Penutupan IHSG Hari Ini, 19 Oktober 2020 Menguat di 5.126,330

Penutupan IHSG Hari Ini, 19 Oktober 2020 Menguat di 5.126,330

Laju Indeks Harga Saham Gabungan – IHSG Hari Ini, Senin, 19 Oktober 2020 bergerak di zona hijau pada awal perdagangan. Kemudian IHSG ditutup di zona hijau pada 5.126,330 pada pukul 15.15 WIB.

 

 

Pada penutupan IHSG hari ini, Senin, 19 Oktober 2020, mengalami kenaikan sebesar 22,9 poin atau 0,44 persen. IHSG berada di posisi tertinggi di 5.128,652 dan berada di titik terendah pada kedudukan 5.090,7779.

 

Pada penutupan IHSG hari ini, terdapat 212 saham yang mengalami kenaikan dan 201 saham mengalami penurunan. Selain itu, terdapat 181 saham yang nilainya tidak berubah dan 120 saham tidak ada perdagangan.

 

Pada penutupan hari ini, sektor pertambangan, industri dasar, industri lainnya, properti, keuangan dan perdagangan berada di zona hijau dengan kenaikan yang terbesar diduduki oleh sektor pertambangan sebesar 20,2 poin atau 1,42 persen.

 

Sedangkan, sektor agrikultur, consumer, infrastruktur dan Manufaktur berada di zona merah dengan penurunan terbesar diduduki oleh sektor agrikultur sebesar 9,3 poin atau 0,79 persen.

 

Saham-saham yang tergabung pada LQ45, saat penutupan berada di zona hijau pada posisi 790,454. Dengan saham-saham yang mengalami kenaikan sebesar 27 saham dan 11 saham mengalami penurunan. Sedangkan, terdapat 7 saham yang nilainya tidak berubah.

 

Free Download Ebook Panduan Investasi Saham Untuk Pemula

Ebook Panduan Investasi Saham untuk Pemula Finansialku.jpg

 

Pada penutupan ini, asing yang aktif membeli beberapa saham seperti PT Pakuwon Jati Tbk (PWON), PT Ciputra Development Tbk (CTRA), PT Kapuas Prima Coal Tbk (ZINC).

 

Saham-saham yang mencetak net sell pada penutupan hari ini adalah Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk (TLKM), PT Bumi Reosurces Minerals Tbk (BRMS), PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR).

 

 

Top Foreign Buy by Value

Ticker Harga Terakhir (Rupiah) Net Buy (Ribu Rupiah)
BMRI 5.700 63.707.533
CTRA 805 48.457.082
ASII 5.000 44.036.507
PWON 406 26.557.312
BBCA 29.500 24.124.400
KLBF 1.570 16.879.190
BJBR 1.055 8.255.654
INDF 7.150 8.000.302
PGAS 1.065 6.342.935
LPPF 1.020 4.721.226

 

Top Foreign Buy by Volume

Ticker Harga Terakhir (Rupiah) Net Buy (Ribu Rupiah)
PWON 406 656.156
CTRA 805 601.819
ZINC 125 185.335
BMRI 5.700 112.544
KLBF 1.570 107.388
AGRO 426 98.633
ASII 5.000 88.852
BJBR 1.055 78.587
SSIA 472 61.387
PGAS 1.065 60.211

 

Top Foreign Sell by Value

Ticker Harga Terakhir (Rupiah) Net Buy (Ribu Rupiah)
TLKM 2.710 -28.000.000
BBRI 3.280 -71.000.000
TOWR 1.005 -59.000.000
BBNI 4.890 -42.000.000
BRIS 1.400 -24.000.000
BSDE 845 -19.000.000
ADRO 1.220 -12.000.000
MNCN 790 -11.000.000
SMRA 665 -11.000.000
ANTM 1.055 -10.000.000

 

Top Foreign Sell by Volume

Ticker Harga Terakhir (Rupiah) Net Buy (Ribu Rupiah)
TLKM 2.710 -1040.285
BRMS 51 -1008.486
TOWR 1.005 -580.124
FREN 82 -367.251
BSDE 845 -218.888
BBRI 3.280 -216.866
DMAS 238 -180.209
BRIS 1.400 -172.676
MPMX 346 -164.408
SMRA 665 -155.369

 

Top gainers IHSG terdiri dari:

  • PT Metropolitan Kentjana Tbk (MKPI) 5,85%
  • PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) 2,43%
  • PT Transcoal Pacific Tbk (TCPI) 7,27%

 

Top losers IHSG adalah:

  • PT Gudang Garam Tbk (GGRM) 1,87%
  • PT Pollux Properti Indonesia Tbk (POLL) 4,97%
  • PT Citra Turbindo Tbk (CTBN) 6,52%

 

Top Gainer by Value

Kode Harga Penutupan (Rupiah) Perubahan (Rupiah)
TKIM 13.750 750
PTBA 4.360 120
ASII 7.100 50
WSBP 420 8
GGRM 74.400 750
BDMN 6.250 325
FREN 138 25
IIKP 308 12
SCMA 2.030 20
TOPS 845 5

 

Top Loser by Value

Kode Harga Penutupan (Rupiah) Perubahan (Rupiah)
TLKM 3.910 -340
BBRI 3.080 -10
ADRO 2.090 -185
BMRI 6.725 -75
INKP 19.850 -650
BBNI 7.500 -100
UNVR 44.100 -850
ERAA 3.140 -20
LPPF 9.500 -1475
TRAM 300 -10

 

Kunci sukses investasi saham ala Lo Kheng Hong, Si Warren Buffet Indonesia. Simak video lengkapnya di Youtube Finansialku.

 

Informasi update saham-saham di LQ45:

Symbol Name Last Price Change % Change




















































































































































































dilema besar