Penutupan IHSG Hari Ini, 18 November 2020 Menguat di 5.557,518

Penutupan IHSG Hari Ini, 18 November 2020 Menguat di 5.557,518

Laju Indeks Harga Saham Gabungan – IHSG Hari Ini, Rabu, 18 November 2020 bergerak di zona hijau pada awal perdagangan. Kemudian IHSG ditutup di zona hijau pada 5.557,518 pada pukul 15.15 WIBB.

 

 

Pada penutupan IHSG hari ini, Rabu, 18 November 2020, mengalami kenaikan sebesar 27,57 poin atau 0,49 persen. IHSG berada di posisi tertinggi di 5.574,728 dan berada di titik terendah pada kedudukan 5.530,876.

 

Pada penutupan IHSG hari ini, terdapat 232 saham yang mengalami kenaikan dan 210 saham mengalami penurunan. Selain itu, terdapat 175 saham yang nilainya tidak berubah dan 96 saham tidak ada perdagangan.

 

Pada penutupan hari ini, sektor pertambangan, industri dasar, consumer, infrastruktur, keuangan dan manufaktur berada di zona hijau dengan kenaikan yang terbesar diduduki oleh sektor pertambangan sebesar 20,9 poin atau 1,35 persen.

 

Sedangkan, sektor agrikultur, industri lainnya, properti dan perdagangan berada di zona merah dengan penurunan yang terbesar diduduki oleh sektor agrikultur sebesar 11,9 poin atau 0,96 persen.

 

Saham-saham yang tergabung pada LQ45, saat penutupan berada di zona hijau pada posisi 885,647. Dengan saham-saham yang mengalami kenaikan sebesar 22 saham dan yang mengalami penurunan sebesar 18 saham. Sedangkan, terdapat 5 saham yang tidak mengalami perubahan.

 

Free Download Ebook Panduan Investasi Saham Untuk Pemula

Ebook Panduan Investasi Saham untuk Pemula Finansialku.jpg

 

Pada penutupan ini, asing yang aktif membeli beberapa saham seperti PT Smartfren Telecom Tbk (FREN), PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR), Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI).

 

Saham-saham yang mencetak net sell pada penutupan hari ini adalah PT H.M. Sampoerna Tbk (HMSP), PT Media Nusanatar Citra Tbk (MNCN), PT Eagle High Plantations Tbk (BWPT).

 

 

Top Foreign Buy by Value

Ticker Harga Terakhir (Rupiah) Net Buy (Ribu Rupiah)
BBCA 32.850 30.700.000
BBRI 4.040 19.400.000
MDKA 1.905 75.290.294
PGAS 1.365 56.072.161
TOWR 1.035 51.821.089
TLKM 3.180 50.906.116
BMRI 6.350 42.849.205
BBTN 1.700 21.480.165
PWON 494 18.960.089
LPPF 1.045 18.116.339

 

Top Foreign Buy by Volume

Ticker Harga Terakhir (Rupiah) Net Buy (Ribu Rupiah)
FREN 65 828.468
TOWR 1.035 505.096
BBRI 4.040 481.810
PGAS 1.365 420.277
MDKA 1.905 394.041
PWON 494 384.711
LPPF 1.045 172.455
RALS 750 161.166
TLKM 3.180 158.003
BBTN 1.700 127.560

 

Top Foreign Sell by Value

Ticker Harga Terakhir (Rupiah) Net Buy (Ribu Rupiah)
HMSP 1.485 -85.000.000
INKP 8.975 -79.000.000
BBNI 5.725 -48.000.000
ASII 5.775 -38.000.000
MNCN 925 -24.000.000
CPIN 6.525 -19.000.000
PTBA 2.110 -16.000.000
AKRA 2.810 -13.000.000
UNTR 21.000 -12.000.000
BTPS 4.230 -12.000.000

 

Top Foreign Sell by Volume

Ticker Harga Terakhir (Rupiah) Net Buy (Ribu Rupiah)
HMSP 1.485 -565.643
MNCN 925 -254.333
BWPT 100 -186.925
MLPL 50 -140.982
DOID 272 -137.381
SIDO 810 -136.563
ASRI 194 -101.904
INKP 8.975 -86.603
BBNI 5.725 -83.532
CTRA 915 -74.361

 

Top gainers IHSG terdiri dari:

  • PT Gudang Garam Tbk (GGRM) 6,66%
  • PT Bank Mayapada Internasional Tbk (MAYA) 1,06%
  • PT Bayan Resources Tbk (BYAN) 2,79%

 

Top losers IHSG adalah:

  • PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK) 6,28%
  • Pt Metropolitan Kentjana Tbk (MKPI) 2,08%
  • PT Sona Topas Tourism Industry Tbk (SONA) 6,87%

 

Top Gainer by Value

Kode Harga Penutupan (Rupiah) Perubahan (Rupiah)
TKIM 13.750 750
PTBA 4.360 120
ASII 7.100 50
WSBP 420 8
GGRM 74.400 750
BDMN 6.250 325
FREN 138 25
IIKP 308 12
SCMA 2.030 20
TOPS 845 5

 

Top Loser by Value

Kode Harga Penutupan (Rupiah) Perubahan (Rupiah)
TLKM 3.910 -340
BBRI 3.080 -10
ADRO 2.090 -185
BMRI 6.725 -75
INKP 19.850 -650
BBNI 7.500 -100
UNVR 44.100 -850
ERAA 3.140 -20
LPPF 9.500 -1475
TRAM 300 -10

 

Kunci sukses investasi saham ala Lo Kheng Hong, Si Warren Buffet Indonesia. Simak video lengkapnya di Youtube Finansialku.

 

Informasi update saham-saham di LQ45:

Symbol Name Last Price Change % Change




















































































































































































dilema besar