Sudahkah Anda mengukur keuntungan perusahaan atau bisnis saat ini? Dengan Net Profit Margin (NPM), Anda bisa mengetahui jawabannya.
Yuk, cari tahu lebih lanjut tentang NPM dan cara perhitungannya di artikel Finansialku kali ini. Selamat membaca.
Net Profit Margin (NPM)
Sobat Finansialku, pernah dengar yang namanya Net Profit Margin (NPM)? Istilah ini pasti familiar dalam aktivitas akuntansi perusahaan atau di bidang bisnis. Sebab, NPM menjadi salah satu bagian dari analisis risiko keuangan.
Penting bagi Anda melakukan analisis rasio keuangan perusahaan atau bisnis yang tengah dijalani. Tujuannya sangat jelas supaya bisa mengetahui kemampuan perusahaan untuk mendapatkan profit dari pendapatan (earning).
Hal ini terkait dengan penjualan, aset, dan ekuitas berdasarkan pengukuran tertentu.
Seperti dilansir dari laman harmony.co.id:
Rasio keuangan atau rasio profitabilitas seperti net profit margin dan gross profit margin bisa dipakai untuk memperlihatkan besarnya keuntungan perusahaan.
[Baca Juga: Definisi Capital Adequacy Ratio atau CAR Adalah]
Mengingat pengaruhnya pada keuntungan perusahaan, maka NPM ini juga akan mempengaruhi catatan laporan keuangan perusahaan, sama dengan Gross Profit Margin (GPM).
Jadi, sangat penting bukan untuk memahami tentang NPM ini? Yuk, kita gali informasi lebih mendalam. Simak baik-baik ya.
Net Profit Margin (NPM) Adalah
Sobat Finansialku, Net Profit Margin (NPM) atau margin laba bersih bisa dikatakan sebagai indikator yang mampu meneropong seberapa besar keuntungan perusahaan dari pendapatan setelah dikurangi berbagai biaya.
Seperti biaya pokok penjualan, biaya operasional, bunga, pajak dan sebagainya.
Mengenai NPM sendiri, para ahli seperti Bastian, Suhardjono dan Rinati, mengungkapkan rasio ini adalah perbandingan laba bersih dan penjualan.
Semakin besar, maka kinerja perusahaan akan semakin produktif, sehingga akan meningkatkan kepercayaan investor untuk menanamkan modalnya pada perusahaan tersebut.
Oleh karena alasan tersebut, penting bagi sebuah perusahaan untuk memiliki laporan keuangan yang jelas. Sebab hal ini dapat menarik investor. Seperti apakah hubungan kedua hal tersebut? Mari pelajari melalui audiobook Finansialku di bawah ini.
Rasio ini menunjukan besarnya presentase laba bersih yang diperoleh dari setiap penjualan. Semakin besar rasio ini, maka bisa dianggap semakin baik kemampuan perusahaan untuk mendapatkan laba yang tinggi.
Definisi lain menurut Syamsuddin, NPM merupakan rasio antara laba bersih (net profit) yaitu penjualan dikurangi dengan seluruh expenses termasuk pajak dibandingkan dengan penjualan.
[Baca Juga: Pengertian Laporan Keuangan Perusahaan Beserta Contohnya]
Sehingga dari beberapa definisi para ahli, dapat diketahui bahwa rasio ini merupakan rasio profitabilitas yang digunakan untuk mengukur persentase keuntungan bersih pada suatu perusahaan terhadap penjualan bersihnya.
Rasio ini menunjukan proporsi penjualan yang tersisa setelah dikurangi semua biaya terkait proses penjualan.
NPM bisa digunakan untuk mengukur seberapa efektif perusahaan beroperasi.
Sumber lain accurate.id memberikan contoh, jika sebuah perusahaan memiliki margin laba bersih 20%, misalnya, itu berarti perusahaan tersebut menyimpan 2.000 untuk setiap 10.000 pendapatan penjualan.
Artinya NPM ini bisa memberikan analisis gambaran stabilitas keuangan perusahaan. Dimana perusahaan yang menghasilkan keuntungan lebih besar per nilai dari penjualan berarti lebih efisien.
Jika perusahaan Anda memiliki analisis keuangan seperti itu maka Anda bisa sedikit menghela nafas.
Sebab, efisiensi membuat perusahaan lebih mungkin bertahan ketika lini produk tidak memenuhi harapan, atau ketika periode kontraksi ekonomi menghantam perekonomian yang lebih luas.
