Untuk mencapai tujuan keuangan dibutuhkan kendaraan yang bernama investasi, tapi apakah semua investasi termasuk deposito bisa digunakan?
Sebelum mulai berinvestasi, yuk simak dulu seperti apa instrumen investasi deposito dan cocokkah deposito digunakan sebagai alat untuk mencapai tujuan keuangan?
Mengenal Instrumen Investasi Deposito Bank
Deposito tidak sama seperti tabungan biasa dimana produk ini bekerja dengan menyimpan uang di bank dengan sistem penyetoran yang penarikannya hanya bisa dilakukan setelah melewati waktu tertentu.
Yang membedakan antara produk deposito dengan rekening tabungan adalah bunga yang diberikan pada produk deposito lebih tinggi dari pada rekening tabungan biasa.
Namun, sistem penarikannya tidak seperti rekening tabungan biasa yang bisa sewaktu-waktu.
Kamu bisa menarik uang simpanan deposito sesuai dengan tanggal jatuh tempo yang disetujui. Jika kamu menarik dana simpanan sebelum tanggal jatuh tempo, kamu akan mendapatkan potongan atau penalti.
Ini salah satu hal mendasar dan penting untuk dimengerti sebelum berinvestasi pada instrumen deposito.
Nasabah dapat memilih jangka waktu penyimpanan deposito sesuai kebutuhan, antara 1, 3, 6, 12 atau 24 bulan.
Singkatnya, jika kamu menyetorkan dana dan memilih jangka waktu 24 bulan, maka dana yang kamu setorkan berikut dengan bunganya baru bisa dicairkan setelah 24 bulan berlalu.
Pada tanggal jatuh tempo, nasabah akan menerima pokok deposito dan bunga yang ditetapkan.
Jika kamu ingin memperpanjang masa pencairan, kamu bisa melakukannya secara otomatis dengan sistem dari fitur ARO atau (Automatic Roll Over).
Dengan kata lain, uang kamu akan terakumulasi dengan sendirinya. Itulah sebabnya, deposito merupakan pilihan favorit bagi orang-orang yang sedang mencari bahan investasi terutama bagi para investor pemula.
Jenis-jenis Deposito
Saat ini ada tiga jenis deposito yang dikenal di Indonesia, yaitu deposito berjangka, sertifikat deposito, dan yang terakhir adalah deposito on call. Yuk kita bahas satu per satu!
Deposito Berjangka
Deposito ini merupakan deposito biasa yang umum dikenal masyarakat.
Deposito berjangka adalah jenis tabungan berjangka yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu mulai dari 1, 2, 3, 6, 12, 18, hingga 24 bulan sesuai tanggal yang disepakati antara deposan dan bank.
Deposito berjangka diterbitkan bisa dengan atas nama perorangan maupun lembaga. Uang yang disimpan, hanya bisa diambil ketika jatuh tempo oleh pihak yang tertera pada bilyetnya.
Penarikan bunga deposito berjangka dapat dilakukan secara tunai maupun pemindahbukuan dan setiap bunga deposito dikenakan pajak dari jumlah bunga yang diterimanya.
Sertifikat Deposito
Deposito jenis ini sama seperti deposito berjangka, memiliki jangka waktu tertentu, seperti 3, 6, atau 12 bulan. Namun yang membedakan dengan deposito berjangka adalah sertifikat deposito diterbitkan atas unjuk dalam bentuk sertifikat.
Sertifikat tersebut tidak mengacu pada nama seseorang atau lembaga tertentu, sehingga dapat dipindahtangankan dan sangat mungkin untuk diperjualbelikan.
Perbedaan yang lainnya dengan deposito berjangka adalah dalam segi pencairan bunga, sertifikat deposito dapat dilakukan di muka.
Pencairan bunga dari sertifikat deposito dapat dilakukan di muka, tiap bulan, atau tiap jatuh tempo, baik tunai maupun non tunai.
Deposito On Call
Deposito on call adalah tabungan berjangka dengan waktu singkat, deposito ini dikhususkan dalam jumlah yang besar. Setiap bank berbeda-beda, minimal bisa Rp 50 juta, Rp 70 juta, atau bahkan Rp 100 juta.
