, Si Warren Buffet Indonesia. Simak video lengkapnya di Youtube Finansialku.

 

Informasi update saham-saham di LQ45:

Symbol Name Last Price Change % Change




















































































































































































dilema besar