Penutupan IHSG Hari Ini, 20 November 2020 Melemah di 5.571,656

Penutupan IHSG Hari Ini, 20 November 2020 Melemah di 5.571,656

Laju Indeks Harga Saham Gabungan – IHSG Hari Ini, Jumat, 20 November 2020 bergerak di zona hijau pada awal perdagangan. Kemudian IHSG ditutup di zona merah pada 5.571,656 pada pukul 15.15 WIBB.

 

 

Pada penutupan IHSG hari ini, Jumat, 20 November 2020, mengalami penurunan sebesar 22,40 poin atau 0,40 persen. IHSG berada di posisi tertinggi di 5.628,442 dan berada di titik terendah pada kedudukan 5.563,655.

 

Pada penutupan IHSG hari ini, terdapat 201 saham yang mengalami kenaikan dan 259 saham mengalami penurunan. Selain itu, terdapat 161 saham yang nilainya tidak berubah dan 92 saham tidak ada perdagangan.

 

Pada penutupan hari ini, sektor industri dasar, industri lainnya dan infrastruktur berada di zona hijau dengan kenaikan yang terbesar diduduki oleh sektor industri dasar sebesar 7,05 poin atau 0,85 persen.

 

Sedangkan, sektor agrikultur, pertambangan, consumer, properti, keuangan, perdagangan dan manufaktur berada di zona merah dengan penurunan yang terbesar diduduki oleh sektor pertambangan sebesar 18,6 poin atau 1,18 persen.

 

Saham-saham yang tergabung pada LQ45, saat penutupan berada di zona merah pada posisi 884,897. Dengan saham-saham yang mengalami kenaikan sebesar 8 saham dan yang mengalami penurunan sebesar 32 saham. Sedangkan, terdapat 5 saham yang tidak mengalami perubahan.

 

Free Download Ebook Panduan Investasi Saham Untuk Pemula

Ebook Panduan Investasi Saham untuk Pemula Finansialku.jpg

 

Pada penutupan ini, asing yang aktif membeli beberapa saham seperti PT Smartfren Telecom Tbk (FREN), PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk (AISA), PT Aneka Gas Industri Tbk (AGII).

 

Saham-saham yang mencetak net sell pada penutupan hari ini adalah PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI), PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFIN), PT Global MediacomTbk (BMTR).

 

 

Top Foreign Buy by Value

Ticker Harga Terakhir (Rupiah) Net Buy (Ribu Rupiah)
TLKM 3.220 41.867.009
BBRI 4.020 24.201.836
BMRI 6.300 17.334.748
BBCA 33.000 17.264.802
EXCL 2.300 16.586.051
INTP 14.400 15.835.205
AGII 865 12.286.450
TOWR 1.030 11.471.342
ERAA 1.820 8.843.341
FREN 68 5.797.519

 

Top Foreign Buy by Volume

Ticker Harga Terakhir (Rupiah) Net Buy (Ribu Rupiah)
FREN 68 853.942
AISA 286 156.086
AGII 865 142.007
ELSA 254 133.615
TLKM 3.220 129.682
SAME 192 125.740
TOWR 1.030 109.778
PWON 500 103.864
BBKP 272 76.282
EXCL 2.300 71.767

 

Top Foreign Sell by Value

Ticker Harga Terakhir (Rupiah) Net Buy (Ribu Rupiah)
BBNI 5.675 -93.000.000
ASII 5.725 -71.000.000
ICBP 10.100 -56.000.000
UNVR 7.725 -45.000.000
PTBA 2.190 -33.000.000
HMSP 1.525 -30.000.000
BFIN 400 -25.000.000
GGRM 44.125 -24.000.000
MDKA 1.865 -22.000.000
ADRO 1.215 -21.000.000

 

Top Foreign Sell by Volume

Ticker Harga Terakhir (Rupiah) Net Buy (Ribu Rupiah)
ASRI 236 -620.376
BFIN 400 -601.979
BMTR 248 -539.067
LPKR 158 -461.600
DOID 274 -226.114
BEST 183 -211.413
HMSP 1.525 -193.927
MNCN 920 -188.862
ADRO 1.215 -174.392
BBNI 5.675 -162.472

 

Top gainers IHSG terdiri dari:

  • PT Citra Turbindo Tbk (CTBN) 14,82%
  • PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) 2,12%
  • PT Fajar Surya Wisesa Tbk (FASW) 3,87%

 

Top losers IHSG adalah:

  • PT Sinarmas Multiartha Tbk (SMMA) 6,73%
  • PT Gudang Garam Tbk (GGRM) 1,78%
  • PT Jembo Cable Company Tbk (JECC) 6,92%

 

Top Gainer by Value

Kode Harga Penutupan (Rupiah) Perubahan (Rupiah)
TKIM 13.750 750
PTBA 4.360 120
ASII 7.100 50
WSBP 420 8
GGRM 74.400 750
BDMN 6.250 325
FREN 138 25
IIKP 308 12
SCMA 2.030 20
TOPS 845 5

 

Top Loser by Value

Kode Harga Penutupan (Rupiah) Perubahan (Rupiah)
TLKM 3.910 -340
BBRI 3.080 -10
ADRO 2.090 -185
BMRI 6.725 -75
INKP 19.850 -650
BBNI 7.500 -100
UNVR 44.100 -850
ERAA 3.140 -20
LPPF 9.500 -1475
TRAM 300 -10

 

Kunci sukses investasi saham ala Lo Kheng Hong, Si Warren Buffet Indonesia. Simak video lengkapnya di Youtube Finansialku.

 

Informasi update saham-saham di LQ45:

Symbol Name Last Price Change % Change




















































































































































































dilema besar