Panik (Panic Selling) Saat Trading: YES or NO?

Panik (Panic Selling) Saat Trading: YES or NO?

Apakah Anda pernah melakukan panic selling saat trading? Bagaimana cara mengatasinya?

Yuk ketahui jawabannya pada artikel Finansialku berikut!

 

Sponsored Article

ICDX Group PNG

 

Panic Decision

Ketika Anda mengambil keputusan untuk beli atau jual, apa yang melatarbelakangi Anda? Apakah karena lihat berita di media sosial, grup sesama traders, forum, atau hal lainnya?

Terkadang, trader bisa didorong oleh kepanikan sesaat ketika melakukan trading. Padahal, ketika Anda mengambil keputusan buy/sell ketika panic, maka Anda akan jadi “gambler” yang bisa 50% benar dan 50% salah.

Sebenarnya, Anda tidak perlu kuatir untuk melakukan panic selling, selama Anda memiliki manajemen risiko yang baik. Ambillah keputusan dengan kepala dingin. Pastikan untuk melakukan analisis yang matang dan tetap fokus pada tujuan trading Anda. Oleh karena itu, Anda perlu memahami trading dengan benar ya.  

Langkah Membuat Trading System yang Sederhana dan Profitable 02 Forex - Finansialku

[Baca Juga: Tipe Trader Manakah Anda? Yuk, Kenali Karakteristik dan Gayanya!]

 

Proses Terjadi Panic Selling

Ada beberapa tahap terjadinya panic selling. Berikut tahapannya:

  1. Sesuatu terjadi yang menyebabkan harga bergerak menurun cepat dengan volume tinggi.
  2. Pembeli dan penjual mulai masuk ke dalam pasar untuk mengendalikan tren yang ada. Dalam kondisi ini, tren yang paling kuat yang akan
  3. Proses pergerakan akan mulai berlanjut hingga dikonfirmasi dengan faktor teknikal dan fundamental.

 

Ebook Panduan Sukses Atur Gaji Ala KARYAWAN

Download Sekarang, GRATISSS!!!

4 Ebook Panduan Sukses Mengatur Gaji Ala Karyawan

 

4 Kategori Panic Decision (Selling)

Finansialku akan berbagi informasi tentang 4 kategori panic selling. Berikut 4 kategorinya.

 

#1 Phoney Panics

Kondisi phoney panics terjadi ketika para trader terlalu mudah menerima informasi dari berbagai sumber tanpa mengecek kebenarannya terlebih dahulu. Tentunya sebagai seorang trader, Anda harus mengecek kebenaran informasi yang Anda terima, dan tidak menelan informasi secara mentah-mentah.

Biasanya, phoney panics ini terjadi pada traders yang ikut-ikutan saja. Selain itu, biasanya juga terjadi pada para trader pemula yang belum terlalu mengerti kondisi pasar.

 

#2 Self Induced

Kondisi self induced terjadi dikarenakan diri trader itu sendiri. Misalnya, trader melihat para trader lain mulai menjual mata uang. Kemudian, akhirnya trader tersebut mengikuti langkah yang dilakukan oleh para trader lainnya.

Biasanya, tindakan ini dilakukan karena trader tersebut merasa takut mengalami kerugian apabila tetap memegang mata uang tersebut.

3 Tips Meningkatkan Probabilitas Profit dalam Trading Forex 01 - Finansialku

[Baca Juga: Mengenal Spesifikasi Kontrak Spot Valas (Forex)]

 

#3 Contagious Panics

Contagious panics merupakan situasi yang terjadi ketika Anda ikut tertular oleh kepanikan yang terjadi.

Pada situasi ini, biasanya trader akan melakukan penjualan secara besar-besaran setelah ia melihat banyak investor lain yang melakukan penjualan secara besar-besaran juga.

 

#4 Real Panics

Untuk real panics, disebabkan oleh situasi yang benar-benar terjadi. Misalnya terjadi krisis ekonomi. Jadi, kepanikan ini terjadi ketika krisis sudah benar-benar terjadi ya.

Salah satu hal yang menjadi dasar real panics adalah adanya informasi faktual, serta mengharuskan seorang trader untuk menjual mata uangnya.

