Ingin rasanya membalas budi dan pengorbanan orang tua yang telah membesarkan kita dengan cara memberangkatkan mereka ke tanah suci.
Jangan lantas putus asa karena penghasilan yang pas-pasan. Simak tips berikut ini.
Impian Bisa Naik Haji
Dalam sebuah rumah yang sangat sederhana, duduk seorang wanita yang telah lanjut usia. Emak, begitu dirinya biasa dipanggil. Berkali-kali dipandanginya gambar Ka’bah dalam sebuah majalah. Didekapnya gambar tersebut, sambil meneteskan air mata.
Sudah lama Emak memimpikan bisa menunaikan ibadah haji, namum belum bisa terwujud karena keterbatasan biaya. Sedikit demi sedikit Emak mengumpulkan uang dari hasil berjualan kue. Namun berkali-kali terpakai untuk keperluan yang lebih medesak.
Melihat kegigihan ibunya dalam mewujudkan impian, Zein yang merupakan penjual lukisan keliling ingin mewujudkan keinginan Emak dalam menunaikan ibadah haji yang merupakan salah satu rukun islam.
Mereka pun sampai nyaris putus asa dan hampir melakukan hal-hal nekat.
Kisah diatas adalah penggalan kisah dalam film Emak Ingin Naik Haji yang ditayangkan pada tahun 2009. Walau sudah berselang beberapa tahun, namun kisah itu tetap memberikan keteladanan dan membuat kita ingin segera pergi ke Mekkah.
Cara Memberangkatkan Orang Tua Ibadah Haji
Tidak semua orang bisa mendapatkan kesempatan untuk menunaikan ibadah haji. Bahkan hingga di usia lanjut masih banyak yang mendambakan bisa pergi ke tanah suci.
Umat Islam diperintahkan untuk mengerjakan ibadah haji terdapat dalam firman Allah pada Surat Ali Imran ayat 97, “Mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu bagi orang yang mampu mengadakan perjalanan ke Baitullah…”
Dalam ayat tersebut, ditegaskan haji adalah ibadah yang hukumnya wajib, tetapi bagi yang mampu. Memang diperlukan kemampuan untuk bisa menjalankan ibadah haji.
Selain dimampukan secara batin, kemampuan fisik juga dibutuhkan untuk menjalankan prosesinya. Diperlukan juga kemampuan ekonomi, mengingat biaya yang tidak sedikit untuk bisa pergi berangkat memenuhi ibadah tersebut.
[Baca Juga: Hitung Biaya Naik Haji dan Rencanakan dengan Aplikasi Finansialku]
Seperti dalam kisah Zein pada film Emak Ingin Naik Haji. Sebagai seorang anak, Zein ingin mewujudkan impian Emak sebagai bentuk baktinya. Selain bisa memberikan pahala, tentu kebahagiaan akan berlipat ganda bisa memberangkatkan orang tua untuk menunaikan ibadah haji.
Mungkin saat ini ada beberapa sobat finansialku yang memiliki cita-cita sama untuk bisa memberangkatkan orang tua untuk naik haji. Namun dengan kondisi penghasilan masih pas-pasan membuat sobat finansialku berpikir tidak bisa mewujudkan cita-cita orang tua untuk naik haji.
Berikut cara yang bisa ditempuh supaya bisa memberangkatkan orang tua naik haji.
Cari Tahu Dana Naik Haji
Biaya untuk menunaikan ibadah haji bukan suatu angka yang kecil. Biaya tersebut untuk biaya tiket pesawat, penginapan, dan biaya hidup selama di tanah suci. Namun belum termasuk uang pegangan jika ada kebutuhan tidak terduga.
Sebelum membuat rencana persiapan dana ibadah haji, kita perlu mengetahui berapa dana yang dibutuhkan, tentunya disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan kita.
[Baca Juga: Tips Memilih dan Rekomendasi Tabungan Haji 2020]
Pada dasarnya ada dua macam paket biaya naik haji, yaitu Ongkos Naik Haji (ONH) Regular dan ONH Plus. Mari kita bahas perbedaan antara keduanya.
