Moms, tertarik berinvestasi saham? Pahami beberapa hal penting berikut ini sebelum Ibu Rumah Tangga melangkah ke dunia saham.
Simak baik-baik, ya.
Hati-Hati Sebelum Berinvestasi Saham
Mengenai dunia investasi, sedikit banyak mungkin Moms sudah mengetahui berbagai jenis instrumen investasi yang bisa membantu mencapai tujuan keuangan.
Dari sekian banyak investasi yang ada, saham termasuk salah satu yang bisa menjadi pilihan Ibu Rumah Tangga. Terlebih hingga kini, saham masih menduduki peringkat atas yang mampu memberikan hasil relatif paling tinggi di antara instrumen investasi lainnya.
Moms bisa melihat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang terus mengalami kenaikan selama 14 tahun terakhir ini. Tak tanggung-tanggung, rata-rata kenaikannya sekitar 89% per tahun.
Nah, melihat angka yang cukup fantastis biasanya ibu-ibu mudah tergiur, ‘kan? Eits, hati-hati ya, Moms. Angka tersebut sebanding dengan risiko kerugian yang mungkin saja terjadi, high risk high return.
Maka dari itu, Ibu Rumah Tangga sebagai pemula harus benar-benar memahami konsep investasi saham dan mengetahui hal yang harus diwaspadai saat akan terjun ke dunia saham.
Gambaran Investasi Saham
Saham menjadi salah satu jenis investasi yang cukup berisiko. Tapi sudah tahu kan bahwa hasil yang akan diperolehnya pun cukup sebanding?
Tapi jangan tergoda begitu saja, supaya Moms bisa mendapat hasil sesuai harapan dan meminimalisasi risiko kerugian, sebaiknya kenali dan pahami dulu serba serbi seputar investasi saham itu sendiri.
Seperti apa gambaran investasi saham?
Sederhananya, investasi saham itu sama dengan membeli kepemilikan sebuah perusahaan. Jika dianalogikan, misalnya Pak Budi mempunyai sebuah bisnis martabak.
Satu waktu, ia ingin mengembangkan bisnis tersebut. Namun, terkendala pada modal yang terbatas.
Karena itu, Pak Budi mengajukan penawaran kepada rekan-rekannya untuk menjadi penanam modal pada bisnis martabak yang dimiliki Pak Budi.
Sebagai imbal hasilnya, maka Pak Budi akan membagikan laba dari bisnis tersebut sesuai persentase modal yang ditanamkan oleh masing-masing rekannya.
[Baca Juga: Panduan Ajib Investasi Saham Untuk Ibu Rumah Tangga, Untung BESAR Menanti]
Berdasarkan analogi bisnis martabak Pak Budi. Jika dilihat dari kacamata dunia saham, Pak Budi adalah emiten atau perusahaan yang sedang menjual saham untuk mendapatkan dana dari pemodal.
Sementara rekan-rekannya yang menanamkan modal, yaitu pihak yang membeli saham perusahaan atau disebut sebagai investor saham.
Gimana Moms, sudah mulai paham mengenai investasi saham?
Jika ingin menggali informasi lebih lanjut seputar saham, Moms bisa mengikuti kelas online atau webinar yang diadakan oleh Finansialku, hal ini dapat memberikan banyak hal positif khususnya untuk memaksimalkan kemampuan dalam berinvestasi saham.
Oh ya, Finansialku juga mempunyai audiobook, podcast, channel Youtube, dan e-book seputar saham yang bisa dijadikan referensi. Moms bisa mendengarkan audiobook ini sebelum memulai saham, ya.
Fitur Investasi Saham
Saham memang cocok dijadikan investasi bagi Ibu Rumah Tangga. Tapi kata ‘cocok’ ini harus disesuaikan dengan kebutuhan dan tujuan yang mendasari alasan berinvestasi.
Misalnya, Ibu Ratna berencana membeli suatu barang dalam waktu dekat. Namun, dananya belum mencukupi. Sehingga, Ibu Ratna berencana menginvestasikan uang yang dimiliki untuk membeli barang tersebut dengan berinvestasi di saham.
Harapannya, Ibu Ratna bisa mendapat keuntungan dan barang yang diidamkan segera dimiliki. Terlebih, Ibu Ratna ingat bahwa saham adalah investasi yang bisa memberikan keuntungan cukup besar.
Sayangnya, Ibu Ratna keliru alias salah mengambil keputusan. Mengapa?
Sebab, saham ini umumnya digunakan sebagai investasi jangka panjang. Bukan untuk mencapai tujuan keuangan dalam waktu dekat.
Ini salah satu contoh ketika akan memilih instrumen investasi, maka kenali dan pahami terlebih dulu masing-masing instrumen yang ada.
