Apakah kamu ingin berinvestasi reksa dana saham? Sebelum terjun, yuk, ketahui dulu mengenai investasi ini secara mendalam.
Peluang Investasi Reksa Dana Saham di Masa Pandemi
Ada kabar baik dari kondisi ekonomi di Tanah Air. Indonesia telah berhasil keluar dari resesi ekonomi. Pertumbuhan ekonomi Indonesia tercatat positif 7,07% year on year (YoY) pada kuartal kedua di tahun 2021 ini.
Hal tersebut tentunya memberikan pencerahan bagi investor untuk berinvestasi, khususnya untuk investor jangka panjang atau investor yang memiliki profil risiko agresif.
Investor jangka panjang atau agresif biasanya memilih jenis investasi yang bergerak fluktuatif, misalnya reksa dana saham.
Sebagian besar alokasi dana investasi ini ada pada saham atau efek ekuitas. Dengan begitu, pertumbuhan ekonomi tersebut menjadi salah satu katalis positif bagi jenis investasi ini.
Selain pertumbuhan ekonomi yang positif, program vaksinasi COVID-19 yang dipercepat secara terus menerus juga menjadikan investasi ini memiliki peluang yang besar.
Apa itu Reksa Dana Saham?
Reksa dana adalah wadah kumpulan dana investor yang dikelola oleh Manajer Investasi ke berbagai instrumen investasi seperti pasar uang, obligasi, ataupun saham.
Manajer Investasi ini tentunya sudah mendapatkan izin resmi dan diawasi oleh OJK (Otoritas Jasa Keuangan) ya. Sedangkan reksa dana saham merupakan salah satu jenis reksa dana.
Reksa dana saham itu sendiri merupakan reksa dana yang sebagian besar alokasinya ditempatkan di saham atau efek ekuitas.
Manajer Investasi mengelola portofolionya dengan membeli dan menjual saham. Jadi, keuntungan atau kerugiannya didapatkan dari kenaikan atau penurunan harga sahamnya.
Standar alokasi investasi ini, minimal 80% dari dana kelolaan ditempatkan di saham dan sisanya di pasar uang.
Kamu bisa melihat sebagian besar dana kelolaan reksa dananya dialokasikan ke saham apa pada Fund Fact Sheet (FFS) yang di-publish setiap bulan.
[Baca Juga: Prospektus dan Fund Fact Sheet: Baca Sebelum Investasi Reksa Dana]
Tujuan sebagian dari alokasi portofolio ditempatkan di pasar uang adalah agar ketika kamu ingin mencairkan unit reksa dana, maka dapat dilayani dengan cepat tanpa harus menjual saham.
Jika saham pada reksa dana tersebut dijual secara mendadak maka dapat menurunkan nilai portofolio. Apalagi harga saham di pasar sangat fluktuatif dan tidak selalu baik.
Namun, tidak semua saham dapat dibeli oleh Manajer Investasi, ya. OJK sudah mengatur perilaku investasi reksa dana saham.
Manajer Investasi hanya diperbolehkan membeli saham dari perusahaan yang tercatat Berbadan Hukum Indonesia di bursa efek Indonesia ataupun bursa efek luar negeri.
Hal ini berarti tidak sembarangan perusahaan bisa dibeli sahamnya oleh reksa dana. Tujuannya adalah untuk melindungi investor.
Total maksimum dalam satu saham juga dibatasi, yakni maksimal 10% dari nilai aset reksa dana, dan tidak menguasai lebih dari 5% modal perusahaan dari saham terkait.
Investasi ini merupakan jenis reksa dana yang potensi imbal hasilnya lebih tinggi dibandingkan jenis reksa dana lainnya (reksa dana pasar uang dan reksa dana pendapatan tetap).
Namun, perlu diperhatikan juga bahwa risikonya juga lebih tinggi, ya. Jadi, high risk high return. Semakin tinggi potensi imbal hasilnya, semakin tinggi juga risikonya.
Oleh karena itu, reksa dana saham lebih cocok untuk investor yang profil risikonya agresif atau risk taker. Selain itu, investasi ini bisa digunakan untuk membantu memenuhi tujuan keuangan jangka panjang (>5 tahun).
Reksa dana saham pada jangka waktu yang panjang berpotensi memberikan imbal hasil yang lebih tinggi dan optimal.
Beberapa contoh produknya adalah Sucorinvest Equity Fund, BNP Paribas Pesona, Pinnacle Strategic Equity Fund, Batavia Dana Saham, Sucorinvest Maxi Fund, dan lainnya.
Kelebihan Reksa Dana Saham
Setiap instrumen investasi tentunya memiliki kelebihan dan kekurangan, termasuk reksa dana saham. Berikut beberapa kelebihannya yang perlu kamu ketahui.
Modal Investasi yang Terjangkau
Masih ada orang yang beranggapan bahwa investasi jenis ini membutuhkan modal yang besar. Padahal, sekarang modal investasi reksa dana saham sudah sangat terjangkau. Kamu bisa mulai investasi reksa dana dari Rp 10 ribu saja.
Imbal Hasil Relatif Tinggi
Potensi imbal hasil dari investasi ini juga relatif tinggi. Imbal hasil dalam jangka panjang pada reksa dana saham biasanya lebih unggul dari reksa dana jenis lainnya seperti reksa dana pasar uang ataupun reksa dana pendapatan tetap.
Untuk mendapat hasil yang maksimal, kamu bisa ikuti cara memilih reksa dana saham dalam video berikut ini.
