Penutupan IHSG Hari Ini, 14 Oktober 2020 Menguat di 5.176,099

Penutupan IHSG Hari Ini, 14 Oktober 2020 Menguat di 5.176,099

Laju Indeks Harga Saham Gabungan – IHSG Hari Ini, Rabu, 14 Oktober 2020 bergerak di zona hijau pada awal perdagangan. Kemudian IHSG ditutup di zona hijau pada 5.176,099 pada pukul 15.15 WIB.

 

 

Pada penutupan IHSG hari ini, Rabu, 14 Oktober 2020, mengalami kenaikan sebesar 43,52 poin atau 0,84 persen. IHSG berada di posisi tertinggi di 5.177,925 dan berada di titik terendah pada kedudukan 5.125,045.

 

Pada penutupan IHSG hari ini, terdapat 213 saham yang mengalami kenaikan dan 217 saham mengalami penurunan. Selain itu, terdapat 161 saham yang nilainya tidak berubah dan 123 saham tidak ada perdagangan.

 

Pada penutupan hari ini, sektor pertambangan, industri dasar, industri lainnya, infrastruktur, keuangan, perdagangan dan manufkatur berada di zona hijau dengan kenaikan yang terbesar diduduki oleh sektor pertambangan sebesar 51,2 poin atau 3,71 persen.

 

Sedangkan, sektor agrikultur, consumer dan properti berada di zona merah dengan penurunan terebsar diduduki oleh sektor properti sebesar 2,9 poin atau 0,91 persen.

 

Saham-saham yang tergabung pada LQ45, saat penutupan berada di zona hijau pada posisi 796,278. Dengan saham-saham yang mengalami kenaikan sebesar 32 saham dan 7 saham mengalami penurunan. Sedangkan, terdapat 6 saham yang nilainya tidak berubah.

 

Free Download Ebook Panduan Investasi Saham Untuk Pemula

Ebook Panduan Investasi Saham untuk Pemula Finansialku.jpg

 

Pada penutupan ini, asing yang aktif membeli beberapa saham seperti Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI), PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA).

 

Saham-saham yang mencetak net sell pada penutupan hari ini adalah PT Sarana Menara Nusanatara Tbk (TOWR), PT Bank Bukopin Tbk (BBKP), PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP).

 

 

Top Foreign Buy by Value

Ticker Harga Terakhir (Rupiah) Net Buy (Ribu Rupiah)
BBNI 4.950 12.800.000
BBRI 3.360 10.800.000
BBCA 29.500 79.550.847
MDKA 1.805 23.752.478
BMRI 5.775 18.537.755
POLL 5.900 11.781.710
ICBP 9.950 9.875.390
TBIG 1.425 7.947.949
TLKM 2.810 7.431.067
HMSP 1.570 5.453.416

 

Top Foreign Buy by Volume

Ticker Harga Terakhir (Rupiah) Net Buy (Ribu Rupiah)
BBRI 3.360 323.370
BBNI 4.950 261.168
MDKA 1.805 131.557
BRMS 52 99.979
BEEF 148 85.384
DMAS 234 82.263
GLVA 320 70.720
TBIG 1.425 55.586
BWPT 97 53.027
APIC 920 37.451

 

Top Foreign Sell by Value

Ticker Harga Terakhir (Rupiah) Net Buy (Ribu Rupiah)
TOWR 1.030 -73.000.000
UNTR 22.475 -56.000.000
MIKA 2.640 -25.000.000
PGAS 1.065 -20.000.000
INDF 7.125 -19.000.000
KLBF 1.590 -15.000.000
ADRO 1.185 -15.000.000
BSDE 795 -14.000.000
ANTM 955 -11.000.000
MNCN 795 -9.917.312

 

Top Foreign Sell by Volume

Ticker Harga Terakhir (Rupiah) Net Buy (Ribu Rupiah)
TOWR 1.030 -697.435
BBKP 252 -304.727
WSBP 165 -295.017
PGAS 1.065 -191.405
BSDE 795 -181.193
ADRO 1.185 -132.242
MNCN 795 -124.881
ANTM 955 -121.107
ADHI 595 -99.397
KLBF 1.590 -97.143

 

Top gainers IHSG terdiri dari:

  • PT Metropolitan Kentjana Tbk (MKPI) 4,76%
  • PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK) 11,59%
  • PT ASuransi jiwa Sinarmas MSIG Tbk (LIFE) 7,04%

 

Top losers IHSG adalah:

  • PT Sinarmas Multiartha Tbk (SMMA) 6,65%
  • PT Fajar Surya Wisesa Tbk (FASW) 6,78%
  • PT Pollux Properti Indonesia Tbk (POLL) 6,71%

 

Top Gainer by Value

Kode Harga Penutupan (Rupiah) Perubahan (Rupiah)
TKIM 13.750 750
PTBA 4.360 120
ASII 7.100 50
WSBP 420 8
GGRM 74.400 750
BDMN 6.250 325
FREN 138 25
IIKP 308 12
SCMA 2.030 20
TOPS 845 5

 

Top Loser by Value

Kode Harga Penutupan (Rupiah) Perubahan (Rupiah)
TLKM 3.910 -340
BBRI 3.080 -10
ADRO 2.090 -185
BMRI 6.725 -75
INKP 19.850 -650
BBNI 7.500 -100
UNVR 44.100 -850
ERAA 3.140 -20
LPPF 9.500 -1475
TRAM 300 -10

 

Kunci sukses investasi saham ala Lo Kheng Hong, Si Warren Buffet Indonesia. Simak video lengkapnya di Youtube Finansialku.

 

Informasi update saham-saham di LQ45:

Symbol Name Last Price Change % Change




















































































































































































dilema besar