[Baca Juga: Cara Investasi Ala Ibu Rumah Tangga]
Supaya lebih paham seputar saham, berikut adalah fitur investasi saham yang harus diketahui:
- digunakan untuk kebutuhan investasi jangka panjang, biasanya berkisar 10 tahun
- menanggung semua risiko secara mandiri, karena tidak menawarkan manfaat proteksi
- memberikan bunga cukup tinggi yakni kisaran di atas 20% setiap tahunnya
- bisa dimulai dengan nilai yang kecil, di mana ketentuan Bursa Efek Indonesia adalah minimum pembelian saham sebanyak 100 lembar (sudah turun dari sebelumnya 500 lembar)
Berdasarkan fitur investasi saham tersebut, bisa dikatakan bahwa kelebihan saham terletak pada segi keuntungan.
Bahkan, ada potensi peningkatan keuntungan yang bertambah dengan tingkat pengembalian cukup tinggi yaitu di atas 20% per tahun.
Sejalan dengan keuntungannya, risiko pun cukup tinggi. Bahkan, dana bisa berkurang atau hilang jika gagal berinvestasi.
Supaya terhindar dari risiko kehilangan dana, maka saat membeli saham pilihlah perusahaan atau emiten yang memiliki kinerja bagus sehingga potensi keuntungan lebih tinggi.
Sebisa mungkin, hindari memilih perusahaan atau emiten yang tidak berjalan baik karena risiko kerugian akan semakin besar. So, jika tidak ingin gigit jari saat berinvestasi maka berhati-hati saat memilih emiten.
Perhatikan Hal Ini Saat Memilih Emiten Saham
Seperti telah disampaikan sebelumnya, bahwa perusahaan atau emiten yang dipilih sangat menentukan keberhasilan investasi saham.
Emiten sendiri adalah perusahaan atau pihak (baik swasta atau pemerintahan) yang menawarkan saham secara umum kepada publik atau investor dalam rangka memperoleh modal atau dana tambahan.
Emiten bisa dalam bentuk perseorangan, perusahaan, asosiasi, usaha bersama, maupun kelompok yang terorganisasi.
Saat memilih emiten, Moms harus perhatikan juga bagaimana perusahaan tersebut menjalankan bisnisnya. Lalu, potensi bisnis tersebut bagaimana dan cara mengelola bisnisnya.
Cara mudahnya, saya sering memberikan saran kepada beberapa klien Ibu Rumah Tangga yang baru akan terjun ke dunia saham.
Ketika menyinggung soal emiten, saya menyarankan untuk cari emiten atau perusahaan yang produknya dikenal sehari-hari. Seperti produk rumah tangga atau makanan yang familiar.
[Baca Juga: Begini Cara Investasi Obligasi Untuk Ibu Rumah Tangga]
Selain itu, Moms juga bisa memperhatikan beberapa hal berikut dalam memilih emiten:
- Saat memilih emiten, pilih perusahaan yang memiliki fundamental bagus dan mapan. Hindari memilih perusahaan yang baru berkembang atau mendapat IPO (Initial Public Offering).
- Pilihlah emiten yang sifat usahanya difensif atau tahan terhadap krisis. Jangan memilih produk musiman, melainkan produk yang jasanya akan selalu dibutuhkan masyarakat.
- Perusahaan atau emiten dengan history kinerja yang bagus, bisa menjadi pilihan. Meskipun history bukan jaminan di masa depan, namun dengan mengkaji history tersebut bisa mengantisipasi pergerakan kinerjanya di masa depan.
Itulah beberapa hal yang harus diperhatikan saat akan memilih emiten. Jangan mudah tergiur keuntungan, tapi pahami kondisi di masa depan supaya tidak salah mengambil keputusan.
Investasi Saham? Siapa Takut!
Moms, setelah memahami seputar investasi saham. Jangan lagi berpikir bahwa saham hanya untuk investor profesional saja, karena ternyata Ibu Rumah Tangga pun bisa terjun di dalamnya.
Ingat, investasi saham bukan untuk kaya dengan cepat. Tetapi dibutuhkan waktu, disiplin diri, kesabaran juga komitmen.
Jika perlu, Moms bisa konsultasi dengan saya sebagai Perencana Keuangan Finansialku yang fokus pada keuangan keluarga.
Caranya, Moms bisa konsultasi melalui konsultasi.finansialku.com maupun aplikasi Finansialku yang bisa Moms download di Google Playstore atau Appstore.
Itulah penjelasan mengenai gambaran investasi saham yang sudah dibahas di artikel ini. Semoga informasi yang disampaikan, bisa memberikan manfaat dan tentunya menambah referensi untuk Anda mengenai dunia saham.
Bagikan juga artikel ini kepada rekan atau kerabat terdekat, supaya manfaatnya juga dirasakan oleh banyak orang. Terima kasih.
Sumber Gambar:
- https://bit.ly/3srREU4
- https://bit.ly/3d4z0uS
- https://bit.ly/3d241zG
dilema besar