Menjadi salah satu kewajiban yang tidak bisa ditinggalkan, ini pengertian zakat beserta hukum, jenis, dan cara menghitungnya!
Informasi selengkapnya bisa diketahui di artikel video Finansialku di bawah ini.
Apa kabar? Masih di rumah aja, ‘kan? Masih patuh protokol kesehatan saat berada di luar rumah, ‘kan?
Sekedar mengingatkan, pandemi belum selesai, corona masih ada di sekitar kita. Lebih baik diam di rumah kalau tidak ada keperluan mendesak, ditemani dengan ratusan video dari kanal youtube Finansialku yang dijamin nggak bakal bikin bosen.
Jangan lupa juga untuk tekan tombol subscribe di bawah ini dan nyalakan lonceng agar Sobat Finansialku tidak ketinggalan video-video terbaru dari Finansialku, ya!
Pengertian Zakat, Hukum, Jenis, dan Cara Menghitungnya
Salah satu ‘kewajiban’ keuangan yang perlu dianggarkan buat para umat muslim adalah zakat.
Zakat sendiri punya berbagai jenis, hukum, dan cara menghitungnya masing-masing.
Kali ini, Finansialku bersama dengan Juan Mahir Muhammad, salah satu perencana keuangan dari Finansialku akan menjelaskan terkait pengertian zakat, hukum, jenis, dan cara menghitungnya.
#1 Pengertian Zakat dan Bedanya dengan Infaq dan Sedekah
Zakat, infaq, dan sedekah punya perbedaan dari segi waktu, jumlah, dan kepada siapa dana tersebut diberikan.
Zakat berbeda dengan infaq dan sedekah, sementara infaq dan sedekah ini sedikit banyak punya kemiripan.
Dari segi waktu, zakat sudah ditentukan kapan harus dibayarkan, misalnya zakat fitrah, yang harus dibayarkan pada saat bulan ramadhan, dan tenggat waktu yang diberikan adalah hingga shalat ‘ied dimulai.
Sementara untuk infaq dan sedekah sendiri, bisa dibayarkan kapan saja, tanpa adanya tenggat waktu tertentu.
Selain waktu, dalam zakat juga sudah ditetapkan jumlahnya, di mana zakat fitrah adalah 2,5kg atau 3,5 liter beras dan tambahan makanan yang biasa dikonsumsi sehari-hari, atau 2,5 persen dari harta yang kita miliki.
Sementara untuk infaq dan sedekah, besarannya tidak ditentukan, alias sesuai dengan keinginan dan kemampuan finansial kita.
Zakat sendiri diberikan kepada delapan golongan, yaitu:
- Fakir
- Miskin
- Orang jihad fisabilillah
- Gharim
- Amil
- Muallaf
- Budak
- Ibnu Sabil
Di bulan ramadhan, selain zakat fitrah, ada satu zakat lagi yang harus dibayarkan, yaitu zakat mal.
Ketentuan untuk zakat mal atau zakat harta ini adalah, tidak semua orang wajib mengeluarkannya, hanya orang-orang yang memiliki harta yang senilai dengan 85 gram emas saja yang diwajibkan untuk mengeluarkan zakat mal.
Dengan catatan, harta senilai 85 gram tersebut tidak digunakan untuk kebutuhan sehari-hari, atau dana yang mengendap dalam kurun waktu satu tahun.
Lalu, apakah zakat fitrah bisa diganti dengan uang senilai 2,5kg atau 3,5 liter beras?
Juan mengatakan, Rasulullah mengajurkan umatnya untuk berzakat menggunakan bahan makanan yang kita gunakan sehari-hari, sehingga akan lebih baik jika diberikan dalam bentuk beras.
Biar begitu, tidak ada larangan khusus untuk memberikan zakat fitrah berbentuk beras, tapi tentunya, akan lebih baik jika contoh Sunnah Rasulullah.
#2 Siapa yang Harus Membayar Zakat?
Kewajiban membayar zakat fitrah sendiri diturunkan untuk semua orang atau setiap mereka yang bernyawa, kecuali yang termasuk ke dalam 8 golongan zakat yang telah disebutkan sebelumnya.
#3 Apa yang Akan Terjadi Kalau Kita Telat Bayar Zakat?
Tidak ada yang tahu apa yang akan terjadi, tapi yang harus diingat adalah bahwa zakat itu hukumnya wajib.
Definisi wajib sendiri kita ketahui bersama sebagai sesuatu hal yang harus dijalankan, di mana ketika dipenuhi akan mendapatkan pahala, dan akan mendapatkan dosa jika tidak dipenuhi.
#4 Cara Mengatur Keuangan Agar Bisa Bayar Zakat
Sebagaimana kita tahu, tidak ada cara pasti dalam mengatur keuangan, tapi Juan menyarankan untuk biasakan diri dulu buat bersedekah yang disisihkan dari penghasilan kita.
Ada dua cara atau strategi yang bisa kita lakukan untuk mengatur keuangan agar bisa membayar zakat, di antaranya adalah:
- Dicicil setiap bulan dan dimasukan dalam anggaran keuangan secara terpisah. Sobat Finansialku bisa menggunakan aplikasi Finansialku untuk membuat anggaran agar bisa tersistem secara langsung dan menghemat waktu, sehingga bisa fokus mengumpulkan pundi-pundi untuk membayarkan semua kewajiban setiap bulannya.
- Sisihkan dari THR langsung.
Nah, itu dia pengertian zakat dan cara menghitung untuk umat Muslim. Apakah Sobat Finansialku punya pertanyaan lainnya terkait topik ini? Kalau ada, silakan tuliskan di kolom komentar, ya!
Sobat Finansialku juga bisa membagikan informasi penting ini kepada teman-teman atau keluarga lewat pilihan platform media sosial yang ada di samping. Terima kasih!
dilema besar