Obligasi Syariah vs Saham Syariah. Lebih Bagus Mana?

Obligasi Syariah vs Saham Syariah. Lebih Bagus Mana?

Apakah kamu kebingungan dalam memilih antara obligasi syariah vs saham syariah?

Dari kedua sektor investasi syariah ini, kira-kira mana yang bagus untuk digunakan? Cari tahu penjelasannya dalam artikel ini, jadi simak terus ya…

 

Rubrik Finansialku

 

Obligasi Syariah VS Saham Syariah

Menerapkan prinsip syariah dalam investasi memang terkesan susah-susah gampang. Banyak sekali hal yang perlu kita pertimbangkan sebelum melakukan investasi tersebut agar investasi yang kita ambil sesuai dengan pedoman-pedoman Syariat Islam.

Pada dasarnya prinsip syariah dalam berinvestasi sangat simpel, yakni terbebas dari 3 unsur utama yakni ghahar (tidak pasti), maysir (judi), dan riba (bunga). Nah, kini sudah banyak sekali fasilitas investasi yang sesuai dengan pedoman dan prinsip-prinsip tersebut.

Salah satu produk investasi Syariah yang bisa kamu gunakan adalah surat berharga.

Majelis Ulama Indonesia (MUI) sendiri telah membuat regulasi yang mengatur penerapan Syariah dalam pasar modal dan Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) melalui sebuah Fatwa pada tahun 2011 lalu.

[Baca juga: Jangan Salah! Ini Perbedaan Saham Syariah dan Konvensional]

 

Selanjutnya Badan Pengawan Pasar Modal (Bappepam) telah mengesahkan bahwa surat berharga kategori Syariah yang resmi diterbitkan di pasar modal Indonesia yakni Saham Syariah, Obligasi Syariah, dan Unit Penyertaan Reksadana Syariah.

Nah sebagai referensi, dalam artikel ini kami akan membahas mengenai Saham Syariah dan Obligasi Syariah. Lalu apa sih perbedaan antara keduanya?

 

Pengertian Saham Syariah

Saham Syariah merupakan surat berharga sebagai bukti penyertaan modal pada suatu perusahaan. Nah demi menjaga prinsip investasi yang sesuai dengan Syariat Islam, keuntungan yang akan didapatkan olehmu adalah dengan cara bagi hasil.

Selain itu perusahaan yang ditanami modal harus bergerak pada sektor bisnis maupun industri yang halal.

 

Pengertian Obligasi Syariah

Sementara itu Obligasi Syariah merupakan sertifikat sebagai bukti kepemilikan bersama terhadap sebuah aset tertentu. Tentu sangat berbeda dengan obligasi konvensional yang notabenenya merupakan surat utang.

Keuntungan yang didapatkan ditentukan dengan sistem bagi hasil. Sama halnya seperti Saham Syariah, perusahaan bergerak dalam sektor bisnis maupun industri yang halal.

 

Mana yang Lebih Bagus, Saham Syariah atau Obligasi Syariah?

Nah kini tentu pertanyaannya adalah, mana investasi yang lebih baik, Saham Syariah atau Obligasi Syariah?

Nah dalam menyikapi hal ini tentu kamu harus mempertimbangkan dalam segi aspek kebutuhan dan profil resiko masing-masing.

Saham Syariah menerapkan bagi hasil pada setiap keuntungannya baik untuk investor maupun emiten.

Pembagian tersebut telah sesuai dengan perjanjian berupa akad yang dikenal dengan istilah musyarakah atau sikrah (biasanya perbandingan bagi hasil sebesar 60% investor dan 40% emiten).

Apabila perusahaan mengalami keuntungan, maka investor ikut mendapatkan keuntungan, juga berlaku sebaliknya.

[Baca Juga: Mau Pinjam Uang di P2P Lending Dana Syariah? Baca Ini Dulu!]

 

Meski sangat fluktuatif, pembagian keuntungan maupun kerugian yang akan didapatkan oleh pihak investor dan emiten harus sesuai dengan perjanjian akad yang telah dilakukan tanpa adanya intervensi bunga sedikit pun.

Sementara untuk Obligasi Syariah, pada dasarnya instrumen investasi ini adalah kepemilikan bersama terhadap suatu aset tertentu antara pihak debitur selaku penerbit surat berharga dan kreditur sebagai pihak yang memberikan pembiayaan.

Untuk keuntungannya sendiri Debitur berkewajiban memberikan bagi hasil/margin/fee sesuai dengan akad yang telah disepakati serta membayar kembali dana pokok pada saat jatuh tempo.

Lalu untuk mempertimbangkan mana yang lebih menguntungkan diantara keduanya, mungkin kamu harus mempertimbangkan beberapa hal berikut.

Jika kamu menanamkan saham walau hanya sepersekian persen saja, maka kamu termasuk pemilik dari perusahaan tersebut.

[Baca Juga: Deposito Syariah untuk Dana Pendidikan Anak? Cek Dulu Faktanya]

 

Apabila keuntungan yang diperoleh perusahaan besar, maka keuntungan yang kamu peroleh juga besar dan berlaku sebaliknya.

Dalam Obligasi Syariah, kamu berperan sebagai kreditor yang nantinya akan mendapatkan bagi hasil secara berkala dan saat jatuh tempo, uang pokokmu akan kembali.

Berinvestasi Saham Syariah sangat baik untukmu apabila memiliki perspektif investasi jangka pendek dengan keuntungan yang besar. Akan tetapi kamu harus berani mengambil resiko.

Hal ini dikarenakan nilai keuntungan juga kerugiannya sangatlah fluktuatif, sesuai dengan kondisi dari perusahaan tersebut.

Obligasi Syariah sangat cocok untukmu yang memiliki perspektif investasi dalam jangka waktu yang panjang. Tidak hanya itu obligasi Syariah merupakan investasi dengan resiko sangat rendah sehingga investasi ini bisa dijadikan sebagai bagian dari perencanaan di masa tua.

 

Kesimpulan

Nah, mana yang lebih baik? Seperti yang dikatakan diawal, semua bergantung pada kebutuhan berdasarkan perspektif investasi yang diinginkan, juga profil resiko yang kamu miliki.

Yang jelas kedua instrumen investasi ini adalah pilihan yang tepat sesuai dengan kebutuhan perencanaan keuanganmu.

Disisi lain kamu tidak perlu khawatir karena kini aplikasi Finansialku dapat memberikan informasi mengenai performa investasi yang tepat. Kamu tak perlu lagi khawatir untuk menentukan langkah invetasi yang akan diambil. Kamu bisa download aplikasi Finansialku melalui PlayStore dan AppStore.

 

 

Nah itulah penjelasan mengenai Saham Syariah dan Obligasi Syariah. Jadi instrument investasi manakah yang akan kamu pilih??

Jangan lupa share artikel ini, semoga bermanfaat….

 

Sumber Referensi:

  • Mohammad Teguh. Seluk Beluk Investasi Saham Syariah. Pesona.co.id – https://bit.ly/37q76pM

dilema besar