Selain persiapan acara, membicarakan keuangan sebelum pernikahan juga penting dilakukan untuk menghindari masalah setelah pernikahan.
Jelang pernikahan, pasti banyak persiapan yang harus segera diselesaikan. Tapi, jangan abaikan pembicaraan soal keuangan dengan pasangan sebelum hari pernikahan, agar kelak rumah tanggamu berjalan aman.
Apa aja yang harus dibicarakan? Simak penjelasannya di artikel berikut ini.
Rubrik Finansialku
Rumah Tangga Aman, Bahas Keuangan Sebelum Pernikahan
Pernikahan adalah momen yang sangat dinantikan oleh semua pasangan. Terlebih prosesnya begitu sakral sehingga diharapkan hanya terjadi sekali saja dalam kehidupan.
Ketika mempersiapkan pernikahan, setiap pasangan harus merencanakannya dengan matang. Apalagi, sebagian besar orang menilai hari pernikahan mereka harus menjadi hari terindah dan terbaiknya. Bukan begitu?
Mengingat persiapan itu cukup menyita waktu, tenaga, dan pikiran, seringkali menyebabkan banyak pasangan mengabaikan hal-hal penting yang seharusnya diperhatikan sebelum hari pernikahan, yaitu soal keuangan di masa depan.
[Baca Juga: Memperbaiki Keuangan Keluarga Dimulai Dari Keterbukaan Keuangan]
Sayangnya, mayoritas masyarakat menilai bahwa membicarakan keuangan sebelum pernikahan adalah hal yang tabu, kurang etis, atau dikhawatirkan ada penilaian matre dari salah satu pasangan.
Padahal, sebenarnya hal ini dapat meminimalisasi konflik, kelak ketika Anda dan pasangan sudah berumah tangga. Kok bisa?
Tentu bisa, karena permasalahan yang kerap muncul dalam kehidupan rumah tangga bahkan dampaknya bisa berujung perpisahan, itu berawal dari keuangan. Beberapa contohnya yaitu:
- Memicu rasa curiga antar pasangan karena tidak adanya keterbukaan satu sama lain;
- Menyalahkan cara pengelolaan dan mindset soal keuangan yang tidak sejalan;
- Salah satu pasangan menjadi lebih powerfull ketika mendapat penghasilan yang lebih besar;
- Merasa penghasilan tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan, bisa karena salah satu pasangan atau keduanya adalah sandwich generation, keliru dalam spending keuangan (boros atau pelit), atau perbedaan tujuan keuangan.
- Adanya tabungan rahasia atau utang yang tidak pernah diungkap.
Itu baru sebagian kecil permasalahan yang mungkin Anda dan pasangan alami, ketika tidak membicarakan keuangan sebelum pernikahan.
Walaupun memang, ketika berbicara soal keuangan dengan pasangan adalah tantangan, karena Anda sebisa mungkin harus bisa menjaga perasaan. Tapi, lebih baik dibicarakan sebelum rumah tangga jadi berantakan.
Aspek Keuangan yang Dibicarakan dengan Pasangan
Sobat Finansialku, sekarang Anda sudah siap ‘kan untuk membicarakan soal keuangan dengan pasangan?
Nah, kira-kira apa saja yang harus Anda dan pasangan ketahui soal keuangan satu sama lain sebelum pernikahan? Saya akan bagikan beberapa poin pentingnya berikut ini, disimak baik-baik, ya.
#1 Pemasukan/Income
Aspek pertama yang harus Anda bicarakan dengan pasangan sebelum pernikahan yaitu soal pemasukan atau income. Walaupun satu sama lain mungkin sudah tahu jawabannya.
Misalnya, Anda dan pasangan sama-sama bekerja, atau hanya salah satu yang bekerja, tetapi hal ini harus dipertegas kembali.
Tidak sedikit, suami yang menyarankan agar istrinya berhenti bekerja setelah mereka menikah. Atau opsi untuk membuka usaha yang dijalankan berdua setelah menikah.
Hal-hal seperti inilah yang harus dibicarakan supaya nantinya Anda mempunyai gambaran dalam mengelola keuangan keluarga. Apakah dengan penghasilan yang ada, dapat mencukupi kebutuhan hidup?
Apakah dengan penghasilan tersebut, keuangan keluarga masih dikatakan sehat? Karena, perlu diketahui bahwa salah satu pondasi keluarga bahagia adalah keuangan yang sehat.
[Baca Juga: Sederet Masalah Keuangan Keluarga yang Sering Diabaikan, Jangan Diulang, ya!]