Ongkos Naik Haji (ONH) Regular diselenggarakan oleh Kementerian Agama RI, sehingga jika kita ingin mendaftar kita bisa lakukan di kantor Kementerian Agama RI Daerah sesuai domisili Calon Jemaah Haji.
Besar biaya paket untuk ONH Regular berbeda-beda tergantung dari daerah tempat kita mendaftar. Paket yang ditawarkan setidaknya sebesar Rp 35 juta sampai dengan Rp 45 juta (tergantung dari embarkasi yang digunakan).
Akan tetapi biasanya biaya diketahui ketika calon jemaah haji sudah dihubungi untuk melunasi, karena setiap tahun selalu ada perubahan biaya, disesuaikan dengan kebutuhan setiap tahun keberangkatan haji.
Setelah mendaftar, kita akan diberikan nomor antrian, umumnya sekitar 15 – 20 tahun, bahkan bisa lebih. Namun untuk lansia biasanya akan diberikan prioritas percepatan, dengan syarat dan ketentuan yang berlaku.
Fasilitas yang bisa didapatkan dari paket haji regular adalah standar haji regular berupa tiket pesawat pergi dan pulang, bus AC, lama waktu di tanah suci 40 hari, hotel di Mekkah lokasinya sekitar 2 – 4 km dari Masjidil Haram, hotel di Madinah lokasinya 350m – 1 km dari Masjid Nabawi.
Pada paket haji regular, kita akan mendapatkan kamar berlima dan tidak bisa menentukan teman satu kamar karena sudah diatur oleh penyelenggara.
Berbeda dengan ONH Regular, pada ONH Plus diselenggarakan oleh Travel Haji Plus (Swasta) dan Penyelenggara Ibadah Haji Khusus (PIHK).
Masa antrian untuk ONH Plus jauh lebih singkat dari ONH Regular. Dengan paket ONH Plus, calon jemaah haji perlu menunggu selama 5 – 6 tahun. Bahkan kita bisa langsung berangkat jika mengambil paket Haji Plus Non Kuota.
Fasilitas yang bisa didapatkan dari paket ONH Plus adalah standar haji plus/ khusus berupa tiket pesawat pergi dan pulang, bus AC, lama waktu di tanah suci 25 – 30 hari, hotel di Mekkah lokasinya dekat dengan Masjidil Haram, dan hotel di Madinah dekat dari Masjid Nabawi.
Selain itu, kita juga bisa menentukan teman satu kamar, dan suami istri bisa menempati satu kamar berdua dengan tambahan biaya.
Membuat Perencanaan Persiapan Dana Naik Haji
Perencanaan dana ibadah haji dapat kita mulai dengan membuka tabungan haji. Kita bisa membuka tabungan haji di Bank Syariah, namun beberapa bank konvensional juga ada yang menyediakan layanan ini juga.
[Baca Juga: Ketahui Daftar Bank yang Buka Tabungan Ibadah Haji]
Selanjutnya, tinggal kita tetapkan berapa yang ingin kita setorkan ke dalam tabungan. Jangan dulu kecil hati terbayang biaya haji yang tinggi. Walaupun gaji pas-pasan kita bisa tetap kok merencanakan dana haji.
Dalam menyetor biaya untuk BPIH (Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji), disarankan agar tidak lebih 40% dari pendapatan kita. Jadi jika memiliki gaji sebesar Rp 3 juta, maka anggaran untuk menyetor BPIH maksimal adalah sebesar Rp 1,2 juta.
Calon jemaah haji akan mandapatkan nomor urutan keberangkatan melalui Sistem Komputerisasi Haji (Siskohat) setelah dana di rekening mencapai Rp 25 juta.
Jadi, jika nilai BPIH sebesar Rp 36 juta maka kita memiliki dua target. Pertama, mencapai dana Rp 25 juta yaitu untuk mendapatkan nomor urutan keberangkatan. Kedua, mengumpulkan dana hingga pelunasan.
