Data penjualan alat berat UNTR meningkat 99% YoY pada data terbaru di 11M21 kemarin. Apakah ini menjadi sinyal utama bagi kita dapat mengoleksi UNTR? Mari kita bahas!
Artikel ini dipersembahkan oleh
Profil Singkat UNTR
PT United Tractors Tbk (UNTR) adalah anak usaha dari PT Astra International Tbk. UNTR merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di sektor batu bara, dan lebih jauh lagi, juga menjual alat-alat berat sebagai salah satu bisnis utamanya.
Produk alat berat yang terkenal yaitu Komatsu, UD Trucks, Scania, Bomag, dan Tadano.
Kegiatan utama Perusahaan terbagi ke dalam empat segmen: Mesin Konstruksi, Kontraktor Penambangan, Pertambangan Batu Bara dan Industri Konstruksi.
- Segmen usaha Mesin Konstruksi mencakup penjualan dan penyewaan alat berat, serta layanan purna jual.
- Segmen usaha Kontraktor Penambangan memberi berbagai layanan pertambangan termasuk desain tambang, explorasi, ekstrasi, hauling, barging dan transportasi komoditas.
- Segmen usaha Pertambangan Batu Bara fokus kepada penambangan dan penjualan batu bara.
- Segmen usaha konstruksi menyediakan jasa konstruksi yang meliputi bidang pondasi, struktur, pembongkaran dan pengembangan infrastruktur.
Anak usaha Perusahaan mencakup PT Pamapersada Nusantara, PT Karya Supra Perkasa, PT United Tractors Pandu Engineering, PT Bina Pertiw dan UT Heavy Industry (S) Pte Ltd.
[Baca Juga: Penghuni Baru di BEI, AVIA Layakkah Diborong?]
Bisnis Model UNTR
Secara holistik, UNTR memiliki beberapa bisnis model:
Mining Contractor
UNTR bergerak sebagai perusahaan yang mengeruk tanah batu bara untuk perusahaan batu bara.
Secara volume, terlihat bahwa pada 11M21 mengalami sedikit peningkatan dibandingkan 11M20 karena peningkatan jumlah produksi batu bara dari perusahaan batu bara seiring dengan harga batu bara yang berada di level tinggi.
Penjualan Batu Bara (coal sales)
Pada 11M21 penjualan batu bara UNTR sedikit lebih tinggi dibandingkan perolehan pada 11M20 lalu. Meskipun sedikit melambat pada akhir tahun, melihat historical, biasanya pada bulan Desember terjadi peningkatan permintaan.
Penjualan Emas
UNTR memiliiki tambang emas di Martabe yang bisnis ini digunakan sebagai hedging instrument dari bisnis-bisnis UNTR yang lain. Penjualan emas UNTR juga meningkat tipis pada 11M21 (307k GEOs) vs 11M20 (299k GEOs).
Penjualan Alat Berat
UNTR merupakan brand owner dari Komatsu di Indonesia, di mana Komatsu sendiri merupakan market leader alat berat dan menguasai pasar dengan market share 22%.
Peningkatan Penjualan Alat Berat
Secara YtD, dapat dilihat pada grafik di atas bahwa penjualan alat berat UNTR pada 11M21 mencapai 2,950 unit (vs 1,481 unit pada 11M20 lalu).
Peningkatan yang luar biasa tinggi apabila Anda melihat trend secara bulanan. Satu sektor yang berkontribusi terhadap peningkatan penjualan alat berat ini adalah mining.
Apabila kita membedah penjualan alat berat dari UNTR secara sectoral, yang terdiri dari forestry, construction, agro dan mining, dapat dilihat bahwa pada fase normal pun, mining menjadi sektor utama penjualan alat berat.
Pada waktu normal, minimal volume penjualan dari sektor mining adalah sekitar >30-40% dari total alat berat terjual. Namun, pada 5 bulan terakhir ini dapat terlihat bahwa sektor mining berkontribusi minimal 50% dari alat total alat berat yang terjual oleh UNTR.
Kinerja UNTR
Meskipun bukan 100% pure coal company seperti ADRO, ITMG, PTBA maupun INDY, kinerja UNTR bisa dikatakan juga cukup berkolerasi positif dengan harga batu bara.
Apabila harga batu bara mengalami peningkatan, maka kinerja pendapatan UNTR pun juga akan terkena imbas positifnya.
Per 6M21 kemarin, total pendapatan meningkat +12% YoY ke level Rp 37,3 triliun vs Rp 33,1 triliun per 6M20 sebelumnya.
Jika diperhatikan, kontribusi peningkatan pendapatan UNTR pada 6M21 bersumber dari pertambangan batu bara yang pada dalam dua tahun terakhir mengalami peningkatan harga yang cukup signifikan.
Penjualan mesin konstruksi yang meningkat dari Rp 7,2 triliun menjadi Rp 9,3 triliun pada 6M21.
Perlu diketahui, peningkatan kinerja tersebut sudah terlihat pada 6M21, di mana pada 6M21 saja peningkatan penjualan alat berat Komatsu belum seperti yang terjadi dalam 5 bulan terakhir.
Oleh karena itu, logis rasanya apabila kita melihat kinerja UNTR sampai dengan full year 2021 dapat lebih ditopang lagi. Tidak hanya dari penjualan batu bara, tetapi juga penjualan mesin konstruksi yang meningkat hampir 2x lipat YoY.
Di saat yang sama, isu tentang pemerintah yang berencana untuk menutup keran ekspor batu bara (meskipun tidak jadi, pada akhirnya) sempat meningkatkan harga batu bara kembali hampir menembus USD 200/ton. Hal ini juga tentu berpengaruh positif terhadap kinerja UNTR.
UNTR sekarang ditransaksikan di harga Rp 21,750 per lembar saham dan divaluasikan di PER 7,8x dan PBV 1,23x.
Apakah dengan peningkatan kinerja yang ditorehkan oleh UNTR ini, dan di level valuasi UNTR sekarang, membuat UNTR menarik untuk dikoleksi? Bagaimana menurut Anda?
Apakah emiten ini akan menguntungkan bagi para investor setelah adanya kenaikan? Yuk, kita analisis lebih dalam menggunakan value investing! Ingin tahu lebih lanjut? Klik gambar di bawah ini!
Yuk, tulis opini Anda mengenai kinerja emiten ini dalam kolom komentar di bawah ini. Jangan lupa share informasi ini pada rekan-rekan lainnya. Terima kasih.
Editor: Ratna SH
Sumber Referensi:
- Profil Perusahaan United Tractors Tbk PT. Id.investing.com – https://bit.ly/3rRmqGv
- Sekilas Perusahaan. Unitedtractors.com – https://bit.ly/3FXv8Ir
dilema besar