Penutupan IHSG Hari Ini, 10 November 2020 Menguat di 5.462,739

Penutupan IHSG Hari Ini, 10 November 2020 Menguat di 5.462,739

Laju Indeks Harga Saham Gabungan – IHSG Hari Ini, Selasa, 10 November 2020 bergerak di zona hijau pada awal perdagangan. Kemudian IHSG ditutup di zona hijau pada 5.462,739 pada pukul 15.15 WIB.

 

 

Pada penutupan IHSG hari ini, Selasa, 10 November 2020, mengalami kenaikan sebesar 106,73 poin atau 1,99 persen. IHSG berada di posisi tertinggi di 5.469,183 dan berada di titik terendah pada kedudukan 5.412,594.

 

Pada penutupan IHSG hari ini, terdapat 275 saham yang mengalami kenaikan dan 178 saham mengalami penurunan. Selain itu, terdapat 158 saham yang nilainya tidak berubah dan 102 saham tidak ada perdagangan.

 

Pada penutupan hari ini, sektor agrikultur, industry dasar, industri lainnya, consumer,  properti, infrastruktur, keuangan, perdagangan dan manufaktur berada di zona hijau dengan kenaikan terbesar diduduki oleh sektor keuangan sebesar 47,7 poin atau 3,93 persen.

 

Sedangkan, hanya sektor pertambangan yang berada di zona merah dengan penurunan yang terjadi sebesar 14,4 poin atau 0,95 persen.

 

Saham-saham yang tergabung pada LQ45, saat penutupan berada di zona hijau pada posisi 863,966. Dengan saham-saham yang mengalami kenaikan sebesar 30 saham dan yang mengalami penurunan sebesar 15 saham.

 

Free Download Ebook Panduan Investasi Saham Untuk Pemula

Ebook Panduan Investasi Saham untuk Pemula Finansialku.jpg

 

Pada penutupan ini, asing yang aktif membeli beberapa saham seperti Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), PT Pakuwon Jati Tbk (PWON), PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR).

 

Saham-saham yang mencetak net sell pada penutupan hari ini adalah PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR), PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA), PT Smartfren Telecom Tbk (FREN).

 

 

Top Foreign Buy by Value

Ticker Harga Terakhir (Rupiah) Net Buy (Ribu Rupiah)
BBRI 4.000 12.600.000
BBCA 32.400 56.900.000
BMRI 6.375 16.500.000
SMGR 10.600 12.700.000
BBNI 5.325 99.950.627
PWON 464 67.928.681
EXCL 2.190 48.783.351
HMSP 1.505 42.674.027
BSDE 1.055 34.155.737
CPIN 6.675 33.572.045

 

Top Foreign Buy by Volume

Ticker Harga Terakhir (Rupiah) Net Buy (Ribu Rupiah)
BBRI 4.000 3232.936
PWON 464 1474.390
LPKR 136 638.557
BSDE 1.055 327.515
HMSP 1.505 286.514
CTRA 905 270.097
BMRI 6.375 256.570
EXCL 2.190 223.149
PGAS 1.175 218.040
JPFA 1.200 192.171

 

Top Foreign Sell by Value

Ticker Harga Terakhir (Rupiah) Net Buy (Ribu Rupiah)
MDKA 1.870 -30.000.000
TOWR 1.040 -29.000.000
ANTM 1.225 -28.000.000
TLKM 2.890 -24.000.000
ICBP 9.675 -23.000.000
ERAA 1.825 -11.000.000
WSKT 810 -5.538.979
MIKA 2.440 -4.934.918
INDF 7.175 -2.476.248
SMRA 750 -2.347.855

 

Top Foreign Sell by Volume

Ticker Harga Terakhir (Rupiah) Net Buy (Ribu Rupiah)
TOWR 1.005 -130000.000
MDKA 1.850 -92000.000
TLKM 2.860 -62000.000
ICBP 9.675 -62000.000
ANTM 1.200 -48000.000
WSKT 880 -41000.000
INDF 7.150 -24000.000
MIKA 2.420 -21000.000
UNVR 7.800 -15000.000
ERAA 1.850 -12000.000

 

Top gainers IHSG terdiri dari:

  • PT Gudang Garam Tbk (GGRM) 2,41%
  • PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) 3,10%
  • PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) 7,02%

 

Top losers IHSG adalah:

  • PT United Tractors Tbk (UNTR) 1,07%
  • PT Tigaraksa Satria Tbk (TGKA) 2,22%
  • PT Pollux Properti Indonesia Tbk (POLL) 5,94%

 

Top Gainer by Value

Kode Harga Penutupan (Rupiah) Perubahan (Rupiah)
TKIM 13.750 750
PTBA 4.360 120
ASII 7.100 50
WSBP 420 8
GGRM 74.400 750
BDMN 6.250 325
FREN 138 25
IIKP 308 12
SCMA 2.030 20
TOPS 845 5

 

Top Loser by Value

Kode Harga Penutupan (Rupiah) Perubahan (Rupiah)
TLKM 3.910 -340
BBRI 3.080 -10
ADRO 2.090 -185
BMRI 6.725 -75
INKP 19.850 -650
BBNI 7.500 -100
UNVR 44.100 -850
ERAA 3.140 -20
LPPF 9.500 -1475
TRAM 300 -10

 

Kunci sukses investasi saham ala Lo Kheng Hong, Si Warren Buffet Indonesia. Simak video lengkapnya di Youtube Finansialku.

 

Informasi update saham-saham di LQ45:

Symbol Name Last Price Change % Change




















































































































































































dilema besar