Menteri ESDM Setuju Subsidi Listrik di Tahun 2021 Dikurangi

Menteri ESDM Setuju Subsidi Listrik di Tahun 2021 Dikurangi

Anggaran subsidi dalam rancangan APBN 2021 akan turun disbanding tahun sebelumnya. Simak beritanya dalam artikel berikut.

 

Rubrik Finansialku

 

Penurunan Subsidi Hasil Rapat ESDM Telah Disepakati!

Pemerintah memastikan akan mengurangi subsidi listrik untuk tahun 2021. Rencana tersebut disampaikan Menteri ESDM Arifin Tasrif kepada Komisi VII DPR dalam rapat kerja yang digelar Senin (29/06).

Mengutip dari Kumparan, Arifin menjelaskan, wacana mengurangi bantuan biaya listrik dilakukan salah satunya demi efisiensi PT PLN (Persero), selaku BUMN yang mengelola kelistrikan.

“Dengan penetapan kebijakan subsidi listrik tepat sasaran serta mendukung asumsi makro yang baik dan efisiensi PLN persero, maka besaran subsidi listrik biaya pokok dipastikan terus menurun,” jelas Arifin kepada Komisi VII DPR.

Asal tahu saja, anggaran subsidi yang diusulkan dalam Rancangan APBN 2021 berkisar antara Rp 50,47 triliun sampai Rp 54,55 triliun. Jumlah tersebut turun dibandingkan APBN 2020 senilai Rp 54,79 triliun.

Angka tersebut berdasarkan asumsi nilai tukar dolar berada di kisaran Rp 13.700 hingga Rp 14.900 rupiah, serta ICP sebesar US$ 42-45.

“Walaupun tahun 2021 tidak ada pencabutan subsidi listrik, usulan subsidi pada RAPBN sebesar Rp 50,47-Rp 54,55 triliun dengan asumsi nilai tukar dolar Rp 13,700 sampai 14.900 per dolar dan ICP USD 42-45 per barel,” sambungnya.

[Baca Juga: Istilah Rare Earth Merebut Atensi Publik, Apa Itu Sebenarnya?]

 

Komisi VII DPR dan Kementerian ESDM juga menyetujui subsidi listrik sebesar Rp 50,47 triliun hingga Rp 54,55 triliun di 2021. Lalu, subsidi tetap minyak solar ditetapkan sebesar Rp 500 per liter tahun depan.

“Mudah-mudahan angka ini bisa menjadi acuan dalam nota keuangan 2021,” ujar Menteri ESDM Arifin Tasrif sebagaimana mengutip dari Cnn Indonesia, Senin (29/06).

Bukan hanya itu saja, secara total lifting migas ditargetkan mencapai 1,68-1,72 juta BOEPD per hari, secara rinci untuk target lifting minyak sebesar 690-710 BOPD per hari dan lifting gas sebesar 990-1,01 juta BOEPD.

Kemudian, volume BBM bersubsidi sebanyak 15,79-18,30 juta KL. Rinciannya, untuk subsidi minyak tanah volumenya sebesar 480-500 ribu KL dan subsidi minyak solar sebesar 15,3-15,80 juta KL.

Sementara untuk volume subsidi elpiji 3 kg ditetapkan sebesar 7,5-7,8 juta metrik ton. Lalu subsidi listrik ditetapkan sebesar Rp 50,47-54,55 triliun. Terakhir untuk subsidi BBM jenis solar ditetapkan sebanyak Rp 500 per liter.

Kendati demikian, asumsi ini masih belum final, nantinya hasil kesepakatan antara Kementerian ESDM dengan Komisi VII akan dibahas di Badan Anggaran DPR RI, untuk kemudian disahkan presiden.

 

Bagikan setiap artikel Finansialku kepada rekan atau kenalan yang membutuhkan!

Jika membutuhkan bantuan berupa solusi jitu tentang mengatur keuangan pribadi bisnis atau keluarga, kamu dapat menghubungi Konsultan Perencana Keuangan Finansialku.

Semoga bermanfaat, ya.

 

Sumber Referensi:

  • Herdi Alif Al Hikam. 29 Juni 2020. Tok! DPR Setuju SubsidiBBM Rp 500/Liter Tahun Depan. Detik.com – https://bit.ly/2NJBGS9
  • Admin. 29 Juni 2020. DPR dan Pemerintah Sepakati Asumsi Sektor Energi RAPBN 2021. Cnnindonesia.com – https://bit.ly/3g9utqY
  • Angga Sukmawijaya. 29 Juni 2020. Menteri ESDM Pastikan Kurangi SubsidiListrik di Tahun 2021. Kumparan.com – https://bit.ly/2BPCyC2

 

Sumber Gambar:

  • Listrik – https://bit.ly/2NEKPeQ

 

dilema besar