Penutupan IHSG Hari Ini, 12 November 2020 Melemah di 5.458,601

Penutupan IHSG Hari Ini, 12 November 2020 Melemah di 5.458,601

Laju Indeks Harga Saham Gabungan – IHSG Hari Ini, Kamis, 12 November 2020 bergerak di zona merah pada awal perdagangan. Kemudian IHSG ditutup di zona merah pada 5.458,602 pada pukul 15.15 WIB.

 

 

Pada penutupan IHSG hari ini, Kamis, 12 November 2020, mengalami penurunan sebesar 50,9 poin atau 0,92 persen. IHSG berada di posisi tertinggi di 5.500,416 dan berada di titik terendah pada kedudukan 5.449,797.

 

Pada penutupan IHSG hari ini, terdapat 149 saham yang mengalami kenaikan dan 296 saham mengalami penurunan. Selain itu, terdapat 170 saham yang nilainya tidak berubah dan 98 saham tidak ada perdagangan.

 

Pada penutupan hari ini, sektor agrikultur, industri dasar, consumer dan manufaktur berada di zona hijau dengan kenaikan terbesar diduduki oleh sektor agrikultur sebesar 23,25 poin atau 1,91 persen.

 

Sedangkan, sektor pertambangan, industri lainnya, properti, infrastruktur, keuangan dan perdagangan berada di zona merah dengan penurunan yang terbesar diduduki oleh sektor keuangan sebesar 27,11 poin atau 2,12 persen.

 

Saham-saham yang tergabung pada LQ45, saat penutupan berada di zona merah pada posisi 866,685. Dengan saham-saham yang mengalami kenaikan sebesar 14 saham dan yang mengalami penurunan sebesar 30 saham. Sedangkan, terdapat 1 saham yang tidak mengalami perubahan.

 

Free Download Ebook Panduan Investasi Saham Untuk Pemula

Ebook Panduan Investasi Saham untuk Pemula Finansialku.jpg

 

Pada penutupan ini, asing yang aktif membeli beberapa saham seperti PT Astra International Tbk (ASII), PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS), Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk (TLKM).

 

Saham-saham yang mencetak net sell pada penutupan hari ini adalah PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT), PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR).

 

 

Top Foreign Buy by Value

Ticker Harga Terakhir (Rupiah) Net Buy (Ribu Rupiah)
ASII 6.000 17.000.000
TLKM 3.040 99.850.770
BBCA 32.100 89.419.922
SMGR 11.325 34.518.675
CPIN 6.775 28.218.578
BBNI 5.375 21.210.848
INTP 14.350 18.680.820
BBTN 1.590 17.637.986
JSMR 4.160 17.494.776
ICBP 9.775 17.023.420

 

Top Foreign Buy by Volume

Ticker Harga Terakhir (Rupiah) Net Buy (Ribu Rupiah)
BRMS 64 486.869
TLKM 3.040 328.060
ASII 6.000 284.729
WOOD 550 221.806
ZINC 123 206.045
FREN 65 192.123
TOWR 990 154.306
BBTN 1.590 110.855
BUMI 50 98.850
JPFA 1.220 92.470

 

Top Foreign Sell by Value

Ticker Harga Terakhir (Rupiah) Net Buy (Ribu Rupiah)
BMRI 6.175 -68.000.000
WSKT 915 -31.000.000
UNTR 21.100 -29.000.000
ANTM 1.170 -28.000.000
GGRM 41.475 -19.000.000
TBIG 1.375 -16.000.000
LINK 2.160 -12.000.000
UNVR 7.800 -11.000.000
MNCN 855 -11.000.000
AALI 11.100 -11.000.000

 

Top Foreign Sell by Volume

Ticker Harga Terakhir (Rupiah) Net Buy (Ribu Rupiah)
WSKT 915 -332.772
ANTM 1.170 -237.030
LPKR 134 -190.160
GIAA 318 -140.788
MNCN 855 -125.882
TBIG 1.375 -113.276
BMRI 6.175 -111.363
ASRI 161 -104.008
HMSP 1.435 -74.985
IPOL 79 -60.000

 

Top gainers IHSG terdiri dari:

  • PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA) 11,93%
  • PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) 3,25%
  • PT Supreme Cable Manufacturing & Co Tbk (SCCO) 2,03%

 

Top losers IHSG adalah:

  • PT Gudang Garam Tbk (GGRM) 1,77%
  • PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) 1,83%
  • PT United Tractors Tbk (UNTR) 1,63%

 

Top Gainer by Value

Kode Harga Penutupan (Rupiah) Perubahan (Rupiah)
TKIM 13.750 750
PTBA 4.360 120
ASII 7.100 50
WSBP 420 8
GGRM 74.400 750
BDMN 6.250 325
FREN 138 25
IIKP 308 12
SCMA 2.030 20
TOPS 845 5

 

Top Loser by Value

Kode Harga Penutupan (Rupiah) Perubahan (Rupiah)
TLKM 3.910 -340
BBRI 3.080 -10
ADRO 2.090 -185
BMRI 6.725 -75
INKP 19.850 -650
BBNI 7.500 -100
UNVR 44.100 -850
ERAA 3.140 -20
LPPF 9.500 -1475
TRAM 300 -10

 

Kunci sukses investasi saham ala Lo Kheng Hong, Si Warren Buffet Indonesia. Simak video lengkapnya di Youtube Finansialku.

 

Informasi update saham-saham di LQ45:

Symbol Name Last Price Change % Change




















































































































































































dilema besar