Penutupan IHSG Hari Ini, 7 Oktober 2020 Menguat di 5.004,327

Penutupan IHSG Hari Ini, 7 Oktober 2020 Menguat di 5.004,327

Laju Indeks Harga Saham Gabungan – IHSG Hari Ini, Rabu, 7 Oktober 2020 bergerak di zona merah pada awal perdagangan. Kemudian IHSG ditutup di zona hijau pada 5.004,327 pada pukul 15.15 WIB.

 

 

Pada penutupan IHSG hari ini, Rabu, 7 Oktober 2020, mengalami kenaikan sebesar 5,1 poin atau 0,10 persen. IHSG berada di posisi tertinggi di 5.014,610 dan berada di titik terendah pada kedudukan 4.962,090.

 

Pada penutupan IHSG hari ini, terdapat 182 saham yang mengalami kenaikan dan 227 saham mengalami penurunan. Selain itu, terdapat 177 saham yang nilainya tidak berubah dan 128 saham tidak ada perdagangan.

 

Pada penutupan hari ini, sektor agrikultur, industri dasar, industri lainnya, consumer, infrastruktur, keuangan dan manufaktur berada di zona hijau dengan kenaikan yang terbesar diduduki oleh sektor consumer sebesar 11,5 poin atau 0,62 persen.

 

Sedangkan, sektor pertambangan, properti dan perdagangan berada di zona merah dengan penurunan terbesar diduduki oleh sektor properti sebesar 5,2 poin atau 1,55 persen.

 

Saham-saham yang tergabung pada LQ45, saat penutupan berada di zona merah pada posisi 764,089. Dengan saham-saham yang mengalami kenaikan sebesar 18 saham dan 24 saham mengalami penurunan. Sedangkan, terdapat 3 saham yang nilainya tidak berubah.

Free Download Ebook Panduan Investasi Saham Untuk Pemula

Ebook Panduan Investasi Saham untuk Pemula Finansialku.jpg

 

Pada penutupan ini, asing yang aktif membeli beberapa saham seperti PT Puradelta Lestari Tbk (DMAS), PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA), Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI).

 

Saham-saham yang mencetak net sell pada penutupan hari ini adalah Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), PT Bumi Reosurces Minerals Tbk (BRMS), Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk (PGAS).

.

 

Top Foreign Buy by Value

Ticker Harga Terakhir (Rupiah) Net Buy (Ribu Rupiah)
BMRI 5.550 66.869.740
BBCA 28.775 37.396.768
UNVR 8.000 23.880.403
MDKA 1.715 20.860.799
BBNI 4.670 13.193.582
CPIN 5.900 11.140.850
GGRM 42.950 8.015.090
MIKA 2.530 7.885.987
APIC 900 3.492.243
INTP 10.825 3.002.858

 

Top Foreign Buy by Volume

Ticker Harga Terakhir (Rupiah) Net Buy (Ribu Rupiah)
MDKA 1.715 121.873
BMRI 5.550 121.818
DMAS 232 85.984
BULL 312 38.939
APIC 900 38.353
MIKA 2.530 31.243
UNVR 8.000 29.932
BBNI 4.670 28.353
MSIN 300 26.691
RALS 530 23.800

 

Top Foreign Sell by Value

Ticker Harga Terakhir (Rupiah) Net Buy (Ribu Rupiah)
BBRI 3.120 -38.000.000
PGAS 975 -30.000.000
BRMS 51 -19.000.000
INDF 7.125 -16.000.000
ADRO 1.130 -14.000.000
ICBP 10.000 -13.000.000
INCO 3.440 -13.000.000
LPPF 905 -13.000.000
ASII 4.630 -12.000.000
MNCN 785 -12.000.000

 

Top Foreign Sell by Volume

Ticker Harga Terakhir (Rupiah) Net Buy (Ribu Rupiah)
BRMS 51 -3806.632
BBRI 3.120 -1217.924
PGAS 975 -310.988
BUMI 51 -202.498
MNCN 785 -151.796
LPPF 905 -137.222
BMTR 224 -137.038
ASRI 112 -134.202
ADRO 1.130 -124.855
SMRA 565 -122.536

 

Top gainers IHSG terdiri dari:

  • PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) 0,96%
  • PT Gudang Garam Tbk (GGRM) 2,75%
  • PT Sinarmas Multiartha Tbk (SMMA) 2,42%

 

Top losers IHSG adalah:

  • PT Soho Global Health Tbk (SOHO) 6,74%
  • PT Pollux Properti Indonesia Tbk (POLL) 6,94%
  • PT United Tractors Tbk (UNTR) 1,54%

 

Top Gainer by Value

Kode Harga Penutupan (Rupiah) Perubahan (Rupiah)
TKIM 13.750 750
PTBA 4.360 120
ASII 7.100 50
WSBP 420 8
GGRM 74.400 750
BDMN 6.250 325
FREN 138 25
IIKP 308 12
SCMA 2.030 20
TOPS 845 5

 

Top Loser by Value

Kode Harga Penutupan (Rupiah) Perubahan (Rupiah)
TLKM 3.910 -340
BBRI 3.080 -10
ADRO 2.090 -185
BMRI 6.725 -75
INKP 19.850 -650
BBNI 7.500 -100
UNVR 44.100 -850
ERAA 3.140 -20
LPPF 9.500 -1475
TRAM 300 -10

 

Kunci sukses investasi saham ala Lo Kheng Hong, Si Warren Buffet Indonesia. Simak video lengkapnya di Youtube Finansialku.

 

Informasi update saham-saham di LQ45:

Symbol Name Last Price Change % Change




















































































































































































dilema besar