Oh ya, untuk mengetahui sehat atau tidaknya keuangan Anda dan pasangan, Anda bisa melakukan pengecekan di Aplikasi Finansialku yang menyediakan fitur ‘Financial Health Check Up’.
Caranya gampang kok, Anda download terlebih dulu Aplikasi Finansialku di Appstore maupun Google Playstore. Selanjutnya, bisa ikuti langkah ini untuk mengecek kesehatan keuangan.
- Buka menu aplikasi Finansialku kemudian pilih menu Financial Health Check Up.
- Masukan data pendapatan Sobat Finansialku per tahun, kemudian masukan data pengeluarannya per tahun.
- Tekan tombol Lanjutan, maka Sobat Finansialku akan melihat 2 Rasio yang menunjukan kesehatan finansialnya.
- Sobat Finansialku dapat melanjutkan Financial Health Check Up untuk melakukan pengecekan menggunakan 6 Rasio lainnya.
- Tekan “Lanjut” untuk melanjutkan atau “Tidak” untuk berhenti.
- Jika menekan “Lanjut”, masukan Aset, Investasi, dan Kewajiban yang saat ini Sobat Finansialku miliki.
- Tekan tombol Lanjutkan.
- Sobat Finansialku dapat juga mengirimkan hasil Financial Health Check Up ke dalam email pribadi Anda.
#2 Pola Pengelolaan Keuangan
Aspek kedua bicara keuangan sebelum pernikahan yaitu soal pengelolaan keuangan atau spending habit and budgeting. Kira-kira akan seperti apa Anda dan pasangan mengelola keuangan dari pemasukan yang dimiliki?
Dalam tahap ini, Anda maupun pasangan bisa mengetahui apakah kalian termasuk sandwich generation?
FYI, sandwich generation adalah istilah dalam dunia keuangan yang merujuk pada seseorang di mana ia berada di tengah-tengah antara dua tanggungan finansial, yaitu sebagai pencari nafkah keluarga (meliputi dirinya, pasangan dan anak), tetapi juga sekaligus menghidupi orangtua.
Dengan banyaknya tanggungan keuangan yang harus dipikul sandwich generation, menjadi tantangan tersendiri.
Jadi, kondisi seperti ini harus diketahui satu sama lain sebelum pernikahan agar pasangan bisa saling mengerti keadaan yang terjadi dan meningkatkan kepiawaian dalam mengelola keuangan rumah tangga.
Anda dan pasangan bisa upgrade pengetahuan seputar keuangan melalui beberapa online course untuk membantu dalam perencanaan dan pengelolaan keuangan.
Cara Merencanakan Keuangan untuk Calon Pasangan. Jika berencana mau Menikah
#3 Mengatur Utang
Aspek yang ketiga yaitu mengenai utang. Sebaiknya Anda dan pasangan terbuka soal utang masing-masing, dan ketahui apakah utang tersebut produktif atau konsumtif.
Perlu diketahui, utang produktif, yaitu utang yang bertujuan untuk mendapatkan manfaat keuangan. Misalnya, utang tersebut digunakan untuk suatu hal yang bisa menghasilkan income.
Sementara uang konsumtif, yaitu utang yang pemanfaatannya digunakan untuk kebutuhan konsumsi atau tidak terlalu berdampak positif.
Jika Anda ataupun pasangan ternyata sandwich generation, perhatikan juga soal utang yang dimiliki orang tua.
#4 Kesiapan Dana Darurat
Aspek bicara keuangan sebelum pernikahan yang keempat yaitu dana darurat. Dana darurat adalah dana yang dipersiapkan untuk menyelamatkan Anda dan pasangan ketika dihadapkan pada kondisi tak terduga yang harus mengeluarkan sejumlah uang.
Jumlah dana darurat berbeda-beda antara yang masih single, sudah menikah atau sudah mempunyai anak. Untuk seorang yang masih single, tidak perlu mempersiapkan dana darurat berlebihan karena yang diperlukan minimal 6 kali pengeluaran bulanan.
Sementara dana darurat untuk yang sudah menikah yaitu minimal 9 kali pengeluaran.
Sedangkan untuk yang sudah mempunyai anak setidaknya Anda perlu menyiapkan 12 kali pengeluaran bulanan untuk pasangan yang sudah punya anak 1 dan 12 kali pengeluaran bulanan untuk yang punya anak 2 atau lebih.
#5 Proteksi/Asuransi
Aspek kelima yang harus dibicarakan dengan pasangan sebelum pernikahan yaitu soal proteksi atau asuransi. Asuransi ini mencakup untuk Anda, pasangan, dan oang tua jika termasuk sandwich generation.
