Investment Outlook 24-28 Oktober 2022. Pasar global sangat fluktuatif akibat kekhawatiran kenaikan suku bunga yang besar.
Selain itu, dorongan terkait resesi sebelum inflasi pun berhasil dijinakkan. Bagaimana kabar IHSG minggu ini? Simak artikel Finansialku berikut.
Investment Outlook IHSG Review: Indonesia Bisa Bebas Resesi?
Selama sepekan lalu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) cenderung menguat dengan peningkatan sebesar 2,98%, pada perdagangan Jumat (21/10) lalu. IHSG ditutup berada di posisi 7.017,771.
Kapitalisasi pasar bursa meningkat 3,39% menjadi Rp9.315,213 triliun dari Rp9.009,951 triliun pada pekan yang lalu.
Rata-rata frekuensi transaksi harian bursa yang turut meningkat sebesar 3,63% menjadi 1.207.882 kali transaksi dari 1.165.599 kali transaksi pada minggu lalu.
Nilai transaksi IHSG mencapai Rp55,1 triliun. Adapun faktor domestik yang mendukung penguatan IHSG, antara lain:
- Surplusnya neraca perdagangan September 2022, Badan Pusat Statistik (BPS) kembali melaporkan neraca dagang RI di September 2022 masih surplus hingga US$ 4,99 miliar.
Surplus ini terjadi karena nilai ekspor pada September ini lebih tinggi dari impor.
- Selanjutnya dari Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG BI) pada 19-20 Oktober 2022 memutuskan untuk menaikkan suku bunga acuan atau BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 50 basis poin (bps) menjadi 4,75%.
- Faktor selanjutnya adalah mulai rilisnya laporan keuangan emiten di Q3 2022 yang berkinerja cukup baik.
[Baca Juga: Investment Outlook: Ekonomi Masih Bertumbuh, Indonesia Bisa Bebas Resesi?]
[Baca IHSG Hari Ini]
Kinerja Sektoral IHSG Minggu Kemarin (17-21 Oktober 2022)
Berdasarkan tabel di atas, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan seminggu kemarin (17-21 Oktober 2022) ditutup menguat pada Jumat (21/10) sebesar 2,73%.
Kondisi ini sejalan dengan indeks LQ45 yang menguat 2,85% dan indeks IDX30 menguat 2,79%.
Investor Asing
Pola Pergerakan Investor Asing
Pada akhir pekan lalu, investor asing mencatatkan nilai beli bersih sebesar Rp1.171,89 miliar.
Sedangkan investor asing melakukan aksi jual bersih (net sell) mencapai Rp603,42 miliar di pasar reguler pada pekan lalu.
3 Saham yang Diakumulasi Asing Terbesar dalam Mingguan (Dibeli Asing)
Angka net buy asing tertinggi di pasar reguler tercatat oleh saham BBCA (Rp168,4 miliar), UNVR (Rp167,6 miliar), dan PGAS (Rp155,9 miliar).
3 Saham yang Distribusi Asing Terbesar Dalam Mingguan (Dijual Asing)
Sedangkan untuk net sell asing tertinggi di pasar reguler yakni saham BBRI (Rp604,2 miliar), ASII (Rp321,4 miliar), dan TLKM (Rp234,7 miliar).
Investment Outlook IHSG Minggu Ini: 24-28 Oktober 2022
Dengan posisi IHSG pada Jumat (21/10) ditutup +0,53% dengan 298 saham menguat.
Maka, IHSG prediksinya bergerak bervariatif (mixed) di tengah ancaman resesi dan pergerakan pasar saham global yang sangat fluktutatif. Hal ini juga karena terjadinya krisis energi di beberapa negara Eropa.
Prediksinya IHSG bisa menguat terbatas saat bursa saham global kompak menguat. Setelah ekspektasi kenaikan suku bunga The Fed tidak akan terlalu signifikan.
Jika kita lihat berdasarkan indikator MACD, IHSG berpotensi menguat terbatas dengan level support di 6.996-6900.
Jika IHSG berhasil menembus support tersebut, hal ini akan membawanya menuju support berikutnya di level 6800. Sedangkan untuk resistance di 7.137-7.200.
Ingat! Segala bentuk keputusan pembelian produk investasi harus disertai dengan analisa yang memadai.
Sehingga kami harapkan Anda mempelajari dan menganalisa secara komprehensif baik kualitatif maupun kuantitatif.
Agar psikologi kita tidak terganggu dengan naik turunnya saham yang Anda miliki. Sebagai referensi mengenai produk investasi yang ada di pasar modal, Anda bisa nonton video Finansialku berikut ini:
Dengan kondisi IHSG yang kembali ke level 7.017, investor masih butuh berhati-hati dengan berbagai kabar baik atau buruk untuk pasar saham di sepanjang 2022 ini.
Investor bisa saja wait & see dan membeli saham-saham potensial dengan harga murah.
Jika Anda ingin menggali referensi seputar investasi saham, yuk, ketahui tips berinvestasi dari ahlinya.
Atau, Anda juga bisa dapatkan panduan lengkapnya melalui ebook gratis dari Finansialku berikut ini:
Ebook GRATIS, Petunjuk Praktis Dapat Keuntungan di Saham
Data dan Sentimen Kuat Penggerak Market
Data Domestik:
Kalender ekonomi Indonesia minggu ini:
- Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk menaikkan suku bunga acuan BI 7-Days Reverse Repo Rate sebesar 50 basis poin (bps) menjadi 4,75%. Sebelumnya suku bunga acuan berada di 4,25%.
