Sebenarnya apa sih itu workaholic? Bagaimana cara mengenali dan apa saja tanda-tandanya? Ternyata berikut tanda-tanda workaholic.
Temukan semua informasi lengkapnya dalam artikel Finansialku kali ini.
Workaholic
Istilah untuk Orang yang “Gila Kerja” Apakah Anda sudah mengetahui apa itu workaholic? Mungkin dari kebanyakan masyarakat menganggap bahwa sindrom ini adalah sebutan untuk orang yang bekerja keras saja.
Apakah kedua hal ini mempunyai hal yang sama? Simak penjelasan berikut. Pengertian workaholic menurut para ahli merupakan suatu kondisi seseorang yang sangat mementingkan pekerjaan secara berlebihan.
Secara umum pengertian workaholic merupakan sebutan untuk seseorang yang memiliki workaholism. Dengan kata lain, kecanduan untuk bekerja terus menerus atau biasa disebut “gila bekerja”.
[Baca juga: Cara Menemukan Pekerjaan Yang Sesuai Dengan Passion]
Perasaan akan candu dalam bekerja ini tentu dapat berdampak buruk bagi kesehatan fisik dan mental. Dikarenakan dapat menyebabkan rasa cemas berlebihan, depresi, penyalahgunaan obat, bahkan dapat meningkatkan risiko penyakit jantung.
Workaholic dalam pandangan islam tentunya tidak menganjurkan umatnya untuk gila dalam bekerja. Apalagi sampai melalaikan tujuan hidupnya sebagai seorang hamba Allah yang akan kembali padanya pada waktu yang telah ditentukan.
Mengenal Lebih Dalam Tentang Sindrom Workaholic
Dalam persaingan dunia kerja yang semakin lama semakin ketat, memaksa para pekerja untuk selalu meningkatkan produktivitas. Semua orang harus bisa bertahan dalam kondisi ini demi mendapat penghasilan untuk menghidupi keluarga.
Namun, masih banyak pula, para pekerja yang menyisihkan waktu untuk menikmati kehidupan di luar pekerjaannya. Tetapi mereka tetap bekerja dengan baik dan giat, hal ini menjadi salah satu perbedaan workaholic dengan pekerja keras.
Berikut akan dijelaskan apa saja penyebab workaholic.
Namun sebelum lanjut yuk klik dulu tobol berikut untuk mendengarkan audiobook yang bermanfaat bagi Sobat Finansialku semua.
#1 Penyebab Orang Wokaholic, Ia Berkarakter Perfeksionis
Kebanyakan ciri-ciri workaholic yaitu karena karakternya yang perfeksionis. Karena mereka sudah terobsesi dengan kesempurnaan. Di mana obsesi ini telah mencapai level yang ekstrem atau berlebihan.
Karena terobsesi dengan kesempurnaan dan obsesi itu mendorong mereka untuk mengerjakan tugasnya secara hati-hati. Setiap detail dalam pekerjaannya, ia kerjakan dengan seksama.
Hal ini yang membuat mereka membutuhkan waktu yang panjang untuk menyelesaikan pekerjaan itu. Pada dasarnya, penderita workaholism senantiasa memiliki perasaan cemas, jika tugasnya tidak ia kerjakan dengan sempurna.
[Baca juga: Cara Mengatur Keuangan Untuk Para Workaholic]
Karena perasaan cemas dan takut itulah, waktu kerja mereka menjadi tidak ter-manage secara sehat. Kecemasan dan ketakutan itu akan mengontrol diri untuk bekerja lebih keras dalam waktu yang lama.
Hal ini menyebabkan, penderita workaholic ini sering menjumpai dirinya tidak bahagia dengan pekerjaannya. Bekerja dengan keras yang dilakukan bukan lantaran karena mencintai pekerjaan mereka.
Melainkan kecemasan dan ketakutan itulah yang berputar dipikiran mereka.
#2 Mempunyai Target yang Dikejar
Kebanyakan penyebab workaholic yaitu karena adanya target yang sedang dikejar. Karena rencana yang dirasa luar biasa pastinya akan memancing semangat dalam bekerja.
Hal ini dapat menyebabkan seseorang menjadi mempunyai sindrom ini.
#3 Sebagai Pelampiasan Melepas Penat
Selain karena adanya target tertentu yang ingin dicapai, seseorang dengan sindrom ini dikarenakan keinginannya untuk mencari kesibukan agar bangkit dari rasa kesedihannya.
Rasa sedih karena patah hati ataupun sedang dirundung duka. Hal inilah yang membuat rasa untuk bekerja keras timbul pada diri penderita sindrom ini.
#4 Menemukan Passion
Hal lain yang dapat menyebabkan sindrom ini yaitu, orang yang baru menemukan passion di dalam pekerjaannya. Hal ini tidak dapat dipungkiri, bahwa semakin lama dalam mengerjakan sesuatu dan menguasainya.