Tidak seperti jenis deposito lainnya, jangka waktu deposito ini relatif singkat, minimal 7 hari dan paling lama hanya kurang dari 1 bulan.
Keistimewaan deposito ini adalah dalam menentukan besaran jumlah bunganya yang bisa dihitung tergantung negosiasi antara nasabah dengan pihak bank.
Pencairan bunganya bisa dilakukan pada saat pencairan deposito on call dengan catatan bahwa nasabah sudah memberitahukan sebelumnya bahwa tabungannya akan diambil atau dicairkan.
Keuntungan Deposito
Karena menguntungkan, instrumen investasi deposito memang dijagokan oleh para pemujanya.
Ada banyak keuntungan yang ditawarkan oleh produk deposito, terutama bila dibandingkan dengan tabungan biasa maupun instrumen investasi lainnya. Simak keuntungannya berikut ini!
Suku Bunga Lebih Tinggi Dibandingkan Produk Tabungan Biasa
Kamu dapat mengharapkan hasil yang lebih tinggi dari tabungan dengan mendepositokan modal yang kamu miliki di instrumen deposito.
Dijamin LPS (Lembaga Penjamin Simpanan), Dijamin Aman
Apabila bank tempat menyimpan uang mengalami kebangkrutan, maka LPS akan menjamin dana setiap nasabah hingga Rp 2 miliar dengan suku bunga maksimal 7,5% di setiap bank, dengan catatan bank yang kamu gunakan terdaftar dalam LPS.
Risiko Kerugian Cenderung Rendah
Nilai pokok dari uang yang diinvestasikan terjaga dan tidak dapat berkurang, dibandingkan dengan obligasi atau saham di mana bentuk investasi tersebut memiliki risiko berkurangnya nilai pokok (Capital Loss).
Mudah Diakses
Meski nasabah tidak dapat mengakses uang deposito setiap saat, beberapa bank di Indonesia telah memberikan kemudahan untuk mengambil bunga deposito atau mentransfer ke rekening yang diinginkan.
Dapat Dijadikan Sebagai Jaminan Kredit
Jika nasabah ingin mengajukan kredit maka deposito berjangka dapat menjadi jaminan kredit.
Persyaratan Relatif Mudah
Cukup dengan memiliki rekening bank dan menyediakan meterai serta kartu identitas maka deposito dapat dibuka. Mudah bukan?
Kelemahan Deposito
Selain berbagai keuntungan yang ditawarkan, sebelum kamu mempertimbangkan untuk memiliki instrumen ini, kamu juga perlu mengetahui berbagai kelemahan dari instrumen investasi ini.
Syarat Dana Awal Deposito Lebih Besar Dari Tabungan
Karena Bunga yang ditawarkan lebih besar dari tabungan, tentunya bank menginginkan simpanan yang disetor lebih banyak untuk keperluan bank.
Deposito Memiliki Akses Terbatas
Deposito tidak memiliki likuiditas karena uang tidak dapat diganggu gugat waktu yang disepakati. Apabila kamu terpaksa mengambil uang tersebut, maka pencairan tersebut akan dikenakan penalti.
Nilai Deposito Tidak Dapat Ditambah Kapanpun Diinginkan
Hal ini dikarenakan nasabah pemilik deposito tidak terlibat langsung dalam pengelolaanya. Bila ingin menambah, maka nasabah harus membuka deposito baru.
Hasil Investasi Yang Relatif Rendah
Di sisi lain deposito merupakan investasi yang aman, namun hasil investasi yang ditawarkan pun tidak setinggi Obligasi maupun Saham.
Deposito Relatif Lemah Terhadap Inflasi
Terkadang penawaran bunga tidak setara dengan kadar inflasi bila terjadi inflasi yang tinggi. Selain itu hasil investasi deposito pun masih terkena potongan pajak sebesar 20% untuk deposito di atas Rp 7,5 juta.
Deposito Bisa Mencapai Tujuan Keuangan? Ini Faktanya!
Meski di masa pandemi ini bunga deposito tergolong rendah, namun peminat instrumen investasi ini tetap saja tidak menyusut. Masih banyak orang yang berminat untuk memperbesar keuntungan mereka melalui instrumen yang satu ini.
Berdasarkan data Laporan Harian Bank Umum (LHBU) Bank Indonesia, bunga deposito tertinggi per bulan Mei 2021 di perbankan cuma 4,88%.
