Yuk, mengenal crowdfunding. Mulai dari apa itu crowdfunding, keuntungan crowdfunding, serta sistem kerjanya melalui TTS berikut ini.
Modal adalah sebuah pondasi dalam membangun bisnis. Jika pondasi yang dipasang tidak kuat, maka bisnis tersebut tidak akan dapat menopang segala isinya dengan baik.
Itulah mengapa memiliki dana yang cukup dalam sebuah bisnis adalah hal sangat penting yang perlu dipersiapkan.
Mengajukan pinjaman modal usaha merupakan salah satu cara terbaik yang perlu dilakukan.
Namun, sebelum mengajukan pinjaman pastikan dulu mulai dari bunga dan beberapa aspek lainnya yang dapat menghambat jalannya bisnismu di kemudian hari. Salah satu pilihan mendapatkan pinjaman kamu bisa memanfaatkan crowdfunding.
Rubrik Finansialku
Crowdfunding merupakan teknik pendanaan untuk proyek atau unit usaha yang melibatkan masyarakat secara luas. Seperti kita ketahui bersama, istilah crowdfunding saat ini begitu populer di dunia bisnis.
Terutama bagi para pebisnis yang sering berkecimpung di dunia bisnis online/online marketing.
Setidaknya, setahun belakangan ini istilah crowdfunding terdengar begitu akrab di telinga masyarakat Indonesia. Perusahaan yang menyediakan layanan crowdfunding di Indonesia juga semakin menjamur.
Hal ini mendorong pemerintah untuk segera menerbitkan regulasi terkait praktek crowdfunding di Indonesia.
Sehingga, muncullah regulasi dari Otoritas Jasa Keuangan yang mengatur salah satu jenis crowdfunding yaitu equity crowdfunding. Namun, sebenarnya apa sih keuntungan bergabung di crowdfunding? Lalu, sistem kerjanya seperti apa, ya?
Namun sebelum Finansialku bahas lebih lanjut, yuk mainkan dulu Teka Teki Silang (TTS)-nya dengan klik tombol di bawah ini:
Mengenal Crowdfunding
Crowdfunding berasal dari kata crowd yang artinya sejumlah besar orang, dan kata funding yaitu pengumpulan dana. Seperti asal katanya, crowdfunding berarti proses pengumpulan dana dari sejumlah besar orang untuk suatu proyek atau bisnis.
Sistem crowdfunding ini tergolong dalam fintech, atau financial technology, di mana berkat teknologi, proses penggalangan dana dilakukan melalui platform berbasis online, yang bertujuan mempertemukan para pemilik dana dengan pencari modal.
[Baca Juga: Jangan Salah! Ini Perbedaan P2P Lending dengan Equity Crowdfunding]
Crowdfunding ini umumnya dimanfaatkan bagi perorangan atau pengusaha/pemilik UMKM yang memiliki proyek atau bisnis tetapi tidak memiliki modal yang cukup.
Dulu, secara konvensional, saat pengusaha membutuhkan tambahan modal kerja, mereka akan mengajukan pinjaman ke lembaga keuangan seperti bank.
Kemudian, bank akan memberikan pinjaman dengan mengenakan bunga yang harus dibayarkan oleh pengusaha tersebut.
Sedangkan melalui platform crowdfunding, pengusaha/perorangan yang membutuhkan tambahan modal dapat meminjam langsung kepada investor yang memiliki dana tanpa melalui bank. Investor akan mendapatkan imbal hasil berupa bunga yang dibayarkan oleh peminjam.
Ada beberapa jenis crowdfunding yang bisa ditemui, yaitu:
- Pendanaan usaha/bisnis; untuk keperluan modal kerja
- Pendanaan perorangan, baik untuk tujuan produktif maupun konsumtif.
Misalnya: peer-to-peer lending
- Pendanaan proyek sosial: untuk keperluan dana bantuan sosial
Cara Kerja dari Crowdfunding
Crowdfunding memiliki sebuah pilar yaitu adanya website atau situs untuk di akses dan tentunya pemilik modal.
