Penutupan IHSG Hari Ini, 27 Oktober 2020 Melemah di 5.128,225

Penutupan IHSG Hari Ini, 27 Oktober 2020 Melemah di 5.128,225

Laju Indeks Harga Saham Gabungan – IHSG Hari Ini, Selasa, 27 Oktober 2020 bergerak di zona merah pada awal perdagangan. Kemudian IHSG ditutup di zona mearh pada 5.128,225 pada pukul 15.15 WIB.

 

 

Pada penutupan IHSG hari ini, Selasa, 27 Oktober 2020, mengalami penurunan sebesar 15,82 poin atau 0,30 persen. IHSG berada di posisi tertinggi di 5.155,566 dan berada di titik terendah pada kedudukan 5.110,618.

 

Pada penutupan IHSG hari ini, terdapat 176 saham yang mengalami kenaikan dan 232 saham mengalami penurunan. Selain itu, terdapat 164 saham yang nilainya tidak berubah dan 141 saham tidak ada perdagangan.

 

Pada penutupan hari ini, sektor agrikultur, industri lainnya dan perdagangan berada di zona hijau dengan kenaikan yang terbesar diduduki oleh sektor agrikultur sebesar 11,9 poin atau 1,00 persen.

 

Sedangkan, sektor pertambangan, industri dasar, consumer, properti, infrastruktur, keuangan dan manufaktur berada di zona merah dengan penurunan terbesar diduduki oleh sektor properti sebesar 2,8 poin atau 0,84 persen.

 

Saham-saham yang tergabung pada LQ45, saat penutupan berada di zona merah pada posisi 790,503. Dengan saham-saham yang mengalami kenaikan sebesar 9 saham dan 28 saham mengalami penurunan. Sedangkan, terdapat 8 saham yang nilainya tidak berubah.

 

Free Download Ebook Panduan Investasi Saham Untuk Pemula

Ebook Panduan Investasi Saham untuk Pemula Finansialku.jpg

 

Pada penutupan ini, asing yang aktif membeli beberapa saham seperti PT Smartfren Telecom Tbk (FREN), Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), PT Astra International  Tbk (ASII).

 

Saham-saham yang mencetak net sell pada penutupan hari ini adalah Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk (TLKM), Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI), PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN).

 

 

Top Foreign Buy by Value

Ticker Harga Terakhir (Rupiah) Net Buy (Ribu Rupiah)
TLKM 2.620 -.150.000
BBNI 4.740 -.120.000
UNTR 21.125 -.530.000
ICBP 9.650 -.180.000
PGAS 1.075 -.170.000
BTPS 3.700 -.170.000
MNCN 830 -.140.000
TBIG 1.500 -.130.000
INDF 7.000 -.120.000
SIDO 800 -.110.000

 

Top Foreign Buy by Volume

Ticker Harga Terakhir (Rupiah) Net Buy (Ribu Rupiah)
BBRI 3.360 628.583
FREN 70 364.924
ASII 5.425 233.646
PWON 414 202.271
BMRI 5.775 134.959
BMTR 230 106.714
DILD 159 47.402
RALS 575 43.301
IPTV 290 42.977
SAME 166 40.867

 

Top Foreign Sell by Value

Ticker Harga Terakhir (Rupiah) Net Buy (Ribu Rupiah)
TLKM 2.620 -15.000.000
BBNI 4.740 -12.000.000
UNTR 21.125 -53.000.000
ICBP 9.650 -18.000.000
PGAS 1.075 -17.000.000
BTPS 3.700 -17.000.000
MNCN 830 -14.000.000
TBIG 1.500 -13.000.000
INDF 7.000 -12.000.000
SIDO 800 -11.000.000

 

Top Foreign Sell by Volume

Ticker Harga Terakhir (Rupiah) Net Buy (Ribu Rupiah)
TLKM 2.620 -560.422
BBNI 4.740 -258.181
MNCN 830 -162.948
PGAS 1.075 -158.140
SIDO 800 -137.575
TBIG 1.500 -85.774
ADRO 1.125 -73.638
WSBP 155 -68.844
KLBF 1.525 -65.919
IKAI 50 -63.356

 

Top gainers IHSG terdiri dari:

  • PT Soho Global Health Tbk (SOHO) 24,74%
  • PT Metropolitan Kentjana Tbk (MKPI) 2,55%
  • PT Gudang Garam Tbk (GGRM) 1,17%

 

Top losers IHSG adalah:

  • PT Pollux Properti Indonesia Tbk (POLL) 6,94%
  • PT United Tractors Tbk (UNTR) 2,76%
  • PT Indo-Rama Synthetics Tbk (INDR) 5,70%

 

Top Gainer by Value

Kode Harga Penutupan (Rupiah) Perubahan (Rupiah)
TKIM 13.750 750
PTBA 4.360 120
ASII 7.100 50
WSBP 420 8
GGRM 74.400 750
BDMN 6.250 325
FREN 138 25
IIKP 308 12
SCMA 2.030 20
TOPS 845 5

 

Top Loser by Value

Kode Harga Penutupan (Rupiah) Perubahan (Rupiah)
TLKM 3.910 -340
BBRI 3.080 -10
ADRO 2.090 -185
BMRI 6.725 -75
INKP 19.850 -650
BBNI 7.500 -100
UNVR 44.100 -850
ERAA 3.140 -20
LPPF 9.500 -1475
TRAM 300 -10

 

Kunci sukses investasi saham ala Lo Kheng Hong, Si Warren Buffet Indonesia. Simak video lengkapnya di Youtube Finansialku.

 

Informasi update saham-saham di LQ45:

Symbol Name Last Price Change % Change




















































































































































































dilema besar