Berikut contoh simulasi perhitungan dana haji:
- Target dana BPIH sebesar Rp 36 juta.
- Gaji Rp 3,5 juta, maka maksimal dana yang bisa disetorkan per bulan adalah 40% x Rp 3,5 juta = Rp 1,4 juta (Misal akhirnya yang kita tabung adalah sebesar Rp 1,2 juta)
- Jangka waktu sampai dengan mendapat nomor antrian Rp 25 juta : Rp 1,2 juta = 20,8 bulan atau dibulatkan menjadi 21 bulan
Sisa yang harus dilunasi adalah sebesar Rp 11 juta (Rp 36 juta – Rp 25 juta)
Jangka waktu hingga pelunasan = Rp 11 juta; Rp 1,2 juta = 9,2 bulan, dibulatkan menjadi 10 bulan
Maka, jangka waktu untuk mengumpulkan dana BPIH adalah 31 bulan.
Untuk lebih lengkapnya, sobat finansialku bisa mendengarkan audiobook Finansialku satu ini yang dibuat khusus untuk sobat finansialku yang rindu menunaikan ibadah haji.
Menabung Dalam Bentuk Emas
Selain menabung dengan membuka rekening di bank, untuk menyiapkan dana haji untuk orang tua bisa juga dilakukan dengan cara menabung dalam bentuk emas.
Terlebih pada saat ini, menabung dalam bentuk emas bukan hanya bisa dilakukan dengan mengumpulkan emas fisik (logam mulia dan perhiasan) seperti yang banyak dilakukan pada jaman orang tua dulu.
Dalam menabung emas yang perlu kita perhatikan adalah waktu yang tepat dalam membeli dan menjual emas. Harga emas memang cenderung tidak fluktuatif pada kondisi normal, namun tetap perlu kita pantau setiap hari untuk menemukan saat yang tepat untuk membeli dan menjual emas.
[Baca Juga: Wujudkan Ibadah Suci Dengan Layanan Arrum Haji Pegadaian]
Menambah Penghasilan Dengan Side Job
Tidak ada salahnya untuk melakukan part time atau side job untuk menambah penghasilan. Cari pekerjaan lepas atau freelance yang sesuai dengan hobi atau bakat kita, sehingga dalam menjalaninnya terasa lebih ringan dan menyenangkan.
Dengan adanya penghasilan tambahan, bisa membantu meringankan beban pengeluaran bulanan kita. Bisa juga penghasilan ini menjadi booster untuk mempercepat mencapai tujuan persiapan dana ibadah haji orang tua.
Semakin banyak sumber penghasilan memang akan lebih baik. Namun perlu diingat, jangan sampai pekerjaan tambahan ini malah mengganggu kesehatan dan pekerjaan utama kita ya.
Tetapkan Niat dan Jangan Putus Asa
Memberangkatkan orang tua pergi beribadah ke tanah suci adalah suatu hal yang mulia. Dengan niat baik untuk membahagiakan orang tua pasti akan jalan untuk mencapai tujuan tersebut. Jangan putus asa, tetap semangat, dan kelola keuangan dengan baik bersama Finansialku.
Download aplikasi Finansialku yang bisa membantu sobat finansialku mengelola keuangan sendiri dan mewujudkan impian-impian seperti pergi ibadah haji.
Gunakan voucher WEBTAHUNAN untuk dapatkan potongan Rp 50 ribu berlangganan aplikasi Finansialku satu tahun!
Jika Artikel ini sangat membantu dalam mempersiapkan tujuan keuanganmu, kamu bisa membagikan artikel ini ke orang-orang di sekitarmu supaya semakin banyak yang bisa merencanakan dana untuk bisa memberangkatkan orang tua naik haji. Semangat!
Sumber:
- Balqis Fallahnda. 18 November 2019. Hukum Mendahulukan Orangtua atau Diri Sendiri dalam Haji. Tirto.id – https://bit.ly/3eWlZp3
Sumber Gambar:
- Cover – https://bit.ly/2V8Zgim
dilema besar