Penutupan IHSG Hari Ini, 2 Oktober 2020 Melemah di 4.926,734

Penutupan IHSG Hari Ini, 2 Oktober 2020 Melemah di 4.926,734

Laju Indeks Harga Saham Gabungan – IHSG Hari Ini, Jumat, 2 Oktober 2020 bergerak di zona merah pada awal perdagangan. Kemudian IHSG ditutup di zona merah pada 4.926,734 pada pukul 15.15 WIB.

 

 

Pada penutupan IHSG hari ini, Jumat, 2 Oktober 2020, mengalami penurunan sebesar 43,36 poin atau 0,87 persen. IHSG berada di posisi tertinggi di 4.972,823 dan berada di titik terendah pada kedudukan 4.881,913.

 

Pada penutupan IHSG hari ini, terdapat 125 saham yang mengalami kenaikan dan 300 saham mengalami penurunan. Selain itu, terdapat 150 saham yang nilainya tidak berubah dan 139 saham tidak ada perdagangan.

 

Pada penutupan hari ini, hanya sektor industri dasar yang berada di zona hijau dengan kenaikan yang terjadi sebesar 2,2 poin atau 0,31 persen.

 

Sedangkan, sektor agrikultur. Pertambangan, industri lainnya, consumer, properti, infrastruktur, keuangan, perdagangan dan manufaktur berada di zona merah dengan penurunan terbesar diduduki oleh sektor infrastruktur sebesar 18,5 poin atau 2,24 persen.

 

Saham-saham yang tergabung pada LQ45, saat penutupan berada di zona merah pada posisi 750,859. Dengan saham-saham yang mengalami kenaikan sebesar 3 saham dan 39 saham mengalami penurunan. Sedangkan, terdapat 3 saham yang nilainya tidak berubah.

Free Download Ebook Panduan Investasi Saham Untuk Pemula

Ebook Panduan Investasi Saham untuk Pemula Finansialku.jpg

 

Pada penutupan ini, asing yang aktif membeli beberapa saham seperti PT Puradelta Lestari Tbk (DMAS), PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR), PT Buana Lintas Lautan Tbk (BULL)

 

Saham-saham yang mencetak net sell pada penutupan hari ini adalah Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk (PGAS), PT Media Nusantara CItra Tbk (MNCN), PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI)

 

 

Top Foreign Buy by Value

Ticker Harga Terakhir (Rupiah) Net Buy (Ribu Rupiah)
BMRI 5.200 54.991.253
ASII 4.590 32.599.835
BBRI 3.100 29.676.946
BULL 298 24.199.571
TOWR 1.045 14.946.927
BTPS 3.350 14.290.770
MDKA 1.690 13.366.528
UNVR 8.000 5.760.527
DMAS 210 3.471.859
AGRO 314 3.359.800

 

Top Foreign Buy by Volume

Ticker Harga Terakhir (Rupiah) Net Buy (Ribu Rupiah)
BULL 298 801.511
DMAS 210 167.525
TOWR 1.045 143.377
BMRI 5.200 106.583
AGRO 314 106.082
BBRI 3.100 92.191
MDKA 1.690 79.177
ASII 4.590 71.278
BRMS 57 65.512
BTPS 3.350 42.588

 

Top Foreign Sell by Value

Ticker Harga Terakhir (Rupiah) Net Buy (Ribu Rupiah)
PGAS 920 -37.000.000
MNCN 730 -21.000.000
TLKM 2.680 -21.000.000
GGRM 40.000 -21.000.000
BBCA 27.525 -19.000.000
TBIG 1.345 -16.000.000
LINK 2.010 -14.000.000
BRPT 845 -11.000.000
ICBP 10.075 -10.000.000
SCMA 1.180 -9.377.784

 

Top Foreign Sell by Volume

Ticker Harga Terakhir (Rupiah) Net Buy (Ribu Rupiah)
PGAS 920 -398.441
MNCN 730 -287.816
ASRI 110 -206.191
BMTR 214 -203.325
BRPT 845 -125.789
TBIG 1.345 -118.186
APLN 95 -106.110
SCMA 1.180 -79.972
TLKM 2.680 -77.730
WSKT 500 -75.239

 

Top gainers IHSG terdiri dari:

  • PT Multi Bintang Indonesia Tbk (MLBI) 3,55%
  • PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) 3,78%
  • PT Lippo General Insurance Tbk (LPGI) 6,58%

 

Top losers IHSG adalah:

  • PT Soho Global Health Tbk (SOHO) 6,94%
  • PT Gudang Garam Tbk (GGRM) 1,11%
  • PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) 1,16%

 

Top Gainer by Value

Kode Harga Penutupan (Rupiah) Perubahan (Rupiah)
TKIM 13.750 750
PTBA 4.360 120
ASII 7.100 50
WSBP 420 8
GGRM 74.400 750
BDMN 6.250 325
FREN 138 25
IIKP 308 12
SCMA 2.030 20
TOPS 845 5

 

Top Loser by Value

Kode Harga Penutupan (Rupiah) Perubahan (Rupiah)
TLKM 3.910 -340
BBRI 3.080 -10
ADRO 2.090 -185
BMRI 6.725 -75
INKP 19.850 -650
BBNI 7.500 -100
UNVR 44.100 -850
ERAA 3.140 -20
LPPF 9.500 -1475
TRAM 300 -10

 

 kunci sukses investasi saham ala Lo Kheng Hong, Si Warren Buffet Indonesia. Simak video lengkapnya di Youtube Finansialku.

 

Informasi update saham-saham di LQ45:

Symbol Name Last Price Change % Change




















































































































































































dilema besar