 

Momen Selling

Kondisi penjualan mata uang akan berhenti ketika harga sudah mencapai level support. Untuk melihatnya, Anda dapat menggunakan kombinasi indikator tren. Anda perlu menggunakan beberapa indikator yang bisa mengonfirmasi tren sesuai dengan keinginan.

Semakin sedikit indikator tren yang Anda gunakan, semakin tinggi risikonya, namun disisi lain juga, semakin tinggi potensi keuntungannya. Hal ini dikarenakan semakin lama Anda menunggu untuk tren-nya terkonfirmasi. maka potensi keuntungan Anda akan berkurang.

 

Memanfaatkan Momen Panic Selling

Momen panic selling ini ternyata tidak sepenuhnya buruk lho, ada hal yang bisa Anda manfaatkan ketika panic selling terjadi.

Pertama harga yang menurun harus cepat dan dengan volume tinggi. Setelah itu, volume akan melonjak naik dan akan membuat level rendah yang baru untuk kemudian mengembalikan tren yang ada.

Nah, yang harus Anda perhatikan juga adalah Anda harus bisa melihat gelombang harga higher low. Momen tersebutlah yang Anda bisa gunakan untuk memasang posisi buy.

Sejumlah Keuntungan Forex Trading yang Diincar Orang 03 - Finansialku

[Baca Juga: Apa Itu GOFX? Kenapa Harus Trading GOFX?]

 

Tips Menghadapi Panic Selling

Sebagai seorang trader, ketika Anda menghadapi panic selling maka sebaiknya Anda tidak sembarangan dalam mengambil keputusan. Anda juga perlu benar-benar memperhatikan posisinya ya.

Apabila Anda memiliki posisi atas suatu mata uang, maka Anda jangan berdiam diri saja. Anda bisa berdiam diri ketika Anda yakin bahwa harga akan naik kembali ke posisi sebelumnya.

Apabila Anda melihat bahwa kondisi pasar yang tidak memungkinkan. Apalagi ditambah dengan banyaknya informasi kredibel yang membuat Anda harus menjual, maka sebaiknya Anda segera menjual mata uang tersebut. Mengapa demikian? Karena jika Anda terus memegang mata uang tersebut, maka akan berpotensi menyebabkan kerugian yang lebih besar lagi.

Sobat Finansialku bisa melakukan transaksi secara aman dengan memanfaatkan produk GOFX dari ICDX (Indonesia Commodity and Derivatives Exchange). GOFX adalah produk instrumen derivatif yang terdiri dari Kontrak Spot Emas, Kontrak Berjangka Minyak Mentah, dan Kontrak Spot Forex berukuran mini (1/10 dari kontrak standar).

 

Respon Terhadap Panic Selling

Kondisi panic selling dapat menjadi peluang jika Anda dapat memanfaatkannya dengan baik. Anda bisa membuka posisi beli dengan jumlah lot yang lebih besar. Apabila Anda bisa memahami kapan terjadi kondisi panic selling, maka Anda berpotensi untuk mendapatkan keuntungan yang lebih besar lho.

Jadi, intinya Anda perlu tahu kapan waktu terbaik untuk memprediksi harga mulai turun yang kemudian Anda membeli mata uang dalam jumlah lot yang lebih besar. Ambillah keputusan yang tepat saat panic selling dengan pikiran yang jernih tanpa terbawa emosi.

 

Jadi, apakah Anda pernah mengalami panic decision saat trading forex? Yuk bagikan pengalaman Anda di kolom yang telah tersedia. Anda juga dapat membagikan artikel ini kepada rekan-rekan Anda yang membutuhkan.

Semoga artikel ini bermanfaat. Terima kasih!

 

Sumber Referensi:

  • ICDX Group. 3 November 2020. Panik Bikin Buyar Saat Trading. Instagram.com – https://bit.ly/3flIv9I
  • Admin. 13 Maret 2014. Belajar Memanfaatkan ‘Panic Selling’ ke Strategi Trading Forex. Belajarforex.guru – https://bit.ly/3lQ5FaM
  • Wahyu Utama. 19 Maret 2018. Memahami Lebih Dekat “Panic Selling” Dalam Trading Forex. Valasonline.com – https://bit.ly/2IZvmaD

 

Sumber Gambar:

  • Panic Selling – https://bit.ly/3q9IDhA

dilema besar