Penutupan IHSG Hari Ini, 23 Desember 2020 Melemah di 6.008,709

Penutupan IHSG Hari Ini, 23 Desember 2020 Melemah di 6.008,709

Laju Indeks Harga Saham Gabungan – IHSG Hari Ini, Rabu, 23 Desember 2020 bergerak di zona hijau pada awal perdagangan. Kemudian IHSG ditutup di zona merah pada 6.008,709 pada pukul 15.15 WIB.

 

le=”font-size: 12pt;”>

 

Pada penutupan IHSG hari ini, Rabu, 23 Desember 2020, mengalami penurunan sebesar 14,58 poin atau 0,24 persen. IHSG berada di posisi tertinggi di 6.104,355 dan berada di titik terendah pada kedudukan 5.853,261.

 

Pada penutupan IHSG hari ini, terdapat 190 saham yang mengalami kenaikan dan 305 saham mengalami penurunan. Selain itu, terdapat 128 saham yang nilainya tidak berubah dan 94 saham tidak ada perdagangan.

 

 

Pada penutupan hari ini, sektor agrikultur, industri dasar dan perdagangan berada di zona hijau dengan kenaikan yang terbesar diduduki oleh sektor agrikultur sebesar 6,07 poin atau 0,42 persen.

 

Sedangkan, sektor pertambangan, industri lainnya, consumer, properti, infrastruktur, keuangan dan manufaktur berada di zona merah dengan penurunan yang terbesar diduduki oleh sektor industri lainnya sebesar 14,6 poin atau 1,33 persen.

 

Saham-saham yang tergabung pada LQ45, saat penutupan berada di zona merah pada posisi 936,795. Dengan saham-saham yang mengalami kenaikan sebesar 15 saham dan yang mengalami penurunan sebesar 30 saham.

 

Free Download Ebook Panduan Investasi Saham Untuk Pemula

Ebook Panduan Investasi Saham untuk Pemula Finansialku.jpg

 

Pada penutupan ini, asing yang aktif membeli beberapa saham seperti PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), PT Smartfren Telecom Tbk (FREN), PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP).

 

Saham-saham yang mencetak net sell pada penutupan hari ini adalah PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR), Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), PT Global Mediacom Tbk (BMTR).

 

Iklan Banner Online Course Value Investing - Finansialku 336 x 280

[/fusion_builder_container

 

Top Foreign Buy by Value

Ticker Harga Terakhir (Rupiah) Net Buy (Ribu Rupiah)
ANTM 1.790 50.295.310
MYOR 2.840 14.611.969
TINS 1.485 13.570.728
ACES 1.780 9.465.660
SCMA 2.220 8.983.970
ASII 6.000 8.960.047
LPPF 1.350 8.100.563
EXCL 2.710 7.915.469
ITMG 14.250 7.450.382
TKIM 10.000 7.145.893

 

Top Foreign Buy by Volume

Ticker Harga Terakhir (Rupiah) Net Buy (Ribu Rupiah)
ANTM 1.790 283.470
FREN 70 183.362
WSBP 266 148.180
ASRI 262 117.234
TINS 1.485 94.434
BUMI 72 74.731
BEST 192 65.467
BKSL 51 63.974
LPPF 1.350 60.514
VIVA 51 58.599

 

Top Foreign Sell by Value

Ticker Harga Terakhir (Rupiah) Net Buy (Ribu Rupiah)
BBRI 4.160 -17.000.000
ICBP 9.525 -49.000.000
BMRI 6.350 -48.000.000
TOWR 965 -40.000.000
TLKM 3.320 -38.000.000
PGAS 1.650 -34.000.000
BBNI 6.250 -31.000.000
UNVR 7.425 -29.000.000
GGRM 41.075 -26.000.000
UNTR 26.075 -26.000.000

 

Top Foreign Sell by Volume

Ticker Harga Terakhir (Rupiah) Net Buy (Ribu Rupiah)
TOWR 965 -418.872
BBRI 4.160 -417.160
BMTR 300 -369.283
BFIN 605 -318.832
PGAS 1.650 -207.274
DMAS 250 -184.403
KLBF 1.465 -146.546
PURA 123 -133.782
MPMX 570 -130.766
TLKM 3.320 -113.378

 

Top gainers IHSG terdiri dari:

  • PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP) 4,69%
  • PT Indosat Tbk (ISAT) 7,61%
  • PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) 10,95%

 

Top losers IHSG adalah:

  • PT United Tractors Tbk (UNTR) 1,41%
  • PT Inti Bangun Sejahtera Tbk (IBST) 6,74%
  • PT Indo Kordsa Tbk (BRAM) 6,69%

 

Top Gainer by Value

Kode Harga Penutupan (Rupiah) Perubahan (Rupiah)
TKIM 13.750 750
PTBA 4.360 120
ASII 7.100 50
WSBP 420 8
GGRM 74.400 750
BDMN 6.250 325
FREN 138 25
IIKP 308 12
SCMA 2.030 20
TOPS 845 5

 

Top Loser by Value

Kode Harga Penutupan (Rupiah) Perubahan (Rupiah)
TLKM 3.910 -340
BBRI 3.080 -10
ADRO 2.090 -185
BMRI 6.725 -75
INKP 19.850 -650
BBNI 7.500 -100
UNVR 44.100 -850
ERAA 3.140 -20
LPPF 9.500 -1475
TRAM 300 -10

 

Kunci sukses investasi saham ala Lo Kheng Hong, Si Warren Buffet Indonesia. Simak video lengkapnya di Youtube Finansialku.

 

Informasi update saham-saham di LQ45:

Symbol Name Last Price Change % Change




















































































































































































dilema besar