Sebenarnya ada banyak sekali kategori asuransi yang bisa Anda miliki, namun semua itu kembali pada kebutuhan masing-masing.
Jika Anda atau pasangan merasa memerlukan advice untuk menentukan asuransi yang tepat, saya sebagai perencana keuangan Finansialku, dengan senang hati siap membantu.
Anda bisa berkonsultasi dengan saya melalui Aplikasi Finansialku atau melalui konsultasi.finansialku.com atau fitur Konsultasi Keuangan di aplikasi Finansialku.
Selain tentang asuransi, melalui kedua platform tersebut, Anda pun bisa konsultasi terkait aspek keuangan lainnya, ya.
#6 Financial Goals
Aspek keenam, sangat penting membicarakan soal tujuan keuangan Anda dan pasangan. Segala sesuatu akan lebih jelas untuk dikejar ketika ada tujuannya, begitupun soal keuangan.
Anda dan pasangan bisa merencanakan tujuan keuangan sebelum pernikahan, meliputi:
- Financial goals dalam jangka pendek, seperti membeli rumah, menikah dan honey moon;
- Financial goals dalam jangka menengah, yakni karir, memiliki anak (berapa jumlah anak), dana pendidikan anak.
- Financial goal dalam jangka panjang untuk persiapan dana pensiun.
Kenapa Harus Terbuka Soal Keuangan Sebelum Pernikahan?
Sobat Finansialku, keterbukaan soal keuangan jauh lebih baik dibicarakan ketika Anda dan pasangan belum menikah. Tujuannya, agar kehidupan rumah tangga yang dijalani dapat sesuai rencana dan minim konflik.
#1 Keuntungan Bicarakan Keuangan dengan Pasangan
Jika Anda dan pasangan sudah terbuka dengan membicarakan keuangan dari sebelum menikah, ada keuntungan atau manfaat yang dirasakan, yaitu:
- Tidak ada dusta dan kecurigaan antar pasangan;
- Lebih mudah mengkomunikasikan segala sesuatu yang berkaitan dengan keuangan dan tujuan keuangan keluarga;
- Saling support satu sama lain, terutama dalam mencari income, mengelola dan mengembangkannya;
- Menghindari pertengkaran karena uang;
- Berlaku adil untuk kedua keluarga besar;
- Lebih bisa bersyukur;
- Hidup jadi lebih damai, tenang sehingga bisa fokus menjalani hidup;
- Memberikan lingkungan yang positif untuk anak-anak salah satunya karena minim konflik keluarga;
- Belajar menentukan keputusan bersama dan saling Kerjasama;
- Tujuan keuangan keluarga bisa lebih cepat terbentuk karena sudah mengetahui tugas masing-masing.
Selain manfaat yang disebutkan di atas, mungkin pasangan lainnya bisa saja merasakan manfaat lebih dari itu ketika telah membicarakan keuangan dengan pasangan sedini mungkin.
#2 Risiko Tidak Bicarakan Keuangan dengan Pasangan
Sobat Finansialku, jangan abaikan hal ini dalam persiapan pernikahan Anda. Pasalnya, ada sejumlah dampak serius yang bisa saja menimpa kehidupan rumah tangga Anda dan pasangan ketika tidak terbuka soal keuangan.
- Merasa dihantui kecurigaan satu sama lain;
- Memperbesar potensi rusaknya keharmonisan keluarga;
- Memicu adanya sikap otoriter dari pasangan yang notabene memiliki penghasilan lebih besar;
- Sulit mencapai tujuan keuangan keluarga;
- Rusaknya keharmonisan rumah tangga bisa berakhir pada perceraian.
Itulah beberapa dampak yang bisa saja mengancam kehidupan rumah tangga Anda dan pasangan akibat dipicu persoalan keuangan. Jangan sampai hal buruk ini terjadi. Maka dari itu, segera bicarakan keuangan dengan pasangan.
Sobat Finansialku, mengenai artikel kali ini, Anda bisa menyampaikan tanggapan di kolom komentar di bawah ini. Semoga informasi yang disampaikan bermanfaat dan bisa membantu kamu mempersiapkan diri menghadapi kehidupan berumah tangga.
Jangan lupa bagikan artikel ini kepada rekan dan kerabat yang tengah berencana akan menikah ya. Terima kasih.
Sumber Gambar:
- Keuangan 1 – http://bit.ly/3bFg9XD
- Keuangan 2 – http://bit.ly/38ylWfF
dilema besar