Usaha atau bisnis yang dimiliki nantinya akan didaftarkan ke dalam sebuah website dan nantinya akan ditampilkan agar para pemberi dana dapat menanamkan dananya sekaligus membantu pengembangan usaha yang kamu miliki.
Agar terkumpul biasanya proses tersebut akan memakan waktu beberapa hari. Apabila dana yang sudah ditargetkan terkumpul maka dana tersebut dapat dicairkan ke rekening pemilik usahanya. Namun untuk lebih mengoptimalkannya kamu dapat melakukan 3 hal di bawah ini:
#1 Membuat Proposal Usaha Agar Lebih Menarik
Agar orang tertarik menanamkan dananya kepada proposal yang kamu ajukan, maka kamu dapat menyiapkan proposal usaha yang menarik, interaktif serta lebih informatif dalam pengajuannya.
Hal ini agar informasi yang diberikan dapat diterima dengan baik untuk mereka yang ingin menanamkan dananya pada usaha atau bisnis milikmu.
Informasi yang diberikan juga harus lengkap seperti jenis usaha, proses manajemennya, proses pemasarannya hingga tujuan utama dari bisnis yang dijalani. Untuk menyajikannya dapat melalui teks, tulisan, gambar maupun video.
[Baca Juga: Menjajal Platform Crowdfunding, Investasi Saham di Waralaba]
#2 Mendaftarkan ke Platform Crowdfunding
Apabila proposal yang dibuat sudah baik dan cukup, maka kamu dapat mencari platform crowdfunding yang terpercaya dan memiliki regulasi yang resmi agar segala proses transaksi yang dilakukan lebih aman.
Jangan lupa untuk selalu cek keresmian platform yang kamu pilih di website resmi OJK, ya.
#3 Memantau Perkembangan dari Proposal yang Diajukan
Setelah memilih platform, unggah proposal usaha yang sudah dibuat dan setelah mengunggahnya, jangan lupa untuk terus memantau perkembangan dari proses funding tersebut.
Apabila ada pertanyaan yang diajukan pemilik modal terkait usaha maupun bisnismu, kamu dapat memberikan jawaban yang singkat padat dan jelas.
Hal ini agar para pemilik modal tertarik dan yakin untuk menanamkan modalnya untuk bisnis milikmu.
Keuntungan Crowdfunding
Dimulai dengan adanya sistem kerja crowdfunding yang membuat pilar utama sebagai website dan kepemilikan modal biasanya akan memiliki beberapa kelebihan.
Dari adanya kelebihan dan kekurangan crowdfunding biasanya akan menjadi daya tarik tersendiri. Dari sisi keuntungan crowdfunding ini adalah,
#1 Pengajuan Pendanaan dengan Sistem Online
Pendanaan pada sistem crowdfunding lebih fleksibel karena sistem yang berkerja dilakukan secara online sehingga calon penanam tidak kesulitan.
Kemudian proposal usaha akan diberikan melalui situs crowdfunding yang digunakan untuk pemastian pendanaan, terlebih untuk prospek perjanjian di masa yang akan datang.
Mekanisme dari sistem online ini memang menghemat tenaga, waktu dan biaya sehingga metode yang digunakan akan lebih efektif.
[Baca Juga: PropertiLord: Platform Investasi Crowdfunding Properti Mulai Rp10 Ribu]
#2 Proses Mudah, Singkat, dan Aman
Dalam proses pendaftaran pun crowdfunding memang terlihat mudah dan waktu yang digunakan pun cukup cepat.
Hal ini dikarenakan data lampiran pada situs crowdfunding selalu terjaga dengan aman, bahkan informasi tentang pemilik modal pun tidak bisa dibobol oleh siapapun.
