Sobat Finansialku mari kenali cardano. Yang katanya cryptocurrency yang hot generasi. Seperti apa? Mari kita simak.
Selamat membaca Sobat Finansialku…
Mengenal Cardano (ADA)
Cardano dibentuk oleh Charles Hoskinson di tahun 2015 dan dirilis pada tahun 2017.
Charles Hoskinson, merupakan salah satu pendiri jaringan Ethereum dan juga merupakan CEO dari perusahaan pembangun blockchain, IOHK (Input Output Hong Kong).
Ada 3 organisasi yang turut andil dalam mengembangkan dan mengatur Cardano.
Yang pertama adalah IOHK, kedua adalah The Cardano Foundation dan yang terakhir adalah Emurgo.
Cardano sendiri adalah platform blockchain PoS (proof-of-stake) generasi ketiga terdesentralisasi yang dirancang sebagai alternatif dari PoW (proof-of-work).
Mekanisme PoS lebih menghargai persentase koin yang dimiliki penambang dibandingkan kekuatan pemrosesan.
Dengan kata lain, sistem ini tidak bergantung pada hardware yang memakan listrik besar untuk memproses transaksi dan menghasilkan ADA.
Dapat dibilang mekanisme PoS jauh lebih menghemat energi. Tidak heran Cardano dikenal sebagai mata uang kripto yang paling ramah lingkungan.
Di awal tahun 2021 pun, Charles Hoskinson mengumumkan bahwa jaringannya menggunakan energi lebih sedikit daripada 0,01% jaringan Bitcoin.
Walaupun bukan satu-satunya, namun Cardano merupakan jaringan terbesar.
Selain daya listrik yang lebih murah, lewat teknologi PoS, Cardano dipercaya lebih aman dari serangan siber atau pencurian data.
Baca Juga: Apa Itu Manajemen Aset Kripto?
Harga Cardano (ADA)
Pada Januari tahun 2018, Cardano sempat mencapai rekor tertinggi nilai tukar yaitu sebesar 1,31 dolar AS.
Namun pada bulan April, Cardano kembali turun menjadi 0,15 dolar AS dan pada akhir tahun 2018 menjadi 0,04 dolar AS.
Saat ini, Cardano telah meningkat dan memiliki nilai tukar yang mencapai 30 ribu rupiah per koinnya.
Dari semenjak pertama dirilis, telah terjadi kenaikan sebesar 11.699%.
Cardano sendiri memiliki nilai gabungan sebesar 1,381 triliun dolar AS dan menjadi posisi ketiga aset kripto terkemuka saat ini dengan menggeser Binance Coin (BNB).
Dipercaya akan terus melambung dengan semakin banyaknya inovasi serta banyaknya trader kripto yang mulai memberikan kepercayaannya pada ADA.
Dalam skala panjang, harga dipercaya akan lebih tinggi.
Sobat Finansialku bisa baca juga artikel terkait berikut ini, Apa yang Dimaksud dengan Airdrop pada Dunia Kripto?
Anda juga dapat belajar banyak hal bersama Finansialku. Selain dari membaca artikel ini, yaitu dengan mendengarkan audiobook berikut ini.
Keuntungan Cardano
Seperti yang telah dibahas di atas, pemegang koin ADA dipercaya akan mengalami keuntungan ke depannya.
Beberapa alasannya adalah sebagai berikut.
Smart Contract ADA
Cardano disebut sebagai Ethereum killer atau pembunuh Ethereum. Hingga saat ini, Ethereum adalah platform kontrak pintar (smart contract) terbesar.
Di dunia NFT, Ethereum selama ini mendominasi dengan ERC-20 miliknya.
Namun, pengembang telah mampu meluncurkan kontrak pintar yang dapat digunakan untuk menjalankan keuangan terdesentralisasi DeFi, aplikasi terdesentralisasi (dApps), dan Non-Fungible Token (NFT). Smart contract tersebut dinamakan Goguen
Menurut firma analisis NFT VIMWorld, pasar NFT sendiri sudah tumbuh hingga 2.100% di tiga bulan pertama 2021.
Adapun hingga akhir tahun ini, pasar NFT sendiri diprediksi akan bernilai US$ 20 miliar lebih banyak dibanding 2020.
Dengan ekpektasi ini, tentunya pemegang ADA akan mendapatkan keuntungan besar.
Selain itu, dengan konsensus PoS, biaya transaksi NFT diprediksi lebih murah.
Likuiditas
Dari segi likuiditas, Cardano dipercaya akan lebih likuid dibandingkan pendahulunya karena berjalan pada sistem blockchain yang lebih hemat biaya.
Algoritma konsensus PoS memiliki sistem Protokol Ouroboros yang mampu memproses 1 juta transaksi per detik.
Hal ini menjadikannya lebih unggul dibandingkan para seniornya dan yang membuat para pemegang Bitcoin dan Ethereum berpaling ke Cardano.
Optimisme akan sistem ini membuat prediksi harganya akan melambung di masa depan.
Kekurangan Cardano
Di balik janji manis yang diberikan, terdapat 1 masalah yang membuat para trader khawatir.
Cardano memiliki persediaan maksimum token yaitu 45 miliar dan hingga saat ini hanya beredar 1/3 dari jumlah tersebut.
Namun sebagai solusinya, Charles Hoskinson, pendiri Cardano, mengumumkan rencananya untuk mengadakan mekanisme token burning.
Sesuai dengan namanya, mekanisme ini bertujuan untuk menghilangkan jumlah token yang ada saat ini.
Hal serupa juga dilakukan oleh pendahulunya, Ethereum. Mekanisme token burning pada Ethereum mampu membantu pemulihan ETH hingga lebih dari 3000 dolar AS.
Dengan sistem ini, harga atau nilai Cardano (ADA) akan disesuaikan dengan jumlah permintaan dan penawaran yang berada di pasar.
Namun, mekanisme ini belum dikembangkan.
Memperdagangkan Cardano
Untuk saat ini, menimbang harga yang masih relatif murah, serta kemudahan proses mining dan keamanan yang terjamin, Cardano dapat menjadi opsi perdagangan yang tepat.
Jika Anda ingin trading Cardano, Anda dapat melakukannya melalui dompet digital yang terdaftar di Indonesia, seperti Pintu, Luno, Zipmex dan masih banyak lagi.
Untuk memastikan keamanan informasi, data dan aset Anda, pastikan bahwa Anda menggunakan platform yang terdaftar di Bappebti (Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi).
Setelah membaca artikel ini, semoga Anda lebih mengerti seluk beluk mengenai koin Cardano (ADA).
Bagikan artikel ini agar lebih bermanfaat dan berikan komentar Anda di kolom bawah ini.
Editor: Rincani Sinaga
Sumber Referensi:
- Retia Kartika Dewi. 25 Juni Ramai soal Bitcoin, Ethereum, dan Cardano, Apa Perbedaannya? Kompas.com – https://bit.ly/3pI3Y3V
- Adi Putro. 8 Juli 2021. Berprospek Cerah, Ini Alasan Kenapa Kamu Harus HODL Cardano Sekarang! Pluang.com – https://bit.ly/3jK9rDg
- Admin. 14 September 2021. Apa Sudah Terlambat Beli Cardano di 2021? Zipmex.com – https://bit.ly/3nAnsF0
Sumber Gambar:
- Cover – https://bit.ly/3c49khH
dilema besar