- Kenaikan suku bunga tersebut sebagai langkah front loaded pre-emptive, dan forward looking untuk menurunkan ekspektasi inflasi.
Komoditas:
- Harga minyak Brent turun 12 sen menjadi $92,26 per barel di pasar Asia pada perdagangan hari Jumat (21/10) sore. Sedangkan minyak WTI drop 11 sen ke harga USD84,40 per barel.
- Gerak harga minyak stabil cenderung flat, seiring optimisme kemungkinan penguatan demand energi dari China memudar.
Selain itu, market terbebani lagi oleh dampak lonjakan tajam suku bunga terhadap konsumsi energi.
- Naiknya harga komoditas seperti batu bara, merupakan dampak krisis energi yang terjadi di negara-negara benua Eropa.
- Harga minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) kembali melesat di pekan ini. Dengan demikian, harga minyak nabati ini sudah naik dalam 3 pekan beruntun.
- Melansir data Refinitiv, harga CPO di Bursa Derivatif Malaysia untuk kontrak 2 bulan ke depan melesat lebih dari 7% ke MYR 4.052/ton. Dalam 3 pekan total penguatannya nyaris 20%.
Data Global:
Kalender ekonomi global minggu ini:
- Market saham Eropa ditutup melemah pada perdagangan akhir pekan lalu. Pasar tertekan karena naiknya kekhawatiran bahwa Bank Sentral Global akan mempertahankan sikap agresif mereka dalam memerangi inflasi.
Kinerja emiten Eropa yang suram menambah kekhawatiran tentang resesi.
- Indeks DAX (Jerman) drop 0,29% ke level 12.730. Indeks CAC Prancis drop 0,85% ke level 6.035. Begitu juga di Italia, indeks FTSE MIB turun 0,62%
- Pada penutupan pekan lalu, tiga indeks Wall Street ditutup melonjak.
Hal ini terjadi setelah sebuah laporan mengatakan Federal Reserve AS kemungkinan akan memperdebatkan kenaikan suku bunga yang lebih kecil pada Desember.
- Melansir idxchannel.com, analis secara luas memperkirakan The Fed akan menaikkan suku bunga sebesar 75 basis poin untuk pertemuan keempat berturut-turut pada bulan November.
- Di Korea Selatan, inflasi di tingkat produsen atau Producer Price Index (PPI) tumbuh 8,0% Y/Y di bulan September. Kondisi ini melambat dari laju pertumbuhan 8,2% Y/Y di bulan Agustus.
Investment Outlook Kesimpulan & Rekomendasi
Volatilitas pergerakan pasar saham global mempengaruhi IHSG, masih berpotensi terjadi hingga akhir 2022.
Kondiis ini terjadi di tengah kekhawatiran resesi dunia, PHK massal di berbagai lini industri, serta kebijakan yang pemerintah keluarkan.
Tren inflasi melampaui target ini di respon dengan pengetatan kebijakan moneter. Inflasi yang terjadi di negara maju, meningkatnya suku bunga sejak 2022, membuat para investor yang meletakkan asetnya di sejumlah aset berisiko bergerak yang lebih agresif.
Pasar masih akan melanjutkan aksi profit taking dan para trader lebih memilih untuk bermain di pasar saham dalam jangkaa pendek.
Untuk para investor bisa mengamati pasar (wait and see) melihat sentimen yang terjadi.
Saat ada kemungkinan terjadinya koreksi, maka investor sebaiknya wait and see terlebih dahulu dan fokus pada saham-saham core stock yang sudah Anda miliki.
Sobat Finansialku jangan khawatir mengenai koreksi ini, karena koreksi itu wajar dan harusnya membahagiakan. Apalagi jika sudah mempelajari saham yang Anda beli.
Rekomendasi
Saham pilihan kami saat ini akan fokus pada saham-saham value stock yang masih terdiskon.
Saham komoditas dan energi pun masih dalam pantauan melihat tren harga komoditas acuan yang positif dan tren saham energi yang sideways ini bagus untuk kita antri di support kuatnya.
Untuk mengetahui selengkapnya mengenai investasi apa yang cocok untuk Anda saat ini, langsung saja konsultasi dengan perencana keuangan Finansialku.
Ingat, setiap individu memiliki toleransi risiko dan tujuan keuangan yang berbeda. Pastikan Anda melakukan Financial Check Up sebelum memulai investasi.
Anda bisa mengetahui kondisi kesehatan keuangan saat ini dengan memanfaatkan fitur tersebut melalui Aplikasi Finansialku.
Jika ingin sharing lebih dalam mengenai review portofolio investasi Anda, Sobat Finansialku bisa diskusi dengan Perencana Keuangan Finansialku. Hubungi WhatsApp untuk buat janji, ya.
Disclaimer On: Sifat dari analisis ini adalah pandangan pribadi penulis berdasarkan pemahaman dan pengalaman, segala instrumen investasi ada sisi risiko dan potensinya. Do Your Own Research (DYOR)!
Itulah analisa investment outlook untuk pasar minggu ini. Semoga bermanfaat dalam mengambil langkah berinvestasi.
Jangan lupa bagikan artikel ini kepada rekan-rekan investor lainnya, terima kasih.
Editor: Ismyuli Tri Retno
Sumber Referensi:
PT Bursa Efek Indonesia (idx.co.id), Market.Bisnis.com, CNBC Indonesia, Phillip Sekuritas, Indopremier Sekuritas, Mirae Aset Sekuritas, Samuel Sekuritas Indonesia dan dari berbagai sumber dianggap terpercaya.
dilema besar