Dari sini situs crowdfunding dilengkapi dengan sistem keamanan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
#3 Suku Bunga Kompetitif
Berbeda dari bank atau lembaga keuangan lainnya yang menawarkan jasa pinjaman. Crowdfunding menyediakan suku bunga sangat kompetitif untuk pelaku bisnis.
Bunga yang ditetapkan biasanya berkisar 6,48% hingga 17% per tahunnya. Sifatnya pun sangat flat, yang mana bunga dalam pembayaran tiap tahunnya akan selalu sama dan tidak pernah berubah.
#4 Tanpa Uang Muka atau Jaminan
Platform crowdfunding juga memberikan keleluasaan bagi pelaku bisnis yang mendapatkan modal tanpa penyediaan uang muka maupun jaminan.
Sistem tanpa uang muka yang dilakukan situs crowdfunding ini memang sangat menguntungkan. Sebab, pelaku bisnis tidak memiliki jangka waktu dalam pembayaran modal.
Hanya saja, mereka diberikan kesepakatan dalam kelancaran proses pendanaan di persetujuan awal.
#5 Akses Terbaru dan Terefisien dalam Permodalan
Dalam pengajuan pinjaman biasanya akan dipusingkan dengan segala macam persyaratan dari pihak bank. Namun pada situs crowdfunding akan lebih efektif dengan cara permodalan yang baru.
Untuk itu sistem crowdfunding tidak perlu diragukan lagi jika kalian yang memang membutuhkan dana dalam pembangunan bisnis.
Terlebih lagi kalian akan mendapat keuntungan yang sangat besar dari para investor yang tertarik dari ide dalam bisnis yang akan dibangun.
Kekurangan dari Crowdfunding
Jika kelebihan bisa menjadikan daya tarik untuk sistem crowdfunding, kamu juga harus mewaspadai kekurangannya. Di antara kekurangan dari crowdfunding adalah,
#1 Kemungkinan Tidak Mendanai Kebutuhan Modal Besar
Dalam tiap sistem yang digunakan pasti memiliki kekurangannya juga. Contohnya, pada sistem crowdfunding yang memiliki keterbatasan modal, maka tidak semua investor dapat mendanai melalui platform crowdfunding. Terlebih lagi pada peminjam yang membutuhkan dana sangat besar.
#2 Membuat Proyek Tidak Fleksibel
Ketika syarat dan ketentuan diputuskan biasanya akan mengalami perubahan besar terhadap ketentuan tersebut. Hal ini dikarenakan dengan adanya hal penting yang berawal dari kepemilikan investor yang akan lari dari kerugian.
Sebab, perjalanan dari crowdfunding ini terlihat panjang dan investor pun juga tidak menginginkan untuk kerugian dalam bisnisnya.
#3 Mengikuti Pendekatan All-or-Nothing
Para investor selalu mementingkan di mana suatu usaha akan berjalan dengan lancar dan mana usaha yang akan berhenti di tengah.
Untuk itu, kebanyakan investor akan melakukan suatu survei yang disebut iya atau tidak. Di mana survei ini yang akan membuat investor bisa menghasilkan lebih dari yang diharapkan atau bisa juga akan kehilangan.
Apakah kamu sudah memahami betul penjelasan mengenai crowdfunding di atas? Jika kamu masih kebingungan, kamu boleh mengajukan pertanyaan ataupun berbagi pengalaman kamu dalam kolom komentar di bawah, ya.
Jangan lupa juga bagikan artikel ini pada pelaku bisnis lainnya, ya. Terima kasih.
Sumber Referensi:
- Siti Hadijah. 20 Agustus 2018. Mengenal Crowdfunding, Keuntungan, dan Sistem Kerja. cermati.com – http://bit.ly/3aOxBsn
Sumber Gambar:
- Crowdfunding 1 – http://bit.ly/2ZJ3fBl
- Crowdfunding 2 – http://bit.ly/3dIUuzw
- Crowdfunding 3 – http://bit.ly/2NDPoto
dilema besar