Untuk bunga deposito tenor 1 bulan, Bank KB Bukopin paling tinggi penawarannya yakni 4,25% yang kemudian diikuti oleh Bank MNC Internasional TBK dengan bunga 4,13%.
Deposito tenor 3 bulan dengan bunga tertinggi sebesar 4,38% dipasang oleh Bank KB Bukopin. Pada deposito tenor 6 bulan, Bank KB Bukopin menawarkan bunga paling besar sebesar 4,63%.
Kemudian deposito 12 bulan, penawaran tertinggi datang dari Bank KB Bukopin dengan bunga 4,88%.
Berdasarkan sumber dari HaloMoney.co.id, penawaran menarik biasanya diberikan kepada nasabah dengan simpanan di atas Rp 2 miliar.
Sedangkan untuk para nasabah di bawah dana tersebut cenderung ditawarkan bunga yang lebih rendah atau di bawah bunga penjaminan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).
Tidak heran banyak yang tertarik untuk memilih deposito sebagai instrumen perkembangbiakan dana dikarenakan sifatnya yang aman, mudah dicairkan dan juga likuid.
Tetapi, apakah benar deposito cocok digunakan untuk mencapai tujuan keuangan? Faktanya, belum tentu lho!
Perencana keuangan kebanyakan menyarankan deposito sebagai tempat parkir dana darurat atau tempat parkir dana hasil investasi sebelum digunakan. Mengapa? Ada alasannya.
Jika deposito dimanfaatkan sebagai instrumen untuk mencapai tujuan keuangan, ternyata instrumen satu ini tidak direkomendasikan karena imbal hasil atau bunganya terbilang kecil dibandingkan instrumen keuangan lain seperti saham, obligasi atau reksa dana.
Simak perhitungannya ya!
Misalnya saat ini kamu memiliki dana tunai senilai Rp 20 juta dan berniat menempatkannya di deposito berimbal hasil 6% per tahun dengan tenor deposito adalah 12 bulan.
Setelah jatuh tempo, dana yang kamu miliki pun berkembang menjadi Rp 20,78 juta. Bunga bersih yang kamu terima dari penempatan deposito di bank adalah sebesar Rp 78.904.
Lain halnya jika kamu menempatkan dana Rp 20 juta itu di instrumen investasi dengan imbal hasil rata-rata 20% per tahun, maka setelah 12 bulan, dana yang kamu miliki bisa berkembang menjadi Rp 24 juta.
Dimanakah kamu bisa mendapatkan imbal hasil sebesar itu? Tentu saja di produk pasar modal seperti saham dan reksa dana.
Nyatanya, bunga deposito baru terasa jika dana yang kamu miliki memang besar, sebaliknya jika dana yang kamu miliki masih minim, kamu disarankan untuk bisa mengembangbiakkan danamu di instrumen investasi pasar modal yang hasilnya akan jauh lebih optimal.
Ingat saja prinsip investasi: High return, high risk dimana potensi imbal hasil yang besar dari produk pasar modal sebanding dengan risikonya.
Sobat Finansialku, untuk mendapatkan hasil investasi yang sesuai dengan tujuanmu, ada baiknya kamu juga meminta saran dari Perencana Keuangan agar kamu bisa tahu investasi yang tepat sesuai kondisi keuangan kamu.
Konsultasikan keuanganmu dengan Perencana Keuangan Finansialku yang telah tersertifikasi melalui aplikasi Finansialku atau langsung buat janji ketemu/telepon dengan menghubungi whatsapp Finansialku.
Jadi sudah tahu faktanya tentang deposito? Pilih instrumen investasi dengan bijak ya!
Editor: Eunice
Sumber Referensi:
- Liputan 6. 13 Januari 2017. Bisakah Deposito Membantu Tujuan Keuangan Anda? com – https://bit.ly/3C2KOIX
- Agung Prabu Sadjarwo. Pengertian dan Jenis-jenis Deposito Bank. – https://goo.gl/1vsclD
- Khomarul Hidayat. 28 Mei 2021. Daftar 5 Bank Dengan Bunga Deposito Tertinggi Akhir Pekan Ini. kontan.co.id https://bit.ly/3ljOlf6
dilema besar