Pemerintah China berikan subsidi pada warganya untuk dongkrak sektor otomotif pasca corona. Selengkapnya di artikel Finansialku ini.
Rubrik Finansialku
Pemerintah China Subsidi Warga yang Ingin Beli Mobil
Rupanya di negara China, kasus pandemi virus corona berangsur pulih, bahkan melihat dari data worldometers per hari ini Senin (27/04) kasus baru positif hanya menambah tiga orang.
Dilansir dari liputan6 pasien yang ada di rumah sakit kota Wuhan sudah tidak memiliki kasus virus corona lagi. Sebab, semua pasien kasus itu telah dipulangkan.
Untuk mengingatkan kembali, virus SARS-CoV-2 penyebab penyakit COVID-19 diyakini berasal dari pasar ikan di Wuhan dan pertama kali muncul pada bulan Desember.
Dalam hitungan bulan virus tersebut menjadi pandemik menyebar dengan cepat ke seluruh dunia.
Sekitar 2,83 juta orang telah dilaporkan terinfeksi secara global dan 197.872 telah meninggal, menurut penghitungan Reuters.
[Baca Juga: Awas! Ada Gejala Baru Virus Corona yang Harus Diwaspadai]
Serupa dengan negara-negara yang terdampak COVID-19 kerugian ekonomi di China juga sangat jelas terasa dibanyak sektor, termasuk otomotif.
Kini pemerintah China tengah berupaya mendongkrak kembali kehidupan ekonominya.
Di industri otomotif, usaha China meningkatkan penjualan kendaraan adalah dengan memberi uang ke warga yang ingin beli mobil.
Asal tahu saja, Sobat Finansialku, industri otomotif merupakan salah satu sektor bisnis yang mendapat pukulan hebat akibat wabah COVID-19.
Di China sendiri industri otomotif memiliki peran besar dalam perputaran ekonomi. Setidaknya ada 40 juta warga China bekerja di sektor yang terkait dengan industri tersebut.
Dilanda wabah virus corona, bisnis penjualan mobil China mengalami penurunan yang sangat drastis.
Untuk gambaran, dalam kondisi normal penjualan mobil baru di China sekarang ini harusnya sudah tembus 6 juta, namun pada kuartal I-2020, penjualan mobil anjlok 42%.
Dilansir dari CNBC Indonesia, Senin (27/04) menurut data China Association of Automobile Manufacturer (CAAM) pada Februari penjualan bahkan anjlok hingga 79%, penjualan mobil baru hanya 310.000.
Bulan lalu ada 1,43 juta kendaraan yang terjual.
Padahal sektor otomotif menyumbang 10% dari output manufaktur China dan memberikan pendapatan US$ 1 triliun setiap tahunnya.
China bahkan menjadi pasar yang besar bagi perusahaan otomotif dunia seperti Volkswagen dan General Motors (GM).
[Baca Juga: Belum Rilis, Uang Digital China (Yuan) Bocor di Media Sosial]
Mendorong sektor otomotif kembali tumbuh bukanlah perkara mudah. Upaya untuk menggaet kembali komsumer menjadi sangat penting.
Untuk meningkatkan permintaan ini, China mengumumkan akan memperpanjang subsidi dan keringanan pajak bagi kendaraan energi terbarukan seperti mobil hibrid listrik untuk dua tahun ke depan.
Dilansir dari CNN, pemerintah China sampai memberi uang pada warganya yang ingin membeli mobil. Kebijakan ini berlaku di 12 provinsi di China.
Subsidi pembelian mobil yang diberikan pemerintah China terbilang besar. Per satu kendaraan mendapat US$ 1.400 atau setara Rp 21,7 juta per kendaraan.
Bagaimana menurutmu, Sobat Finansialku tentang artikel diatas? Kamu bisa berbagi pandanganmu tentang artikel di atas lewat kolom komentar di bawah ini.
Sebarkan informasi ini seluas-luasnya lewat berbagai platform yang tersedia, agar kawan atau sanak-saudaramu tahu apa yang kamu ketahui. Semoga bermanfaat, ya!
Sumber Referensi:
- Admin. 26 April 2020. Dongkrak Industri Otomotif Pasca-Corona, PemerintahChina Beri Uang ke Warga yang Mau Beli Mobil Jurnalindonesia.co.id – https://bit.ly/2yIt9Lk
- Roy Franedya. 27 April 2020. Corona, ChinaBeri Warga Uang Tunai Buat Beli Mobil Baru CNBCIndonesia – https://bit.ly/2VGLKAr
- Teddy Tri Setio Berty. 27 April 2020. China: Seluruh Pasien Corona COVID-19 di Rumah Sakit Kota Wuhan Telah Dipulangkan Liputan6.com – https://bit.ly/3cNZBdQ
- 26 April 2020. Pemerintah ChinaBeri Uang ke Warganya untuk Beli Mobil Mudanews.com – https://bit.ly/3bFMV8B
Sumber Referensi:
- Pic 01 – https://bit.ly/3eWY6f6
- Pic 02 – https://bit.ly/2KFZy7G
- Pic 03 – https://bit.ly/3cLAwA4
dilema besar
