Mengenal Perbedaan Mindset Fear vs. Greed Dalam Investasi

Mengenal Perbedaan Mindset Fear vs. Greed Dalam Investasi

Apa perbedaan mindset fear dan greed dalam investasi? Apa saja solusi untuk menghadapi pola pikir semacam itu?

Simak pembahasan lengkapnya dalam artikel panduan belajar Finansialku kali ini. Selamat membaca.

 

Sifat Emosional Manusia

Sesuai dengan sifat otak emosional manusia yang bertindak atas dasar 2 hal, yaitu mencari kesenangan dan menghindari penderitaan. Dua emosi utama yang menjadi pemicu tindakan investor adalah rasa takut dan rasa serakah.

Rasa takut dan serakah, atau pada umumnya dikenal dengan sebutan fear and greed, sering memainkan emosi investor, yang membuat investor tidak dapat berpikir jernih.

Sehingga investor tidak mengambil keputusan yang tepat dan akhirnya menggagalkan rencana investasinya sendiri.

 

Mindset Greed: Rasa Serakah Mengejar Keuntungan dan Melupakan Risiko

Greed atau rasa serakah, didasarkan pada sifat otak emosional manusia yang cenderung mencari kesenangan, atau dalam hal investasi, adalah keuntungan. Pada dasarnya memang, keinginan manusia tak pernah terpuaskan, demikian juga dengan investor.

Investor sangat mudah tergoda oleh perasaan serakah, tidak puas dengan keuntungan yang dicapai. Seringkali mindset yang salah dalam berinvestasi bisa berakhir gagalnya investasi yang dijalankan.

Mindset yang salah disini salah satunya adalah ingin cepat kaya (serakah).

Dengan mindset berinvestasi yang salah, yaitu mengejar keuntungan sebanyak-banyaknya, maka seorang investor akan sulit merasa puas atas keuntungan yang diraih, dan menginginkan lebih, hingga melupakan risiko dari sebuah saham yang dipegangnya.

Saat melihat grafik harga yang terus menanjak, investor menjadi terlena dan yakin bahwa saham tersebut sangat berpotensi, sehingga bukan mustahil akan menambah porsi kepemilikan di harga yang sudah tinggi.

Dopamin dalam otak emosional-lah yang menjadi salah satu pemicu hal ini. Dalam keadaan ini, otak sudah tidak lagi berpikir rasional dalam membedakan profit yang belum terealisasi dan profit betulan. Penjelasan profit taking yang baik telah kami bahas dalam artikel Waktu yang Tepat untuk Take Profit

Jika dalam menyikapi hal ini, investor tidak dibarengi dengan pengetahuan akan risikonya, maka seringkali posisi profit bisa seketika berubah menjadi rugi.

 

Solusi atas Mindset Serakah: Don’t be Greedy

Semua orang pasti setuju bahwa serakah itu tidak baik. Karena itulah maka investor dan trader perlu merencanakan target profit, yaitu untuk mencegah Anda untuk menjadi terlalu bernafsu pada keuntungan yang besar dengan mengabaikan risiko yang ada.

Ketika harga sudah menyentuh target profit, segeralah realisasikan keuntungan Anda, meskipun harga ternyata masih melanjutkan pergerakannya. Anda masih memiliki banyak waktu untuk mencari peluang lain.

Demikian pula ketika pasar menghajar level stop loss, janganlah terpengaruh untuk membatalkan stop loss. Ingatlah bahwa stop loss itu pada dasarnya adalah penyelamat dari potensi kerugian yang semakin besar.

 

Mindset Fear: Rasa Takut Membuat Tidak Objektif

Fear atau rasa takut, didasarkan pada sifat otak emosional manusia yang cenderung menghindari penderitaan, atau dalam hal investasi, adalah kerugian. Rasa takut adalah hal yang manusiawi, rasa takut dalam porsi yang wajar dapat melindungi kita dari bahaya.

