Penutupan IHSG Hari Ini, 26 Oktober 2020 Menguat di 5.144,049

Penutupan IHSG Hari Ini, 26 Oktober 2020 Menguat di 5.144,049

Laju Indeks Harga Saham Gabungan – IHSG Hari Ini, Senin, 26 Oktober 2020 bergerak di zona hijau pada awal perdagangan. Kemudian IHSG ditutup di zona hijau pada 5.144,049 pada pukul 15.15 WIB.

 

 

Pada penutupan IHSG hari ini, Senin, 26 Oktober 2020, mengalami kenaikan sebesar 31,86 poin atau 0,62 persen. IHSG berada di posisi tertinggi di 5.158,265 dan berada di titik terendah pada kedudukan 5.113,023.

 

Pada penutupan IHSG hari ini, terdapat 225 saham yang mengalami kenaikan dan 188 saham mengalami penurunan. Selain itu, terdapat 170 saham yang nilainya tidak berubah dan 130 saham tidak ada perdagangan.

 

Pada penutupan hari ini, sektor agrikultur, industri dasar, industri lainnya, properti, infrastruktur, keuangan dan perdagangan berada di zona hijau dengan kenaikan yang terbesar diduduki oleh sektor properti sebesar 10,03 poin atau 03,10 persen.

 

Sedangkan, sektor pertambangan, consumer dan manufaktur berada di zona merah dengan penurunan terbesar diduduki oleh sektor consumer sebesar 14,2 poin atau 0,78 persen.

 

Saham-saham yang tergabung pada LQ45, saat penutupan berada di zona hijau pada posisi 794,213. Dengan saham-saham yang mengalami kenaikan sebesar 16 saham dan 22 saham mengalami penurunan. Sedangkan, terdapat 7 saham yang nilainya tidak berubah.

 

Free Download Ebook Panduan Investasi Saham Untuk Pemula

Ebook Panduan Investasi Saham untuk Pemula Finansialku.jpg

 

Pada penutupan ini, asing yang aktif membeli beberapa saham seperti PT Global Mediacom Tbk (BMTR), Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI), PT Pakuwon Jati  Tbk (PWON).

 

Saham-saham yang mencetak net sell pada penutupan hari ini adalah PT Smartfren Telecom Tbk (FREN), Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT), PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS).

 

 

Top Foreign Buy by Value

Ticker Harga Terakhir (Rupiah) Net Buy (Ribu Rupiah)
BMRI 5.775 23.900.000
ASII 5.400 67.367.135
BBRI 3.340 64.338.048
BBCA 29.075 56.070.730
PGAS 1.105 30.370.224
SMGR 9.600 22.444.710
PWON 416 16.770.685
BMTR 240 13.437.829
BSDE 890 9.478.935
BBTN 1.390 6.467.724

 

Top Foreign Buy by Volume

Ticker Harga Terakhir (Rupiah) Net Buy (Ribu Rupiah)
BMTR 240 569.054
BMRI 5.775 415.302
PWON 416 401.614
PGAS 1.105 277.859
ASRI 156 232.443
BBRI 3.340 192.628
IKAI 51 130.000
ASII 5.400 124.589
BSDE 890 105.814
RAJA 141 48.412

 

Top Foreign Sell by Value

Ticker Harga Terakhir (Rupiah) Net Buy (Ribu Rupiah)
BBNI 4.850 -80.000.000
TLKM 2.650 -53.000.000
TBIG 1.500 -37.000.000
FREN 68 -29.000.000
ICBP 9.775 -24.000.000
WSKT 755 -21.000.000
KLBF 1.545 -19.000.000
INDF 7.075 -19.000.000
BRMS 51 -11.000.000
UNTR 21.725 -11.000.000

 

Top Foreign Sell by Volume

Ticker Harga Terakhir (Rupiah) Net Buy (Ribu Rupiah)
FREN 68 -4240.324
BRMS 51 -2174.737
WSKT 755 -278.503
TBIG 1.500 -247.237
TLKM 2.650 -199.244
BBNI 4.850 -163.019
KLBF 1.545 -123.950
BBKP 250 -122.178
MNCN 850 -100.100
ISSP 123 -87.766

 

Top gainers IHSG terdiri dari:

  • PT Pollux Properti Indonesia Tbk (POLL) 19,90%
  • PT Citra Turbindo Tbk (CTBN) 24,89%
  • PT Bank Mayapada Internasional Tbk (MAYA) 6,55%

 

Top losers IHSG adalah:

  • PT Gudang Garam Tbk (GGRM) 1,03%
  • PT United Tractors Tbk (UNTR) 0,91%
  • PT Argo Pantes Tbk (ARGO) 6,85%

 

Top Gainer by Value

Kode Harga Penutupan (Rupiah) Perubahan (Rupiah)
TKIM 13.750 750
PTBA 4.360 120
ASII 7.100 50
WSBP 420 8
GGRM 74.400 750
BDMN 6.250 325
FREN 138 25
IIKP 308 12
SCMA 2.030 20
TOPS 845 5

 

Top Loser by Value

Kode Harga Penutupan (Rupiah) Perubahan (Rupiah)
TLKM 3.910 -340
BBRI 3.080 -10
ADRO 2.090 -185
BMRI 6.725 -75
INKP 19.850 -650
BBNI 7.500 -100
UNVR 44.100 -850
ERAA 3.140 -20
LPPF 9.500 -1475
TRAM 300 -10

 

Kunci sukses investasi saham ala Lo Kheng Hong, Si Warren Buffet Indonesia. Simak video lengkapnya di Youtube Finansialku.

 

Informasi update saham-saham di LQ45:

Symbol Name Last Price Change % Change




















































































































































































dilema besar