Penutupan IHSG Hari Ini, 11 November 2020 Menguat di 5.509,513

Penutupan IHSG Hari Ini, 11 November 2020 Menguat di 5.509,513

Laju Indeks Harga Saham Gabungan – IHSG Hari Ini, Rabu, 11 November 2020 bergerak di zona hijau pada awal perdagangan. Kemudian IHSG ditutup di zona hijau pada 5.509,513 pada pukul 15.15 WIB.

 

 

Pada penutupan IHSG hari ini, Rabu, 11 November 2020, mengalami kenaikan sebesar 46,77 poin atau 0,85 persen. IHSG berada di posisi tertinggi di 5.520,908 dan berada di titik terendah pada kedudukan 5.471,592.

 

Pada penutupan IHSG hari ini, terdapat 208 saham yang mengalami kenaikan dan 230 saham mengalami penurunan. Selain itu, terdapat 177 saham yang nilainya tidak berubah dan 98 saham tidak ada perdagangan.

 

Pada penutupan hari ini, sektor agrikultur, pertambangan, industri dasar, industri lainnya, properti, infrastruktur dan keuangan berada di zona hijau dengan kenaikan terbesar diduduki oleh sektor infrastruktur sebesar 33,7 poin atau 3,92 persen.

 

Sedangkan, sektor consumer, perdagangan dan manufaktur berada di zona merah dengan penurunan yang terbesar diduduki oleh sektor consumer sebesar 27,09 poin atau 1,47 persen.

 

Saham-saham yang tergabung pada LQ45, saat penutupan berada di zona hijau pada posisi 880,019. Dengan saham-saham yang mengalami kenaikan sebesar 21 saham dan yang mengalami penurunan sebesar 23 saham. Sedangkan, terdapat 1 saham yang tidak mengalami perubahan.

 

Free Download Ebook Panduan Investasi Saham Untuk Pemula

Ebook Panduan Investasi Saham untuk Pemula Finansialku.jpg

 

Pada penutupan ini, asing yang aktif membeli beberapa saham seperti Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), PT Smartfren Telecom Tbk (FREN), Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk (TLKM).

 

Saham-saham yang mencetak net sell pada penutupan hari ini adalah PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR), Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT), PT Toer Bersama Infrastructure Tbk (TBIG).

 

 

Top Foreign Buy by Value

Ticker Harga Terakhir (Rupiah) Net Buy (Ribu Rupiah)
BBRI 4.120 68.800.000
TLKM 3.080 55.800.000
BBCA 32.700 47.900.000
BMRI 6.375 17.800.000
ASII 6.000 14.100.000
BBNI 5.475 86.746.700
EXCL 2.340 39.771.543
PWON 454 27.425.375
SMGR 11.200 27.141.812
PGAS 1.205 23.965.482

 

Top Foreign Buy by Volume

Ticker Harga Terakhir (Rupiah) Net Buy (Ribu Rupiah)
TLKM 3.080 1835.507
BBRI 4.120 1683.230
FREN 69 1192.932
PWON 454 595.857
ZINC 121 388.254
BMRI 6.375 278.382
ASII 6.000 237.479
PGAS 1.205 199.358
EXCL 2.340 174.909
BBNI 5.475 159.134

 

Top Foreign Sell by Value

Ticker Harga Terakhir (Rupiah) Net Buy (Ribu Rupiah)
TOWR 980 -19.000.000
ICBP 9.600 -61.000.000
TBIG 1.370 -60.000.000
WSKT 930 -48.000.000
MIKA 2.300 -37.000.000
ANTM 1.195 -19.000.000
MNCN 875 -18.000.000
AALI 10.750 -11.000.000
INDF 7.050 -10.000.000
GGRM 42.225 -9.532.370

 

Top Foreign Sell by Volume

Ticker Harga Terakhir (Rupiah) Net Buy (Ribu Rupiah)
TOWR 980 -1930.801
WSKT 930 -528.219
TBIG 1.370 -432.993
MNCN 875 -202.931
ANTM 1.195 -162.195
MIKA 2.300 -160.216
IPOL 82 -141.000
SMRA 750 -94.403
IKAI 51 -90.000
ASRI 164 -69.756

 

Top gainers IHSG terdiri dari:

  • PT United Tractors Tbk (UNTR) 3,87%
  • Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR) 5,66%
  • PT Pollux Properti Indonesia Tbk (POLL) 13,43%

 

Top losers IHSG adalah:

  • PT Multi Bintang Indonesia Tbk (MLBI) 5,51%
  • PT Tigaraksa Satria Tbk (TGKA) 5,68%
  • PT Elang mahkota Teknologi Tbk (EMTK) 3,86%

 

Top Gainer by Value

Kode Harga Penutupan (Rupiah) Perubahan (Rupiah)
TKIM 13.750 750
PTBA 4.360 120
ASII 7.100 50
WSBP 420 8
GGRM 74.400 750
BDMN 6.250 325
FREN 138 25
IIKP 308 12
SCMA 2.030 20
TOPS 845 5

 

Top Loser by Value

Kode Harga Penutupan (Rupiah) Perubahan (Rupiah)
TLKM 3.910 -340
BBRI 3.080 -10
ADRO 2.090 -185
BMRI 6.725 -75
INKP 19.850 -650
BBNI 7.500 -100
UNVR 44.100 -850
ERAA 3.140 -20
LPPF 9.500 -1475
TRAM 300 -10

 

Kunci sukses investasi saham ala Lo Kheng Hong, Si Warren Buffet Indonesia. Simak video lengkapnya di Youtube Finansialku.

 

Informasi update saham-saham di LQ45:

Symbol Name Last Price Change % Change




















































































































































































dilema besar