Penutupan IHSG Hari Ini, 22 Oktober 2020 Melemah di 5.091,816

Penutupan IHSG Hari Ini, 22 Oktober 2020 Melemah di 5.091,816

Laju Indeks Harga Saham Gabungan – IHSG Hari Ini, Kamis, 22 Oktober 2020 bergerak di zona merah pada awal perdagangan. Kemudian IHSG ditutup di zona merah pada 5.091,816 pada pukul 15.15 WIB.

 

 

Pada penutupan IHSG hari ini, Kamis, 22 Oktober 2020, mengalami penurunan sebesar 4,6 poin atau 0,09 persen. IHSG berada di posisi tertinggi di 5.093,825 dan berada di titik terendah pada kedudukan 5.063,697.

 

Pada penutupan IHSG hari ini, terdapat 147 saham yang mengalami kenaikan dan 264 saham mengalami penurunan. Selain itu, terdapat 180 saham yang nilainya tidak berubah dan 123 saham tidak ada perdagangan.

 

Pada penutupan hari ini, sektor industri dasar, infrastruktur dan keuangan berada di zona hijau dengan kenaikan yang terbesar diduduki oleh sektor industri dasar sebesar 7,3 poin atau 0,96 persen.

 

Sedangkan, sektor agrikultur, pertambangan, industri lainnya, consumer, properti, perdagangan dan manufaktur berada di zona merah dengan penurunan terbesar diduduki oleh sektor pertambangan sebesar 14,6 poin atau 1,01 persen.

 

Saham-saham yang tergabung pada LQ45, saat penutupan berada di zona hijau pada posisi 788,563. Dengan saham-saham yang mengalami kenaikan sebesar 16 saham dan 25 saham mengalami penurunan. Sedangkan, terdapat 4 saham yang nilainya tidak berubah.

 

Free Download Ebook Panduan Investasi Saham Untuk Pemula

Ebook Panduan Investasi Saham untuk Pemula Finansialku.jpg

 

Pada penutupan ini, asing yang aktif membeli beberapa saham seperti PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI), PT Surya Semesat Internusa Tbk (SSIA), PT Barito Pacific  Tbk (BRPT).

 

Saham-saham yang mencetak net sell pada penutupan hari ini adalah PT Smartfren Telecom Tbk (FREN), Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT), PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP).

 

 

Top Foreign Buy by Value

Ticker Harga Terakhir (Rupiah) Net Buy (Ribu Rupiah)
BBRI 3.300 94.797.809
ASII 5.250 93.229.627
INTP 12.450 46.456.392
BTPS 4.050 35.266.074
BRPT 945 29.366.216
ASRI 151 16.614.959
SSIA 505 16.266.091
TBIG 1.470 13.268.415
MDKA 1.820 12.551.503
EXCL 2.110 12.236.715

 

Top Foreign Buy by Volume

Ticker Harga Terakhir (Rupiah) Net Buy (Ribu Rupiah)
ASRI 151 1208.091
SSIA 505 323.546
BRPT 945 314.507
PWON 404 303.169
BBRI 3.300 288.997
ASII 5.250 177.494
BJTM 585 175.825
BBKP 254 145.652
CTRA 830 121.901
TBIG 1.470 90.849

 

Top Foreign Sell by Value

Ticker Harga Terakhir (Rupiah) Net Buy (Ribu Rupiah)
TLKM 2.700 -88.000.000
PTBA 1.965 -67.000.000
BBCA 29.000 -52.000.000
WSKT 765 -48.000.000
BMRI 5.450 -41.000.000
ITMG 8.050 -34.000.000
HMSP 1.400 -29.000.000
ANTM 1.085 -26.000.000
JPFA 1.100 -24.000.000
GGRM 40.000 -20.000.000

 

Top Foreign Sell by Volume

Ticker Harga Terakhir (Rupiah) Net Buy (Ribu Rupiah)
FREN 75 -1466.119
WSKT 765 -622.567
WSBP 158 -542.834
DMAS 220 -373.230
PTBA 1.965 -339.196
TLKM 2.700 -328.952
WEGE 178 -242.300
ANTM 1.085 -237.763
MPMX 344 -229.800
JPFA 1.100 -219.530

 

Top gainers IHSG terdiri dari:

  • PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) 2,68%
  • PT Bank BTPS Syariah Tbk (BTPS) 5,74%
  • PT Indonesian Tobacco Tbk (ITIC) 24,47%

 

Top losers IHSG adalah:

  • PT Gudang Garam Tbk (GGRM) 2,26%
  • PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) 3,72%
  • PT Soho Global Health Tbk (SOHO) 5,99%

 

Top Gainer by Value

Kode Harga Penutupan (Rupiah) Perubahan (Rupiah)
TKIM 13.750 750
PTBA 4.360 120
ASII 7.100 50
WSBP 420 8
GGRM 74.400 750
BDMN 6.250 325
FREN 138 25
IIKP 308 12
SCMA 2.030 20
TOPS 845 5

 

Top Loser by Value

Kode Harga Penutupan (Rupiah) Perubahan (Rupiah)
TLKM 3.910 -340
BBRI 3.080 -10
ADRO 2.090 -185
BMRI 6.725 -75
INKP 19.850 -650
BBNI 7.500 -100
UNVR 44.100 -850
ERAA 3.140 -20
LPPF 9.500 -1475
TRAM 300 -10

 

Kunci sukses investasi saham ala Lo Kheng Hong, Si Warren Buffet Indonesia. Simak video lengkapnya di Youtube Finansialku.

 

Informasi update saham-saham di LQ45:

Symbol Name Last Price Change % Change




















































































































































































dilema besar