Penutupan IHSG Hari Ini, 21 Oktober 2020 Melemah di 5.096,446

Penutupan IHSG Hari Ini, 21 Oktober 2020 Melemah di 5.096,446

Laju Indeks Harga Saham Gabungan – IHSG Hari Ini, Rabu, 21 Oktober 2020 bergerak di zona hijau pada awal perdagangan. Kemudian IHSG ditutup di zona hijau pada 5.096,446 pada pukul 15.15 WIB.

 

 

Pada penutupan IHSG hari ini, Rabu, 21 Oktober 2020, mengalami penurunan sebesar 3,3 poin atau 0,06 persen. IHSG berada di posisi tertinggi di 5.131,507 dan berada di titik terendah pada kedudukan 5.083,660.

 

Pada penutupan IHSG hari ini, terdapat 183 saham yang mengalami kenaikan dan 218 saham mengalami penurunan. Selain itu, terdapat 183 saham yang nilainya tidak berubah dan 130 saham tidak ada perdagangan.

 

Pada penutupan hari ini, sektor agrikultur, pertambangan, industri dasar, industri lainnya, infrastruktur, perdagangan dan manufaktur berada di zona hijau dengan kenaikan yang terbesar diduduki oleh sektor industri lainnya sebesar 11,4 poin atau 1,24 persen.

 

Sedangkan, sektor consumer, properti dan keuangan berada di zona merah dengan penurunan terbesar diduduki oleh sektor keuangan sebesar 7,8 poin atau 0,69 persen.

 

Saham-saham yang tergabung pada LQ45, saat penutupan berada di zona hijau pada posisi 787,196. Dengan saham-saham yang mengalami kenaikan sebesar 21 saham dan 20 saham mengalami penurunan. Sedangkan, terdapat 4 saham yang nilainya tidak berubah.

 

Free Download Ebook Panduan Investasi Saham Untuk Pemula

Ebook Panduan Investasi Saham untuk Pemula Finansialku.jpg

 

Pada penutupan ini, asing yang aktif membeli beberapa saham seperti Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), PT Astra International Tbk (ASII), PT Pakuwon Jati  Tbk (PWON).

 

Saham-saham yang mencetak net sell pada penutupan hari ini adalah Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk (TLKM), PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS), PT Digital Mediatama Maxima Tbk (DMMX).

 

 

Top Foreign Buy by Value

Ticker Harga Terakhir (Rupiah) Net Buy (Ribu Rupiah)
ASII 5.250 12.200.000
BBRI 3.240 60.273.372
INTP 12.125 39.218.343
BBNI 4.880 37.735.828
MDKA 1.815 20.397.198
INKP 9.475 14.272.708
BTPS 3.830 9.798.280
INCO 4.280 7.722.106
TKIM 6.425 7.429.195
TINS 865 7.373.536

 

Top Foreign Buy by Volume

Ticker Harga Terakhir (Rupiah) Net Buy (Ribu Rupiah)
ASII 5.250 234.063
BBRI 3.240 182.695
PWON 400 167.658
MDKA 1.815 112.131
TINS 865 84.077
WOOD 454 77.425
BBNI 4.880 77.389
DMAS 232 76.224
BULL 332 76.178
PGAS 1.060 53.378

 

Top Foreign Sell by Value

Ticker Harga Terakhir (Rupiah) Net Buy (Ribu Rupiah)
BBCA 28.900 -14.000.000
TLKM 2.680 -87.000.000
BMRI 5.525 -62.000.000
ICBP 9.700 -42.000.000
ADRO 1.200 -15.000.000
UNTR 22.275 -15.000.000
ERAA 1.680 -14.000.000
BRIS 1.395 -12.000.000
TBIG 1.450 -11.000.000
BRMS 51 -11.000.000

 

Top Foreign Sell by Volume

Ticker Harga Terakhir (Rupiah) Net Buy (Ribu Rupiah)
BRMS 51 -2145.398
TLKM 2.680 -326.088
DMMX 194 -152.642
ADRO 1.200 -123.441
BMRI 5.525 -111.042
BSDE 835 -101.372
TOWR 1.000 -89.743
ERAA 1.680 -84.544
BRIS 1.395 -82.318
ASRI 123 -79.182

 

Top gainers IHSG terdiri dari:

  • PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP) 9,53%
  • PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK) 7,38%
  • PT Metropolitan Kentjana Tbk (MKPI) 2,17%

 

Top losers IHSG adalah:

  • PT Pollux Properti Indonesia Tbk (POLL) 3,06%
  • PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA) 6,95%
  • PT Citra Turbindo Tbk (CTBN) 6,82%

 

Top Gainer by Value

Kode Harga Penutupan (Rupiah) Perubahan (Rupiah)
TKIM 13.750 750
PTBA 4.360 120
ASII 7.100 50
WSBP 420 8
GGRM 74.400 750
BDMN 6.250 325
FREN 138 25
IIKP 308 12
SCMA 2.030 20
TOPS 845 5

 

Top Loser by Value

Kode Harga Penutupan (Rupiah) Perubahan (Rupiah)
TLKM 3.910 -340
BBRI 3.080 -10
ADRO 2.090 -185
BMRI 6.725 -75
INKP 19.850 -650
BBNI 7.500 -100
UNVR 44.100 -850
ERAA 3.140 -20
LPPF 9.500 -1475
TRAM 300 -10

 

Kunci sukses investasi saham ala Lo Kheng Hong, Si Warren Buffet Indonesia. Simak video lengkapnya di Youtube Finansialku.

 

Informasi update saham-saham di LQ45:

Symbol Name Last Price Change % Change




















































































































































































dilema besar