Penutupan IHSG Hari Ini, 24 November 2020 Menguat di 5.701,029

Penutupan IHSG Hari Ini, 24 November 2020 Menguat di 5.701,029

Laju Indeks Harga Saham Gabungan – IHSG Hari Ini, Selasa, 24 November 2020 bergerak di zona hijau pada awal perdagangan. Kemudian IHSG ditutup di zona hijau pada 5.701,029 pada pukul 15.15 WIB.

 

 

Pada penutupan IHSG hari ini, Selasa, 24 November 2020, mengalami kenaikan sebesar 48,26 poin atau 0,85 persen. IHSG berada di posisi tertinggi di 5.710,381 dan berada di titik terendah pada kedudukan 5.667,368.

 

Pada penutupan IHSG hari ini, terdapat 291 saham yang mengalami kenaikan dan 171 saham mengalami penurunan. Selain itu, terdapat 171 saham yang nilainya tidak berubah dan 80 saham tidak ada perdagangan.

 

Pada penutupan hari ini, sektor agrikultur, industri dasar, industri lainnya, consumer, properti, infrastruktur, keuangan, perdagangan dan manufaktur berada di zona hijau dengan kenaikan yang terbesar diduduki oleh sektor properti sbeesar 5,7 poin atau 1,58 persen.

 

Sedangkan, hanya sektor pertambangan yang berada di zona merah dengan penurunan yang terjadi sebesar 4,6 poin atau 0,29 persen.

 

Saham-saham yang tergabung pada LQ45, saat penutupan berada di zona hijau pada posisi 907,882. Dengan saham-saham yang mengalami kenaikan sebesar 31 saham dan yang mengalami penurunan sebesar 12 saham. Sedangkan, terdapat 2 saham yang tidak mengalami perubahan.

 

Free Download Ebook Panduan Investasi Saham Untuk Pemula

Ebook Panduan Investasi Saham untuk Pemula Finansialku.jpg

 

Pada penutupan ini, asing yang aktif membeli beberapa saham seperti PT Smartfren Telecom Tbk (FREN), PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN), Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI).

 

Saham-saham yang mencetak net sell pada penutupan hari ini adalah PT Sentul City Tbk (BKSL), PT Bumi Resources Tbk (BUMI), PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR).

 

 

Top Foreign Buy by Value

Ticker Harga Terakhir (Rupiah) Net Buy (Ribu Rupiah)
BBRI 4.200 29.500.000
TLKM 3.350 92.081.535
MNCN 1.040 47.172.563
ERAA 1.825 21.407.568
ACES 1.725 20.741.991
JSMR 4.520 19.624.503
BMRI 6.425 17.316.945
EXCL 2.500 13.640.902
PWON 530 12.279.909
SCMA 1.530 8.090.589

 

Top Foreign Buy by Volume

Ticker Harga Terakhir (Rupiah) Net Buy (Ribu Rupiah)
FREN 74 803.769
BBRI 4.200 710.847
MNCN 1.040 465.020
TLKM 3.350 274.293
PWON 530 234.385
SAME 191 137.719
WOOD 590 126.147
WEGE 240 122.849
DMAS 262 121.703
ACES 1.725 120.951

 

Top Foreign Sell by Value

Ticker Harga Terakhir (Rupiah) Net Buy (Ribu Rupiah)
BBNI 5.950 -15.000.000
ASII 5.800 -78.000.000
PTBA 2.280 -49.000.000
TOWR 1.045 -45.000.000
HMSP 1.570 -40.000.000
AKRA 2.930 -37.000.000
ICBP 10.125 -33.000.000
ADRO 1.300 -30.000.000
INTP 15.150 -19.000.000
SMGR 11.725 -18.000.000

 

Top Foreign Sell by Volume

Ticker Harga Terakhir (Rupiah) Net Buy (Ribu Rupiah)
BKSL 50 -3417.118
BUMI 57 -1033.381
TOWR 1.045 -430.710
BBNI 5.950 -256.592
HMSP 1.570 -255.866
ADRO 1.300 -231.264
PTBA 2.280 -210.622
BHIT 73 -203.489
MPPA 100 -169.047
DILD 218 -142.965

 

Top gainers IHSG terdiri dari:

  • PT Gudang Garam Tbk (GGRM) 1,30%
  • PT Mandom Indonesia Tbk (TCID) 8,83%
  • PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (ADMF) 5,74%

 

Top losers IHSG adalah:

  • Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR) 3,09%
  • PT Sinarmas Multiartha Tbk (SMMA) 2,41%
  • PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) 2,10%

 

Top Gainer by Value

Kode Harga Penutupan (Rupiah) Perubahan (Rupiah)
TKIM 13.750 750
PTBA 4.360 120
ASII 7.100 50
WSBP 420 8
GGRM 74.400 750
BDMN 6.250 325
FREN 138 25
IIKP 308 12
SCMA 2.030 20
TOPS 845 5

 

Top Loser by Value

Kode Harga Penutupan (Rupiah) Perubahan (Rupiah)
TLKM 3.910 -340
BBRI 3.080 -10
ADRO 2.090 -185
BMRI 6.725 -75
INKP 19.850 -650
BBNI 7.500 -100
UNVR 44.100 -850
ERAA 3.140 -20
LPPF 9.500 -1475
TRAM 300 -10

 

Kunci sukses investasi saham ala Lo Kheng Hong, Si Warren Buffet Indonesia. Simak video lengkapnya di Youtube Finansialku.

 

Informasi update saham-saham di LQ45:

Symbol Name Last Price Change % Change




















































































































































































dilema besar