Menafsirkan Net Profit Margin (NPM) pada Bisnis
NPM biasanya dinyatakan dengan persentase (%). Nah, persentase ini adalah persentase pendapatan Anda sebagai laba yang disimpan perusahaan.
Namun disamping itu, rasio ini juga sebenarnya menunjukkan jumlah pendapatan yang hilang melalui biaya dan pengeluaran yang terkait dengan bisnis Anda.
Ini dapat membantu analis untuk mengetahui apakah sebuah bisnis harus fokus pada pengurangan pengeluaran.
Misalnya, meningkatkan biaya untuk menghasilkan produk yang lebih berkualitas dapat menarik cukup banyak pelanggan untuk meningkatkan penjualan bersih.
Tapi yang harus diperhatikan, peningkatan biaya juga dapat menurunkan penjualan bersih jika terlalu banyak biaya yang dibebankan kepada pelanggan dengan kata lain harga jual lebih tinggi.
[Baca Juga: Omzet Besar, Tapi Gak Nambah Untung? Cek dulu Laporan Keuangannya]
Jika pelanggan memutuskan bahwa kenaikan harga tidak sebanding dengan kualitas produk yang lebih tinggi, maka pendapatan pun akan turun.
Batasan Net Profit Margin (NPM)
Sobat Finansialku, perlu Anda ketahui juga mengenai batasan NPM karena jika operasional bisnis dibiayai dari utang (meminjam uang), maka dapat mengurangi NPM.
Anda akan melihat peningkatan biaya bunga, yang dapat mengarahkan NPM Anda ke tingkat yang tidak diinginkan.
Namun, bukan berarti pembiayaan utang adalah langkah yang salah. Hanya saja dalam menentukan kualitas NPM dalam konteks seperti ini diperlukan analisis lebih dalam.
Mengenai utang yang diperoleh, bagaimana penggunaannya, dan apakah rasio utang terhadap aset sehat.
NPM ini dapat digunakan untuk membandingkan kinerja secara efektif selama periode yang berbeda. Tapi hanya mengungkapkan hasil yang dapat diandalkan jika tidak ada perubahan lain dalam pengeluaran Anda.
Menghitung Net Profit Margin (NPM)
Sobat Finansialku, setelah Anda mengetahui gambaran tentang Net Profit Margin (NPM), yuk mulai lakukan perhitungan NPM tersebut. Caranya? Simak pembahasan berikut ini.
Rumus Menghitung Net Profit Margin (NPM)
Secara sederhana rasio ini dapat dihitung dengan membandingkan laba bersih setelah pajak dengan pendapatan penjualan bersih. Supaya lebih mudah, berikut rumus perhitungannya:
Laba bersih dihitung dengan mengurangkan semua biaya perusahaan dari total pendapatannya.
Hasil perhitungan margin laba adalah persentase–misalnya, margin laba 10% berarti untuk setiap 1000 rupiah pendapatan perusahaan menghasilkan laba bersih 100 rupiah. Pendapatan mewakili total penjualan perusahaan dalam satu periode.
Contoh Kasus
Supaya memudahkan Anda dalam mengaplikasikan perhitungan Net Profit Margin (NPM), berikut contoh kasus yang bisa Anda pelajari:
PT Ekadharma International (EKAD) per 30 September 2020:
- Pendapatan: 744.468.266
- Laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik induk: 290.270.713
Untuk menghitung NPM tersebut, data laba bersih perlu disetahunkan (annualized). Karena laba bersih tersebut adalah kuartal 3 maka perlu dikali 4/3.
Bagaimana mengukur NPM tersebut tinggi atau rendah?
Hasil perhitungan NPM setidaknya perlu dibandingkan dengan NPM perusahaan sejenis. Dalam hal ini EKAD adalah perusahaan yang dikategorikan sebagai perusahaan kimia di Bursa Efek Indonesia.
Berikut ini data NPM perusahaan sektor kimia seperti yang dirangkum oleh Laporan Statistik Bursa Efek Indonesia November 2020:
Berdasarkan tabel tersebut, bisa dilihat bahwa NPM EKAD adalah tertinggi di antara perusahaan kimia yang lain. Sementara ada pula perusahaan yang NPM-nya minus karena mengalami rugi pada saat perhitungan.