Rasa suka pada hal tersebut bisa saja muncul ke dalam diri. Rasa suka dan cinta dengan suatu pekerjaan maka tanpa disadari penderita akan semakin rajin dalam bekerja bahkan hingga lupa waktu.
#5 Ingin Mengembangkan Diri dan Menguasai Bidangnya
Contoh workaholic yaitu berusaha untuk mengembangkan dirinya dalam menguasai bidangnya. Hal ini dikarenakan keinginan pribadi untuk meningkatkan kualitas diri. Sebenarnya hal ini merupakan sesuatu yang bagus.
Dengan skill yang meningkat maka taraf hidup juga akan meningkat. Namun, dengan adanya rasa ambisi yang kuat hal ini menjadikan sering lupa waktu dalam bekerja.
Baca Juga: 6 Cara Praktis Meningkatkan Motivasi Kerja Karyawan, Tanpa Merusak Keuangan Perusahaan
#6 Lemahnya Kemandirian Emosional
Faktor lain penyebab workaholic yaitu ketergantungan yang berlebihan pada penilaian orang. Karena, seseorang yang tidak memiliki kemandirian emosional ia akan selalu menggantungkan tindakan dan perasaannya kepada orang lain.
Oleh karena itu, orang yang tidak mempunyai kemandirian emosional sering kali memiliki kecemasan dan ketakutan terhadap perilakunya sendiri. Seringkali, orang yang tidak memiliki kemandirian emosional akan menuruti apapun kemauan orang lain demi mendapatkan pengakuan.
Hal ini menyebabkan ketakutan jika menolak mengerjakan tugas yang dilimpahkan kepadanya.
#7 Menjadikan Pekerjaan Sebagai Prioritas Utama
Salah satu tanda yang paling jelas menunjukan sindrom ini yaitu selalu mengutamakan pekerjaan. Seorang dengan sindrom ini akan selalu bekerja tanpa mengenal waktu dan tempat.
Dimanapun dan kapanpun, mereka akan meluangkan waktu untuk bekerja. Bahkan bekerja dalam akhir pekan pun akan mereka sanggupi. Hal ini disebabkan karena kebutuhan dan dorongan dari dalam diri untuk selalu bekerja
#8 Kesulitan Fokus untuk Mengerjakan Pekerjaan Lain
Penyebab yang terakhir dari sindrom ini yaitu, adanya kesulitan fokus untuk mengerjakan hal lain yang dirasa belum selesai. Fokus dari sindrom ini sangat mudah untuk teralihkan.
Dengan cara bekerja berpindah dari pekerjaan satu ke yang lain sebelum menyelesaikannya. Hal ini menyebabkan mereka membutuhkan waktu yang lama untuk mengerjakan secara bersamaan.
Apakah Anda Seorang Workaholic? Yuk Atur Jadwal Secara Balance
Itulah beberapa penyebab seseorang bisa saja berubah menjadi workaholic. Apakah anda masih ingin bekerja terus menerus tanpa mengenal waktu?
Segeralah mengatur prioritas di dalam hidup agar dapat terciptanya work-life balance yang baik sebelum terlambat. Pastikan pula Anda bisa melakukan banyak tugas secara maksimal dengan tidak melupakan istirahat dan me time.
Jika Anda memiliki masalah dalam mengatur keuangan, Anda bisa berkonsultasi juga dengan Perencana Keuangan Finansialku yang telah memiliki sertifikat. Namun, sebelumnya lakukan dahulu cek kesehatan keuangan supaya konsultasi Anda bisa selesai tepat sasaran, ya. Tenang! Cek kesehatan keuangan bisa Anda lakukan melalui aplikasi Finansialku juga, kok.
Anda dapat mengunduh Aplikasi Finansialku di Apps Store atau Play Store dan manfaatkan potongan harga Rp 50 ribu dengan kode promo: WEBTAHUNAN untuk biaya member PREMIUM yang lebih ekonomis selama satu tahun.
Keseimbangan merupakan kunci utama seorang workaholic. Karenanya, ayo bagikan informasi di atas pada sesama workaholic di lingkungan kerja Anda, terima kasih.
Editor: Rincani Sinaga
Sumber Referensi:
- Humaira Aliya. 20 Mei 2021. Apa Itu Workaholic dan Apa Saja Sih Tanda-Tanda yang Perlu Diwaspadai?. Glints.com – https://bit.ly/2SJ0Ne3
- Admin. 28 agustus 2017. Inilah Tandanya, Apakah Kamu Itu Workaholic atau Pekerja Keras?. Kompas.com – https://bit.ly/3xjd4VF
Sumber Gambar:
- Cover – https://bit.ly/3hjLOB3
dilema besar