Namun rasa takut yang berlebihan dapat menggagalkan rencana investasi Anda. Rasa takut ini biasanya timbul dari pengalaman, terutama yang tidak menyenangkan.

Sama seperti anak kecil yang pernah digigit anjing, akan takut terhadap anjing.

Trader yang pernah mengalami kerugian yang cukup memberi dampak signifikan pada psikologisnya, juga akan mengalami trauma yang membuatnya takut memegang saham dalam waktu lama.

Hal ini dapat membuat trader tersebut akan langsung menjual sahamnya ketika dalam posisi untung, walaupun sedikit, meskipun rencana investasinya adalah untuk dalam waktu yang lama dengan target keuntungan yang besar.

Rasa takut sering menjadi sebuah peringatan untuk menghindari ancaman. Hal itu membuat investor menghindari informasi yang dianggapnya ancaman/bertentangan dengan pendapatnya.

Sering kali kepanikan akibat rasa takut justru tidak membantu ketika rugi saat berinvestasi.

Investor cenderung menyingkirkan informasi yang tidak mendukung pendapatnya, dan akhirnya menjadi tidak objektif dalam menilai.

Investor pun, dengan otak emosionalnya, cenderung menghindari penderitaan kerugian.

Dalam transaksi yang berstatus rugi, investor yang takut hanya akan berfokus pada informasi yang membenarkan pendapatnya dan mengabaikan faktor yang bertentangan dengan pendapatnya.

Hal ini berkebalikan dengan saat pada posisi untung, dimana sahamnya akan cepat dijual karena takut keuntungannya hilang walaupun pasar masih memberi peluang keuntungan lebih.

 

Solusi atas Mindset Takut: Cut Your Losses, Let Your Profit Runs

Biasakanlah untuk cut loss bila memang sudah di level stop loss, namun biarkanlah profit berjalan ketika memang pasar memberikan peluang lebih. Jangan lakukan sebaliknya, ini sangat penting karena banyak sekali investor yang justru melakukan sebaliknya.

Dalam menghadapi rasa takut dan cemas ketika nyangkut di saham, jangan segan untuk melakukan cut loss, sebaliknya biasakanlah diri Anda untuk tidak takut untuk hold saham yang sedang ada dalam posisi profit.

Bagaimana mengatasi kebiasaan taking profit yang terlalu cepat?

Supaya bisa let profit run, maka Anda harus yakin ketika membeli sebuah saham, dan Anda mempunyai perhitungan dan target harga yang jelas dan masuk akal sesuai dengan jangka waktu investasi Anda.

Ketika Anda memahami betul-betul saham yang Anda punyai, maka Anda tidak akan mudah diombang-ambing oleh perasaan takut.

 

Jika Sobat Finansialku belum membaca panduan belajar investasi saham chapter 2, berikut list-nya:

  • Mindset Pemenang vs. Pecundang.

 

Selanjutnya, Sobat Finansialku dapat mempelajari dan membaca panduan belajar investasi saham chapter 3: Pengertian Diversifikasi Portofolio Saham Beserta Cara Menerapkannya

 

Jika Sobat Finansialku membutuhkan informasi lanjut terkait mindset seperti apa yang diperlukan dalam investasi saham atau membutuhkan konsultasi dengan ahlinya secara langsung, Anda dapat berkonsultasi dengan Financial Planner Finansialku.

 

Download juga aplikasi Finansialku yang punya banyak tools penting yang bisa bantu kamu wujudkan tujuan keuangan Anda.

Dapatkan aplikasinya di Google Play Store maupun Apple Apps Store sekarang dan dapatkan keuntungan diskon Rp 50 ribu untuk berlangganan fitur premium satu tahun dengan kode voucher WEBTAHUNAN.

 

Sebagai tambahan referensi, Sobat Finansialku bisa menyaksikan video berikut ini agar Sobat Finansialku tahu bagaimana menyikapi kerugian investasi.

 

Editor: Maria Christianti

Sumber Gambar:

  • Cover – https://bit.ly/2UqQxbh

dilema besar