Sehingga bisa disimpulkan bahwa kemampuan EKAD dalam menghasilkan laba dari pendapatan yang diperoleh serta biaya yang dikeluarkan lebih baik daripada perusahaan sejenis.
Artinya, setelah memperoleh pendapatan Rp 500 miliar, EKAD masih mampu menghasilkan laba Rp 72 miliar atau sekitar 19,2% setelah dikurangi berbagai biaya.
Analisis Net Profit Margin (NPM) Perusahaan
Sobat Finansialku, dengan mengetahui cara menghitung rasio bermanfaat untuk mengukur keberhasilan keseluruhan bisnis suatu perusahaan.
NPM yang tinggi menunjukan bahwa perusahaan menetapkan harga produknya dengan benar dan berhasil mengendalikan biaya dengan baik.
Selain itu, rasio ini juga bisa digunakan untuk membandingkan profitabilitas pesaing (kompetitor) pada industri yang sama karena memiliki lingkungan bisnis dan basis pelanggan yang sama.
Bahkan, kemungkinan aplikasi struktur biaya yang hampir sama pula.
Menurut Sulistyono:
Angka yang dapat dikatakan baik apabila lebih dari 5% atau 0,05. Semakin tinggi net profit yang diperoleh, maka perusahaan tersebut dinilai efisien dalam menentukan harga pokok penjualan.
Wujudkan Kinerja Perusahaan yang Efektif
Sobat Finansialku, dengan melakukan manajemen laba maka Anda bisa memastikan perusahaan atau bisnis yang dijalankan bisa berkembang dan mendapat keuntungan.
NPM menjadi salah satu rasio profitabilitas yakni perangkat dalam analisa fundamental.
Meskipun NPM bukan hanya satu-satunya rasio yang digunakan dalam menganalisa suatu perusahaan karena ada beberapa rasio lain seperti ROE, DER, GPM dan sebagainya juga perlu dicermati.
[Baca Juga: Laporan Keuangan untuk Cek Kesehatan Bisnis Kamu]
Dengan melakukan analisa rasio keuangan, bisa menjadi alat evaluasi untuk lebih meningkatkan kinerja perusahaan di periode selanjutnya. Sehingga perhitungannya harus tepat, agar kinerja perusahaan semakin efektif.
Oh ya, selain fokus pada analisa keuangan perusahaan jangan sampai Anda mengabaikan soal keuangan pribadi ya.
Supaya lebih mudah melakukan kontrol pengeluaran dan anggaran, Anda bisa gunakan Aplikasi Finansialku yang bisa di download di Google Playsotre atau App Store.
Dengan Aplikasi Finansialku, cashflow keuangan akan lebih terkendali dan Anda pun bisa mewujudkan berbagai tujuan keuangan yang diinginkan. Yuk, download sekarang juga.
Jika Anda memiliki masalah dalam mengatur keuangan, Anda bisa berkonsultasi juga dengan Perencana Keuangan Finansialku yang telah bersertifikat. Namun, sebelumnya lakukan dahulu cek kesehatan keuangan supaya konsultasi Anda bisa selesai tepat sasaran, ya. Tenang! Cek kesehatan keuangan bisa Anda lakukan melalui aplikasi Finansialku juga, kok.
Ulasan lebih banyak mengenai laporan keuangan perusahaan dan jenisnya bisa Anda tonton di video berikut ini. Jangan lupa untuk subscribe Youtube Finansialku untuk update tips keuangan lainnya.
Mengenai artikel kali ini, apakah ada hal yang ingin Anda diskusikan? Jangan ragu, silakan tulis di kolom komentar di bawah ini.
Anda pun bisa membagikan informasi ini kepada teman dan kerabat terdekat supaya manfaat dari artikel ini bisa dirasakan oleh orang banyak. Terima kasih.
Editor: Maria Christianti
Sumber Referensi:
- Redaksi. Net Profit Margin: Pengertian, Formula Dan Perbedaanya Dengan Gross Profit Margin. Accurate.id- https://bit.ly/2UE20UR
- 24 Februari 2021. Apa Itu Net Profit Margin Dalam Rasio Keuangan? Simak Selengkapnya. Harmony.co.id- https://bit.ly/2TYgUF4
- Yodie Hardiyan. 17 Desember 2020. Menghitung Net Profit Margin (NPM) dan Manfaatnya Bagi Investor. Bigalpha.id- https://bit.ly/2SmNPCy
Sumber Gambar:
dilema besar