Mudah Dikelola dan Aman
Investasi reksa dana mudah dikelola karena dibantu oleh pihak profesional yaitu Manajer Investasi (MI). Selain itu, Manajer Investasi juga membantu kamu untuk memilih dan menganalisis pasar saham untuk reksa dana.
Jadi, walaupun kamu tidak terlalu mengerti tentang investasi, kamu tidak perlu kuatir karena dana kamu dikelola oleh pihak profesional di bidangnya.
Selain mudah dikelola, investasi reksa dana juga relatif aman. Mengapa demikian? Karena ketika kamu investasi reksa dana, maka dana investasi tersebut disimpan di bank kustodian.
Bank kustodian inilah yang akan menjaga uang hasil investasi kamu dengan aman. Dengan begitu, hasil investasi reksa dana tersebut tidak diambil oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.
[Baca Juga: Bagaimana Jika Bank Kustodian Reksa Dana Bangkrut?]
Transparan
Kamu akan memperoleh berbagai informasi seputar perkembangan investasimu. Kamu bisa mengaksesnya dengan mudah dan transparan secara online melalui situs pasar saham atau situs lain yang berhubungan dengan jenis investasi ini.
Jika tidak, kamu juga bisa minta Manajer Investasi untuk memberikan sejumlah informasi kepada kamu. Nanti, MI akan memberikan informasi tersebut baik dalam bentuk surat kabar ataupun laporan keuangan tahunan.
Tersedia di Banyak Tempat
Sekarang sudah ada banyak tempat yang menjual reksa dana. Bisa melalui bank, perusahaan sekuritas, fintech, dan lain sebagainya. Beberapa contohnya adalah di Bareksa, Tanamduit, Bibit, Bank DBS, IPOT Fund, dan lain sebagainya.
Kekurangan Reksa Dana Saham
Dari berbagai kelebihan yang dimiliki, juga ada kekurangan dari reksa dana saham. Berikut beberapa kekurangannya.
NAB (Nilai Aktiva Bersih) Mudah Mengalami Penurunan
Apa itu NAB? NAB merupakan nilai yang menggambarkan total kekayaan bersih dari investasi reksa dana setiap harinya.
Nilai NAB didapat dari penjumlahan jenis investasi saham, dividen saham, dan kupon obligasi, yang dikurangi dengan biaya operasional dari investasi reksa dana yang kamu lakukan.
Namun, nilai ini sangat mudah mengalami penurunan. Beberapa faktor yang menyebabkan penurunan NAB adalah kinerja pasar saham yang memburuk, situasi politik dan ekonomi suatu negara, dan lain sebagainya.
Nilai Pasarnya Mudah Mengalami Penurunan
Nilai pasar dari jenis investasi reksa dana saham juga sangat mudah turun. Faktor yang menyebabkan nilai pasar turun sama dengan penyebab turunnya NAB. Namun, faktor lainnya adalah memburuknya kinerja pasar investasi reksa dana.
[Baca Juga: Pengertian Nilai Aktiva Bersih (NAB) & Cara Menghitungnya]
Risiko Likuiditas
Menurut Wikipedia, likuiditas merupakan kewajiban perusahaan untuk membayar kewajiban atau utangnya. Kewajiban yang dimaksud dibayarkan kepada para investor.
Namun, likuiditas sering memberikan risiko bagi investasi reksa dana juga. Beberapa penyebabnya adalah karena situasi politik dan ekonomi negara, kebangkrutan perusahaan, dan penyebab lainnya.
Mulai Berinvestasi Reksa Dana Saham
Reksa dana saham memiliki peluang yang besar ditengah pemulihan ekonomi dan percepatan vaksinasi COVID-19. Reksa dana ini dapat menjadi salah satu alternatif instrumen investasi untuk membantu mencapai tujuan keuangan kamu.
Investasi ini cocok untuk kamu yang memiliki tujuan keuangan jangka panjang ataupun yang memiliki profil risiko agresif. Potensi imbal hasil investasi ini memang menggiurkan.
Namun, risikonya juga relatif tinggi, ya. Oleh karena itu, berinvestasilah sesuai dengan kebutuhan kamu dan jangan lupa memperhatikan risiko juga, ya.
Supaya kamu lebih memahami mengenai dunia reksa dana, kamu bisa join di Komunitas Belajar Reksa Dana Finansialku. Di sana kamu bisa mengikuti webinar yang diadakan setiap bulan.
Kamu juga bisa bertanya dan diskusi dengan anggota komunitas lainnya, lho. Yuk, join sekarang dengan klik gambar di bawah ini.
Jadi, apakah kamu mau berinvestasi di reksa dana saham? Silahkan berikan komentar dan pendapat kamu di kolom yang telah tersedia.
Kamu juga dapat membagikan artikel ini kepada teman-teman kamu yang ingin belajar reksa dana. Semoga artikel ini bermanfaat. Terima kasih.
Editor: Ratna Sri H.
Sumber Referensi:
- Admin. 16 Agustus 2021. Mau Investasi Reksadana Saham? Perhatikan 3 Hal Ini. Money.kompas.com – https://bit.ly/3gYR1NS
- Admin. 19 Juli 2021. Apa Itu Reksadana Saham? Berikut Pengertian Lengkapnya. Blog.investree.id – https://bit.ly/3zOXYbJ
- Andhika. 29 April 2021. Mau Investasi Reksadana Saham? Pelajari Selengkapnya Yuk! Ajaib.co.id – https://bit.ly/3jKP5KG
dilema besar