Penutupan IHSG Hari Ini, 9 November 2020 Menguat di 5.356,005

Penutupan IHSG Hari Ini, 9 November 2020 Menguat di 5.356,005

Laju Indeks Harga Saham Gabungan – IHSG Hari Ini, Senin, 9 November 2020 bergerak di zona hijau pada awal perdagangan. Kemudian IHSG ditutup di zona hijau pada 5.356,005 pada pukul 15.15 WIB.

 

 

Pada penutupan IHSG hari ini, Senin, 9 November 2020, mengalami kenaikan sebesar 20,47 poin atau 0,38 persen. IHSG berada di posisi tertinggi di 5.395,712 dan berada di titik terendah pada kedudukan 5.319,420.

 

Pada penutupan IHSG hari ini, terdapat 238 saham yang mengalami kenaikan dan 203 saham mengalami penurunan. Selain itu, terdapat 169 saham yang nilainya tidak berubah dan 103 saham tidak ada perdagangan.

 

Pada penutupan hari ini, sektor pertambangan, industri dasar, properti, infrastruktur, keuangan dan perdagangan berada di zona hijau dengan kenaikan terbesar diduduki oleh sektor pertambangan sebesar 35,1 poin atau 2,38 persen.

 

Sedangkan, sektor agrikultur, industri lainnya, consumer dan manufaktur yang berada di zona merah dengan penurunan yang terbesar diduduki oleh sektor industri lainnya sebesar 29,7 poin atau 2,93 persen.

 

Saham-saham yang tergabung pada LQ45, saat penutupan berada di zona hijau pada posisi 840,512. Dengan saham-saham yang mengalami kenaikan sebesar 26 saham dan yang mengalami penurunan sebesar 15 saham. Sedangkan, 4 saham lainnya tidak ada perubahan.

 

Free Download Ebook Panduan Investasi Saham Untuk Pemula

Ebook Panduan Investasi Saham untuk Pemula Finansialku.jpg

 

Pada penutupan ini, asing yang aktif membeli beberapa saham seperti Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA).

 

Saham-saham yang mencetak net sell pada penutupan hari ini adalah PT MNC Investama Tbk (BHIT), Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT), PT Smartfren Telecom Tbk (FREN).

 

 

Top Foreign Buy by Value

Ticker Harga Terakhir (Rupiah) Net Buy (Ribu Rupiah)
BBRI 3.690 36.800.000
MDKA 1.965 60.644.297
ANTM 1.240 47.657.287
TLKM 2.880 40.569.164
BMRI 6.150 36.857.220
BBCA 31.425 33.457.485
UNVR 7.950 16.651.290
CTRA 850 15.784.690
KLBF 1.480 10.873.210
ACES 1.630 8.187.563

 

Top Foreign Buy by Volume

Ticker Harga Terakhir (Rupiah) Net Buy (Ribu Rupiah)
BBRI 3.690 1009.419
ANTM 1.240 404.367
MDKA 1.965 308.990
CTRA 850 183.839
DMAS 228 144.905
TLKM 2.880 141.136
ZINC 118 96.787
KLBF 1.480 73.625
MAPI 700 65.467
BMRI 6.150 59.296

 

Top Foreign Sell by Value

Ticker Harga Terakhir (Rupiah) Net Buy (Ribu Rupiah)
ASII 5.600 -13.000.000
EXCL 2.130 -40.000.000
ICBP 9.750 -37.000.000
WSKT 790 -35.000.000
HMSP 1.430 -31.000.000
TOWR 1.030 -24.000.000
UNTR 20.875 -20.000.000
GGRM 41.400 -20.000.000
ADRO 1.130 -17.000.000
LPPF 860 -14.000.000

 

Top Foreign Sell by Volume

Ticker Harga Terakhir (Rupiah) Net Buy (Ribu Rupiah)
FREN 63 -446.369
WSKT 790 -444.998
BHIT 74 -360.919
ASRI 167 -320.955
TOWR 1.030 -236.627
ASII 5.600 -224.978
DILD 155 -221.722
HMSP 1.430 -217.910
EXCL 2.130 -184.422
LPPF 860 -165.747

 

Top gainers IHSG terdiri dari:

  • PT Vale Indonesia Tbk (INCO) 6,55%
  • PT Bank Mayapada Internasional Tbk (MAYA) 2,56%
  • PT Intanwijaya Internasional Tbk (INCI) 24,81%

 

Top losers IHSG adalah:

  • PT Metropolitan Kentjana Tbk (MKPI) 1,63%
  • PT Gudang Garam Tbk (GGRM) 0,95%
  • PT Pollux Properti Indonesia Tbk (POLL) 5,80%

 

Top Gainer by Value

Kode Harga Penutupan (Rupiah) Perubahan (Rupiah)
TKIM 13.750 750
PTBA 4.360 120
ASII 7.100 50
WSBP 420 8
GGRM 74.400 750
BDMN 6.250 325
FREN 138 25
IIKP 308 12
SCMA 2.030 20
TOPS 845 5

 

Top Loser by Value

Kode Harga Penutupan (Rupiah) Perubahan (Rupiah)
TLKM 3.910 -340
BBRI 3.080 -10
ADRO 2.090 -185
BMRI 6.725 -75
INKP 19.850 -650
BBNI 7.500 -100
UNVR 44.100 -850
ERAA 3.140 -20
LPPF 9.500 -1475
TRAM 300 -10

 

Kunci sukses investasi saham ala Lo Kheng Hong, Si Warren Buffet Indonesia. Simak video lengkapnya di Youtube Finansialku.

 

Informasi update saham-saham di LQ45:

Symbol Name Last Price Change % Change




















































































































































































dilema besar