Penutupan IHSG Hari Ini, 29 September 2020 Melemah di 4.879,098

Penutupan IHSG Hari Ini, 29 September 2020 Melemah di 4.879,098

Laju Indeks Harga Saham Gabungan – IHSG Hari Ini, Selasa, 29 September 2020 bergerak di zona hijau pada awal perdagangan. Kemudian IHSG ditutup di zona merah pada 4.879,098 pada pukul 15.15 WIB.

 

 

Pada penutupan IHSG hari ini, Selasa, 29 September 2020, mengalami penurunan sebesar 27,45 poin atau 0,55 persen. IHSG berada di posisi tertinggi di 4.950,968 dan berada di titik terendah pada kedudukan 4.859,786.

 

Pada penutupan IHSG hari ini, terdapat 164 saham yang mengalami kenaikan dan 257 saham mengalami penurunan. Selain itu, terdapat 147 saham yang nilainya tidak berubah dan 146 saham tidak ada perdagangan.

 

Pada penutupan hari ini, sektor pertambangan dan perdagangan berada di zona hijau dengan kenaikan terbesar diduduki oleh sektor pertambangan sebesar 5,3 poin atau 0,40 persen.

 

Sedangkan, sektor industri dasar, industri lainnya, consumer, properti, infrastruktur, keuangan dan manufaktur berada di zona merah dengan penurunan terbesar diduduki oleh sektor industri lainnya sebesar 19,8 poin atau 2,32 persen.

 

Saham-saham yang tergabung pada LQ45, saat penutupan berada di zona merah pada posisi 742,375. Dengan saham-saham yang mengalami kenaikan sebesar 8 saham dan 33 saham mengalami penurunan. Sedangkan, terdapat 4 saham yang nilainya tidak berubah.

Free Download Ebook Panduan Investasi Saham Untuk Pemula

Ebook Panduan Investasi Saham untuk Pemula Finansialku.jpg

 

Pada penutupan ini, asing yang aktif membeli beberapa saham seperti PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR), PT Bumi Reosurces Tbk (BUMI), PT Buana Lintas Lautan Tbk (BULL).

 

Saham-saham yang mencetak net sell pada penutupan hari ini adalah Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk (TLKM), Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI).

 

 

Top Foreign Buy by Value

Ticker Harga Terakhir (Rupiah) Net Buy (Ribu Rupiah)
TOWR 1.035 24.332.599
BULL 302 23.622.953
BBCA 27.525 23.501.663
MDKA 1.615 5.743.037
BUMI 50 4.223.889
INKP 8.675 3.878.805
ANTM 715 3.811.821
ERAA 1.555 3.131.746
SMRA 550 2.967.867
JSMR 3.530 2.958.486

 

Top Foreign Buy by Volume

Ticker Harga Terakhir (Rupiah) Net Buy (Ribu Rupiah)
BUMI 50 844.777
BULL 302 787.114
TOWR 1.035 235.710
DMAS 200 85.481
PWON 354 61.721
ENVY 60 58.950
SMRA 550 53.275
ANTM 715 53.062
BFIN 396 47.441
BMTR 208 43.811

 

Top Foreign Sell by Value

Ticker Harga Terakhir (Rupiah) Net Buy (Ribu Rupiah)
BBRI 3.040 -14.000.000
TLKM 2.630 -96.000.000
BMRI 5.075 -79.000.000
ASII 4.570 -53.000.000
GGRM 39.900 -20.000.000
ADRO 1.165 -16.000.000
SMGR 9.100 -15.000.000
PGAS 955 -13.000.000
UNVR 7.975 -13.000.000
HMSP 1.410 -12.000.000

 

Top Foreign Sell by Volume

Ticker Harga Terakhir (Rupiah) Net Buy (Ribu Rupiah)
BBRI 3.040 -448.158
TLKM 2.630 -363.246
BMRI 5.075 -153.485
DILD 151 -146.406
PGAS 955 -138.292
ADRO 1.165 -135.904
ASII 4.570 -113.206
MAPI 575 -102.062
SRSN 52 -100.000
BRPT 685 -88.446

 

Top gainers IHSG terdiri dari:

  • PT Metropolitan Kentjana Tbk (MKPI) 2,56%
  • PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK) 9,89%
  • PT Supreme Cable Manufacturing & Co Tbk (SCCO) 2,00%

 

Top losers IHSG adalah:

  • PT Soho Global Health Tbk (SOHO) 6,84%
  • PT Siantar Top Tbk (STTP) 5,35%
  • PT Hexindo Adiperkasa Tbk (HEXA) 6,94%

 

Top Gainer by Value

Kode Harga Penutupan (Rupiah) Perubahan (Rupiah)
TKIM 13.750 750
PTBA 4.360 120
ASII 7.100 50
WSBP 420 8
GGRM 74.400 750
BDMN 6.250 325
FREN 138 25
IIKP 308 12
SCMA 2.030 20
TOPS 845 5

 

Top Loser by Value

Kode Harga Penutupan (Rupiah) Perubahan (Rupiah)
TLKM 3.910 -340
BBRI 3.080 -10
ADRO 2.090 -185
BMRI 6.725 -75
INKP 19.850 -650
BBNI 7.500 -100
UNVR 44.100 -850
ERAA 3.140 -20
LPPF 9.500 -1475
TRAM 300 -10

 

5 kunci sukses investasi saham ala Lo Kheng Hong, Si Warren Buffet Indonesia. Simak video lengkapnya di Youtube Finansialku.

 

Informasi update saham-saham di LQ45:

Symbol Name Last Price Change % Change




















































































































































































dilema besar