Penutupan IHSG Hari Ini, 20 Oktober 2020 Melemah di 5.099,840

Penutupan IHSG Hari Ini, 20 Oktober 2020 Melemah di 5.099,840

Laju Indeks Harga Saham Gabungan – IHSG Hari Ini, Selasa, 20 Oktober 2020 bergerak di zona merah pada awal perdagangan. Kemudian IHSG ditutup di zona merah pada 5.099,840 pada pukul 15.15 WIB.

 

 

Pada penutupan IHSG hari ini, Selasa, 20 Oktober 2020, mengalami penurunan sebesar 26,4 poin atau 0,51 persen. IHSG berada di posisi tertinggi di 5.135,078 dan berada di titik terendah pada kedudukan 5.080,956.

 

Pada penutupan IHSG hari ini, terdapat 112 saham yang mengalami kenaikan dan 318 saham mengalami penurunan. Selain itu, terdapat 157 saham yang nilainya tidak berubah dan 127 saham tidak ada perdagangan.

 

Pada penutupan hari ini, sektor industri dasar dan industri lainnya berada di zona hijau dengan kenaikan yang terbesar diduduki oleh sektor industri lainnya sebesar 21,5 poin atau 2,39 persen.

 

Sedangkan, sektor agrikultur, pertambangan,  consumer, properti, infrastruktur, keuangan, perdagangan dan Manufaktur berada di zona merah dengan penurunan terbesar diduduki oleh sektor properti sebesar 6,1 poin atau 1,91 persen.

 

Saham-saham yang tergabung pada LQ45, saat penutupan berada di zona merah pada posisi 786,439. Dengan saham-saham yang mengalami kenaikan sebesar 12 saham dan 31 saham mengalami penurunan. Sedangkan, terdapat 2 saham yang nilainya tidak berubah.

 

Free Download Ebook Panduan Investasi Saham Untuk Pemula

Ebook Panduan Investasi Saham untuk Pemula Finansialku.jpg

 

Pada penutupan ini, asing yang aktif membeli beberapa saham seperti PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG), PT Astra International Tbk (ASII), PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS).

 

Saham-saham yang mencetak net sell pada penutupan hari ini adalah Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk (TLKM), PT Smartfren Telecom Tbk (FREN), PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR).

 

 

Top Foreign Buy by Value

Ticker Harga Terakhir (Rupiah) Net Buy (Ribu Rupiah)
ASII 5.175 13.500.000
INTP 12.000 56.359.787
TBIG 1.500 42.743.432
BMRI 5.650 28.155.900
INCO 4.130 24.309.898
MDKA 1.800 11.557.666
BTPS 3.750 11.341.728
LPPF 1.015 5.176.096
BJBR 1.055 5.080.243
BRIS 1.500 4.461.150

 

Top Foreign Buy by Volume

Ticker Harga Terakhir (Rupiah) Net Buy (Ribu Rupiah)
TBIG 1.500 289.407
ASII 5.175 263.726
BRMS 51 105.246
PWON 402 75.645
MDKA 1.800 64.581
INCO 4.130 59.637
LPPF 1.015 50.401
BMRI 5.650 49.120
BJBR 1.055 48.280
INTP 12.000 46.942

 

Top Foreign Sell by Value

Ticker Harga Terakhir (Rupiah) Net Buy (Ribu Rupiah)
TLKM 2.670 -14.000.000
BBRI 3.250 -59.000.000
ICBP 9.725 -38.000.000
BBNI 4.810 -37.000.000
TOWR 1.005 -32.000.000
UNTR 22.275 -26.000.000
PGAS 1.045 -22.000.000
INDF 7.025 -19.000.000
SMGR 9.475 -17.000.000
BBCA 29.025 -13.000.000

 

Top Foreign Sell by Volume

Ticker Harga Terakhir (Rupiah) Net Buy (Ribu Rupiah)
FREN 78 -1179.041
TLKM 2.670 -529.900
TOWR 1.005 -319.891
ZINC 124 -215.105
PGAS 1.045 -208.039
TAMU 50 -206.164
BMTR 220 -189.109
BBRI 3.250 -185.147
MPMX 338 -166.671
BEST 177 -151.692

 

Top gainers IHSG terdiri dari:

  • PT Tigaraksa Satria Tbk (TGKA) 3,65%
  • Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR) 3,26%
  • PT Bank Permata Tbk (BNLI) 12,12%

 

Top losers IHSG adalah:

  • PT Gudang Garam Tbk (GGRM) 5,86%
  • PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA) 3,58%
  • PT Metropolitan Kentjana Tbk (MKPI) 2,12%

 

Top Gainer by Value

Kode Harga Penutupan (Rupiah) Perubahan (Rupiah)
TKIM 13.750 750
PTBA 4.360 120
ASII 7.100 50
WSBP 420 8
GGRM 74.400 750
BDMN 6.250 325
FREN 138 25
IIKP 308 12
SCMA 2.030 20
TOPS 845 5

 

Top Loser by Value

Kode Harga Penutupan (Rupiah) Perubahan (Rupiah)
TLKM 3.910 -340
BBRI 3.080 -10
ADRO 2.090 -185
BMRI 6.725 -75
INKP 19.850 -650
BBNI 7.500 -100
UNVR 44.100 -850
ERAA 3.140 -20
LPPF 9.500 -1475
TRAM 300 -10

 

Kunci sukses investasi saham ala Lo Kheng Hong, Si Warren Buffet Indonesia. Simak video lengkapnya di Youtube Finansialku.

 

Informasi update saham-saham di LQ45:

Symbol Name Last Price Change % Change




















































































































































































dilema besar