Sudah tahu apa itu capital gain dan bagaimana cara menghitungnya dengan benar?
Kalau belum, cari tahu jawabannya di artikel satu ini, ya!
Summary
- Kebalikan dari capital gain adalah capital loss, yaitu kondisi di mana nilai harga jual lebih kecil dibandingkan dengan harga beli.
- Dalam investasi saham, keuntungan yang investor dapatkan berasal dari capital gain dan dividen.
- Sedangkan dalam investasi properti, keuntungan didapat dari capital gain dan yield.
Apa Itu Capital Gain?
Sobat Finansialku yang aktif melakukan investasi, pasti sudah sering mendengar istilah capital gain, bukan?
Sebenarnya, apa itu capital gain? Secara sederhana, capital gain bisa kita pahami sebagai keuntungan yang diperoleh dari penjualan aset modal (investasi atau real estate) di mana harga jual melebihi harga pembelian awal.
Konsep capital gain sama seperti ketika kita membeli dua anak ayam seharga Rp 5.000, kemudian dijual seharga Rp 40 ribu ketika ayamnya sudah tumbuh besar.
[Baca Juga: Apa Perbedaan Capital Gain dan Capital Loss? Ini Jawabannya!]
Kamu memang mendapatkan keuntungan berupa uang Rp 40 ribu, tapi di waktu yang sama, kamu kehilangan aset penghasil uangmu, yaitu ayam.
Nah, jenis keuntungan seperti ini banyak kamu temukan di investasi properti atau barang, Reksa Dana, obligasi, opsi, barang koleksi, sampai bisnis.
Sementara itu, kebalikan dari capital gain adalah capital loss, yaitu kondisi di mana nilai harga jual lebih kecil dibandingkan dengan harga beli.
Jenis Capital Gain
Capital Gain terbagi atas dua jenis, yaitu:
#1 Capital Gain Jangka Pendek
Jenis yang pertama adalah capital gain jangka pendek, yang didapatkan oleh investor dalam kurun waktu 36 bulan atau tiga tahun untuk jenis investasi properti.
Sementara untuk jenis investasi selain properti seperti saham dan reksa dana, capital gain berlaku untuk tenor investasi selama satu tahun.
Jika kamu tertarik untuk mendapatkan keuntungan lewat investasi reksa dana, ada baiknya kamu ketahui cara memilih produknya yang akan dijelaskan dalam video berikut ini.
#2 Capital Gain Jangka Panjang
Jenis yang kedua adalah capital gain jangka panjang, yang merupakan keadaan di mana investor menyimpan aset lebih dari 3 tahun.
Tapi, biasanya jenis capital gain jangka panjang ini tidak berlaku untuk aset bergerak seperti reksa dana, perhiasan, dan instrumen sejenis lainnya.
Untuk aset bergerak, biasanya dianggap sebagai capital gain jangka pendek, di mana kepemilikannya hanya dalam kurun waktu kurang dari 12 bulan.
Lalu, apakah pendapatan capital gain dikenai pajak? Kamu bisa ketahui jawabannya di artikel berikut ini.
Capital Gain – Definisi, Jenis, dan Contoh
Adapun, dalam dunia saham, sumber keuntungan investor bukan cuma dari capital gain, tapi juga dividen.
Hal yang membedakan capital gain dan dividen sendiri adalah, untuk mendapatkan keuntungan dari dividen, kamu tidak perlu menjual asetmu, sehingga keuntungan tersebut sifatnya pasif dan tetap.
Istilah capital gain, bukan hanya digunakan di dunia saham, tapi juga di jenis investasi lain, seperti properti.
Dalam dunia properti, keuntungan bukan hanya didapatkan dari capital gain, tapi juga melalui yield.
Yield sendiri adalah keuntungan investasi properti yang dihitung dari nilai sewa per tahun dibandingkan dengan harga properti.
Contohnya, harga properti yang kita jual adalah Rp 200 juta, sementara harga sewanya adalah Rp 10 juta per tahun.
Artinya, yield dari properti tersebut adalah Rp 5%. Nah, angka ini kemudian dijadikan sebagai patokan penilaian apakah properti tersebut layak atau berpotensi memberikan keuntungan ketika disewakan.
Yield terdiri dari beberapa jenis, yaitu:
Jika kamu ingin lebih memahami soal investasi properti namun masih kesulitan, yuk diskusikan bersama ahlinya untuk mencari solusi terbaik.
Hubungi perencana keuangan Finansialku lewat aplikasi Finansialku atau WhatsApp di nomor 0851 5866 2940.
Cara Menghitung Capital Gain
Setelah mengetahui tentang apa itu capital gain, mari kita masuk ke pembahasan selanjutnya tentang cara menghitung capital gain yang benar.
Rumus capital gain untuk properti adalah:
(Harga Jual – Harga Beli) : Harga Beli x 100%
Mari kita masuk ke contoh kasus:
Bapak A membeli rumah seharga Rp 500 juta pada 2017 lalu. 5 tahun kemudian, dia menjual rumah tersebut dengan harga Rp 800 juta di luar pajak.
Maka, persentase keuntungan per tahunnya dari rumah yang dibeli Bapak A adalah:
(Rp 800.000.000 – Rp 500.000.000) : Rp 500.000.000 x 100%
=60%
Artinya, berdasarkan perhitungan di atas, maka capital gain dari rumah bapak A per tahunnya adalah sekira 60%.
Nah, pertanyaan selanjutnya, apakah ini terbilang menguntungkan? Kamu bisa cari tahu soal investasi properti lebih lengkap lewat ebook Finansialku yang bisa kamu akses secara gratis di bawah ini
Sementara itu, untuk menghitung capital gain sebuah instrumen investasi saham, rumusnya adalah:
(harga jual – harga beli) x jumlah lembar saham yang dibeli
Misalnya, kamu membeli saham ABC dengan harga 500 per lembarnya sebanyak 10 lot di tahun 2018.
Kemudian di tahun ini kamu berniat untuk menjualnya di harga Rp 2000 per lembar, maka capital gain yang kamu dapatkan adalah:
(Rp 2000 – Rp 500) x 1000
= Rp 15.000.000
Lewat perhitungan di atas, maka bisa kita simpulkan kalau capital gain dari saham yang kamu beli 4 tahun lalu adalah Rp 15 juta.
Nah, itu dia penjelasan tentang apa itu capital gain dan cara menghitungnya. Apakah kamu punya pertanyaan terkait ini? Kalau ada, sampaikan pada kami lewat kolom komentar, ya!
Jangan lupa untuk bagikan pula informasi ini kepada teman-teman investor lainnya lewat pilihan media sosial di samping, ya. Terima kasih!
Editor: Ratna Sri H.
Sumber Referensi:
- Kabrina Rian Ferdiani. 01 Desember 20221. Jenis C apital Gain dan Cara Menghitungnya. Modalrakyat.id – https://bit.ly/3qODMUV
- Admin. 03 Februari 2022. Apa itu Cap ital Gain? Pengertian, Jenis, dan Cara HItung. Prospeku.com – https://bit.ly/3JQEnwT
- Myanti Rahman. 30 Maret 2022. Cara Menghitung C apital Gain, Pelajari Sebelum Beli Properti. Rumah123.com – https://bit.ly/3Ls9Dmo
- Mutia Fauzia. 30 Oktober 2021. Capital G ain: Pengertian, Jenis, dan Cara Menghitung. Money.kompas.com – https://bit.ly/35pNBkO
dilema besar