Penutupan IHSG Hari Ini, 25 November 2020 Melemah di 5.679,247

Penutupan IHSG Hari Ini, 25 November 2020 Melemah di 5.679,247

Laju Indeks Harga Saham Gabungan – IHSG Hari Ini, Rabu, 25 November 2020 bergerak di zona hijau pada awal perdagangan. Kemudian IHSG ditutup di zona merah pada 5.679,247 pada pukul 15.15 WIB.

 

 

Pada penutupan IHSG hari ini, Rabu, 25 November 2020, mengalami penurunan sebesar 21,78 poin atau 0,38 persen. IHSG berada di posisi tertinggi di 5.770,661 dan berada di titik terendah pada kedudukan 5.666,764.

 

Pada penutupan IHSG hari ini, terdapat 184 saham yang mengalami kenaikan dan 271 saham mengalami penurunan. Selain itu, terdapat 168 saham yang nilainya tidak berubah dan 90 saham tidak ada perdagangan.

 

Pada penutupan hari ini, sektor pertambangan, keuangan dan perdagangan berada di zona hijau dengan kenaikan yang terbesar diduduki oleh sektor perdagangan sebesar 7,8 poin atau 1,16 persen.

 

Sedangkan, sektor agrikultur, industri dasar, industri lainnya, consumer, properti, infrastruktur dan manufaktur berada di zona merah dengan penurunan terbesar diduduki oleh sektor industri lainnya sebesar 28,9 poin atau 2,83 persen.

 

Saham-saham yang tergabung pada LQ45, saat penutupan berada di zona merah pada posisi 903,460. Dengan saham-saham yang mengalami kenaikan sebesar 12 saham dan yang mengalami penurunan sebesar 28 saham. Sedangkan, terdapat 5 saham yang tidak mengalami perubahan.

 

Free Download Ebook Panduan Investasi Saham Untuk Pemula

Ebook Panduan Investasi Saham untuk Pemula Finansialku.jpg

 

Pada penutupan ini, asing yang aktif membeli beberapa saham seperti PT Smartfren Telecom Tbk (FREN), PT Kapuas Prima Coal Tbk (ZINC), Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI).

 

Saham-saham yang mencetak net sell pada penutupan hari ini adalah PT Sentul City Tbk (BKSL), PT Bumi Resources Tbk (BUMI), PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI).

 

 

Top Foreign Buy by Value

Ticker Harga Terakhir (Rupiah) Net Buy (Ribu Rupiah)
BBRI 4.320 52.400.000
BMRI 6.525 17.100.000
UNTR 24.225 12.300.000
BBNI 6.050 95.630.080
TLKM 3.280 38.088.756
MDKA 1.815 36.730.283
MNCN 1.045 34.298.465
EXCL 2.490 29.756.699
TOWR 1.045 23.115.189
MAPI 850 19.534.524

 

Top Foreign Buy by Volume

Ticker Harga Terakhir (Rupiah) Net Buy (Ribu Rupiah)
BBRI 4.320 1209.724
FREN 73 621.319
ZINC 144 337.819
MNCN 1.045 331.784
BMRI 6.525 260.317
MAPI 850 243.685
TOWR 1.045 217.959
MDKA 1.815 198.749
SAME 208 190.842
BBNI 6.050 156.925

 

Top Foreign Sell by Value

Ticker Harga Terakhir (Rupiah) Net Buy (Ribu Rupiah)
BBCA 32.050 -33.000.000
ASII 5.550 -94.000.000
ICBP 10.000 -70.000.000
PTBA 2.280 -42.000.000
BUMI 72 -35.000.000
HMSP 1.555 -34.000.000
UNVR 7.725 -32.000.000
ANTM 1.205 -31.000.000
CPIN 6.425 -29.000.000
GGRM 43.725 -27.000.000

 

Top Foreign Sell by Volume

Ticker Harga Terakhir (Rupiah) Net Buy (Ribu Rupiah)
BUMI 72 -5335.581
BKSL 60 -3353.185
ASRI 232 -405.225
LPKR 169 -306.249
ANTM 1.205 -251.479
DMAS 266 -250.152
DILD 210 -232.014
BHIT 73 -227.192
HMSP 1.555 -215.212
PTBA 2.280 -182.501

 

Top gainers IHSG terdiri dari:

  • PT United Tractors Tbk (UNTR) 8,02%
  • PT Sinarmas Multiratha Tbk (SMMA) 1,76%
  • PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) 2,28%

 

Top losers IHSG adalah:

  • PT Gudang Garam Tbk (GGRM) 2,18%
  • PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) 2,36%
  • PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) 2,97%

 

Top Gainer by Value

Kode Harga Penutupan (Rupiah) Perubahan (Rupiah)
TKIM 13.750 750
PTBA 4.360 120
ASII 7.100 50
WSBP 420 8
GGRM 74.400 750
BDMN 6.250 325
FREN 138 25
IIKP 308 12
SCMA 2.030 20
TOPS 845 5

 

Top Loser by Value

Kode Harga Penutupan (Rupiah) Perubahan (Rupiah)
TLKM 3.910 -340
BBRI 3.080 -10
ADRO 2.090 -185
BMRI 6.725 -75
INKP 19.850 -650
BBNI 7.500 -100
UNVR 44.100 -850
ERAA 3.140 -20
LPPF 9.500 -1475
TRAM 300 -10

 

Kunci sukses investasi saham ala Lo Kheng Hong, Si Warren Buffet Indonesia. Simak video lengkapnya di Youtube Finansialku.

 

Informasi update saham-saham di LQ45:

Symbol Name Last Price Change % Change




















































































































































































dilema besar